Saturday, May 10, 2025

Renungan Harian Katolik Minggu 11 Mei 2025 Lengkap Bacaan Injil Hari Minggu Panggilan

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Hari ini, kita merayakan Minggu Paskah IV, yang secara khusus juga disebut Hari Minggu Panggilan.

Bacaan Injil hari Minggu ini 10 Mei 2025, diambil dari Yohanes 10:27-30, di mana Yesus berkata:

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku.

Kalimat ini bukan hanya metafora indah; ini adalah cermin kehidupan kita sehari-hari. Kita semua, dalam berbagai cara, sedang menggembalakan atau digembalakan.

Yesus hadir dalam semua tindakan cinta yang diam-diam itu. Ia memanggil kita masing-masing untuk menjadi gembala-gembala kecil di dalam dunia ini—menjadi pribadi yang hadir, peduli, dan mau berkorban bagi orang lain.

Hari ini, Gereja juga mengajak kita berdoa secara khusus untuk panggilan hidup bakti dan imamat. Tapi mari kita lihat lebih luas: setiap orang dipanggil—entah sebagai imam, biarawan/biarawati, suami/istri, pekerja, pelajar—untuk hidup dengan kesetiaan dan kasih sejati, seperti Gembala yang Baik.

Mari kita simak lengkap Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 11 Mei 2025 berikut ini:

Bacaan I – Kis. 13:14,43-52

Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.

Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.

Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.

Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.

Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.

Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.”

Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.

Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.

Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.

Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Mzm. 100:2,3,5

Refrain: Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

Mazmur (oleh pemazmur):

  1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
  2. Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita. Dan punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
  3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun temurun.

Bacaan II – Why. 7:9,14b-17

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Bait Pengantar Injil

Refrain: Aleluya, Aleluya, Aleluya, 2X

Ayat (oleh solis): Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku, dan domba-domba-Ku mengenal Aku.

Bacaan Injil – Yoh. 10:27-30

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik Minggu 11 Mei 2025

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Panggilan, dan bacaan-bacaan hari ini membawa kita kepada gambaran yang sangat indah namun juga sangat nyata: tentang seorang Gembala, tentang panggilan hidup, dan tentang kesetiaan di tengah tantangan.

Injil hari ini sangat singkat, tapi penuh makna. Yesus berkata:

“Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.”

Kalimat ini mungkin terdengar sederhana. Tapi kalau kita renungkan baik-baik, Yesus sedang bicara tentang hubungan yang sangat personal dan akrab—antara Gembala dan domba-domba-Nya.

Ini bukan sekadar relasi tugas dan kewajiban, tapi relasi cinta dan pengenalan mendalam. Yesus mengenal kita bukan hanya nama kita, tapi isi hati kita, luka kita, harapan kita, bahkan kelemahan kita.

Saudara-saudari, siapa yang hari ini tidak ingin dikenal dengan sungguh-sungguh?
Banyak orang hidup dalam keramaian tapi merasa kesepian. Banyak yang bekerja keras tapi merasa tidak dihargai. Banyak yang mendengar suara dunia, tapi tidak lagi bisa mendengar suara Tuhan.

Yesus mengingatkan kita:

“Domba-Ku mendengarkan suara-Ku.”
Masalahnya, kita sering terlalu sibuk, terlalu bising hidup ini, sehingga kita tidak bisa lagi membedakan mana suara Tuhan, mana suara ego kita, mana suara dunia.

Dan karena itu, Hari Minggu Panggilan ini mengajak kita untuk berhenti sejenak dan bertanya:

“Suara siapa yang selama ini aku ikuti?”
Apakah suara kekhawatiran?
Suara media sosial?
Suara ketakutan masa lalu?
Atau suara Sang Gembala yang memanggil kita satu per satu, dengan nama kita?

Dalam bacaan pertama dari Kisah Para Rasul, kita melihat bagaimana Paulus dan Barnabas dipanggil untuk mewartakan Injil. Tapi tidak semua menyambut mereka. Ada yang menolak, bahkan mengejar dan mengusir mereka. Namun apa yang mereka lakukan?

Mereka mengebaskan debu dari kaki mereka dan pergi ke tempat lain.

Artinya: panggilan itu butuh keberanian, dan juga kerelaan untuk tetap berjalan meski ditolak.
Kadang kita berpikir, kalau kita dipanggil Tuhan, hidup kita pasti mulus. Tapi ternyata tidak. Justru sering kali, panggilan sejati diuji melalui kesulitan dan penolakan.

Dan bacaan dari Kitab Wahyu memberi kita gambaran penuh harapan:

“Anak Domba akan menggembalakan mereka dan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

Betapa indah! Tuhan tidak menjanjikan jalan yang tanpa air mata, tapi Ia menjanjikan bahwa air mata itu tidak akan sia-sia.
Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa salib, tapi Ia menjanjikan bahwa Ia akan menggembalakan kita melewati semuanya.

Maka hari ini, izinkan saya mengajak kita semua bertanya dalam hati:

“Apa panggilan saya hari ini? Di mana saya bisa menjadi gembala yang baik bagi orang-orang di sekitar saya?”

  • Kalau Anda adalah orang tua—anak-anakmu adalah domba-domba kecilmu. Sudahkah mereka mendengar kasih melalui suaramu?
  • Kalau Anda seorang pekerja—apakah Anda menggembalakan pekerjaan dengan jujur dan penuh integritas?
  • Kalau Anda sedang lelah dan bingung, dengarkanlah lagi suara Sang Gembala. Ia tidak menuntut kesempurnaan, Ia hanya ingin kita percaya dan mengikuti-Nya.

Karena, seperti kata Yesus:

“Tak seorang pun akan merebut mereka dari tangan-Ku.”

Itu jaminan dari Tuhan sendiri. Bahwa ketika kita sungguh mengikuti-Nya, tak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih-Nya. Bukan kegagalan, bukan masa lalu, bukan pun penolakan.

Saudara-saudari terkasih,
Di Hari Minggu Panggilan ini, mari kita doakan juga:

  • Para imam, biarawan-biarawati, yang telah menyerahkan hidup untuk menggembalakan umat.
  • Para calon imam, para pemuda-pemudi yang mungkin sedang mendengar panggilan Tuhan dalam hati mereka.
  • Dan kita semua, yang dipanggil dalam panggilan hidup sehari-hari—menjadi terang, menjadi penghibur, menjadi saluran kasih.

Akhirnya, marilah kita menjadi umat yang mengenal suara Gembala-Nya, dan tetap setia berjalan bersama-Nya. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, Gembala yang Baik, tuntunlah aku mendengarkan suara-Mu di tengah hiruk-pikuk hidup ini. Ajarku setia dalam panggilanku sehari-hari, meski sederhana. Jadikan aku saluran kasih-Mu bagi sesama. Aku percaya, Engkau takkan meninggalkanku. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Download Gratis! Sketsa Waisak 2025 Format JPG, PNG, PDF Lengkap Siap-siap Cetak dan Warnain

Hai gengs kece, kalian udah siap belum nyambut vibes damai dan syahdu dari Hari Raya Waisak 2025? Nah, momen...

More Articles Like This

Favorite Post