Jumat, Maret 29, 2024

Mitos dan Realitas, Menghadapi Tantangan Pernikahan Beda Suku dengan Bijak

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Dulu, pernikahan terbatas hanya pada suku yang sama, tetapi di era modern ini batasan tersebut sudah terhapus dan masyarakat memiliki kebebasan untuk menikah dengan orang yang mereka cintai tanpa memandang latar belakang suku.

Perbedaan suku antara pasangan yang menikah sering kali dipengaruhi oleh pandangan keluarga yang dipengaruhi oleh mitos turun-temurun.

Ketika kita berbicara tentang mitos, hal tersebut terkait dengan tafsir dari suatu peristiwa atau stereotip yang dilebih-lebihkan.

BACA JUGA: Model Baju Long Dress Masa Kini Yang perlu Anda Ketahui

Karena berdasarkan tafsir tersebut, kebenarannya masih diragukan. Namun, mengapa mitos-mitos ini begitu dipercaya, terutama mitos tentang pernikahan beda suku?

Kekuatan mitos sebenarnya terletak pada cerita atau pandangan yang diwariskan dan dianggap sebagai bagian dari nilai budaya yang harus dijaga.

Mari kita mengenali apa yang melatarbelakangi munculnya mitos tersebut.

Pada akhirnya, keberhasilan suatu pernikahan tidak hanya didasarkan pada perbedaan suku, tetapi lebih pada kemampuan untuk dengan sadar memilih untuk hidup bersama dengan saling mencintai dan menghargai.

Berikut ini adalah mitos-mitos pernikahan beda suku yang banyak berkembang di masyarakat:

  1. MITOS: Perempuan Sunda yang Menikah dengan Pria Jawa akan Bercerai

Mitos ini berasal dari cerita perang Bubat, yaitu perang antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda.

Cerita ini dimulai ketika Raja Majapahit, Hayam Wuruk, jatuh cinta dengan putri Kerajaan Sunda, Dyah Pitaloka Citraresmi.

Namun, cerita cinta ini berakhir tragis karena ketika Kerajaan Majapahit mengirimkan lamaran kepada Kerajaan Sunda, Mahapatih Majapahit, Gajah Mada, malah menyebutnya sebagai upeti dari Kerajaan Sunda untuk Majapahit.

Hal ini menyebabkan Kerajaan Sunda tersinggung dan memilih untuk berperang demi harga diri.

Puncaknya, Pangeran Kerajaan Sunda Niskalawastu Kencana melarang warganya untuk menikah dengan orang di luar kerajaan.

Titah ini kemudian diturunkan secara turun-temurun dan menciptakan mitos bahwa perempuan Sunda yang menikah dengan pria Jawa tidak akan bahagia.

Pasangan beda suku ini bahkan dipercaya akan bercerai.

BACA JUGA: Ketegaran 8 Artis Wanita Indonesia Yang Bercerai Saat Sedang Mengandung Buah Hati

2. MITOS: Perempuan Sunda yang Menikah dengan Pria Minang akan Mengalami Masalah Finansial Rumah Tangga

Mitos ini muncul karena adanya persepsi negatif atau stereotip antara kedua suku.

Stereotipnya adalah perempuan Sunda cenderung royal, yang bertentangan dengan stereotip pria Minang yang lebih hati-hati dalam mengeluarkan uang.

Salah satu “pilar” penting dalam rumah tangga yang ideal adalah memiliki kesamaan visi dan misi dalam hal keuangan.

Artinya, Anda dan pasangan harus saling memahami dan terbuka dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran. Jika tidak, isu keuangan bisa menjadi pemicu permasalahan dalam rumah tangga.

BACA JUGA: Kiat Jitu Menghadapi Obrolan Basa-Basi Agar Percakapan Tidak Kelihatan Kaku

3. MITOS: Suku Batak Tidak Bisa Menikah dengan Suku Jawa Mitos pernikahan antara suku ini lebih didasarkan pada perbedaan karakter.

Orang suku Batak sering digambarkan memiliki karakter yang keras dengan intonasi suara yang kencang, sedangkan orang suku Jawa cenderung memiliki karakter yang lembut dan tenang dalam berbicara.

Perbedaan karakter ini sering kali membuat pasangan suku Batak dan Jawa dianggap tidak cocok.

Ketika orang Batak berbicara dengan intonasi yang kuat, orang Jawa mungkin akan mempersepsikannya sebagai kemarahan.

Padahal intonasi bicara suku Batak yang kencang itu dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggal masyarakat Batak yang berada di daerah pegunungan.

Oleh karena itu, suku Batak perlu sedikit berteriak agar suaranya terdengar oleh tetangga mereka.

Situasi ini sering kali digambarkan sebagai ketidakcocokan antara pasangan suku Batak dan Jawa.

Namun, dalam perkembangan zaman seperti sekarang, di mana interaksi antar suku semakin terbuka, terciptalah akulturasi budaya yang memungkinkan penyelarasan perbedaan tersebut.

Dalam menghadapi pernikahan beda suku, penting bagi pasangan untuk saling memahami dan menghormati satu sama lain.

Kunci keberhasilan pernikahan terletak pada komitmen untuk saling mencintai dan memahami, serta kemauan untuk mengatasi perbedaan demi kebahagiaan bersama.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Jadwal Misa Pekan Suci 2024, Misa Kamis Putih, Misa Jumat Agung, Misa Sabtu Suci Vigili Paskah, Misa Paskah 2024 di Paroki Yogyakarta

Menjelang Paskah 2024, Yogyakarta menyambut momen sakral dengan semangat yang membara. Gereja-gereja di kota ini telah mengumumkan jadwal misa...

More Articles Like This

Favorite Post