Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 13 Mei 2025.
Kalender Liturgi hari Selasa 13 Mei 2025 merupakan Hari Selasa Biasa Pekan IV Paskah, Santa Petronela, Martir dan Perawan, Santa Imelda Lambertini, Perawan, Santo Andreas Fournet, Imam, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 13 Mei 2025:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 11:19-26
Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja.
Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem.
Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia.
Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 87:1-3,4-5,6-7
Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!
Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung, “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
Bait Pengantar Injil Yohanes 10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
Bacaan Injil Yohanes 10:22-30
Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.
Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?
Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku
itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tdak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 13 Mei 2025
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini kita mendengarkan dua bacaan yang sangat penting dalam perjalanan iman kita. Bacaan pertama dari Kisah Para Rasul menyoroti bagaimana pewartaan Injil berkembang meski melalui tantangan dan penganiayaan. Orang-orang Kristen pertama yang tersebar setelah penganiayaan Stefanus, tanpa gentar, tetap membawa kabar sukacita tentang Yesus Kristus.
Mereka tidak hanya memberitakan Injil kepada sesama orang Yahudi, tetapi juga kepada orang Yunani, yang pada akhirnya membawa banyak orang percaya kepada Tuhan.
Kita melihat bagaimana tangan Tuhan menyertai mereka, dan bagaimana Barnabas, seorang yang baik dan penuh dengan Roh Kudus, menguatkan komunitas tersebut, serta bagaimana ia kemudian membawa Saulus (yang dikenal juga sebagai Paulus) untuk bekerja bersama-sama dalam pelayanan.
Dalam Bacaan Injil dari Yohanes, Yesus dengan tegas menyatakan, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku.” Ini adalah seruan yang sangat kuat bagi kita semua, untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga untuk mengikuti suara-Nya, suara yang memanggil kita untuk hidup dalam kasih dan kebenaran.
Saudara-saudari yang terkasih, kedua bacaan ini mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal yang sangat relevan bagi kehidupan kita sehari-hari.
Pertama, dalam hidup ini, kita sering kali merasa terombang-ambing oleh berbagai tantangan, seperti yang dialami oleh para pengikut Yesus setelah kematian Santo Stefanus.
Mereka tersebar dan dihadapkan pada penganiayaan, namun mereka tetap setia pada misi mereka. Di tengah kesulitan, kita diajak untuk terus mendengarkan suara Tuhan. Tuhan tidak membiarkan kita berjalan sendirian.
Ketika kita setia mengikuti-Nya, tangan Tuhan pasti menyertai kita, memberi kekuatan untuk terus maju. Walaupun kita seringkali dihadapkan pada tantangan dalam hidup, kita diajak untuk tidak menyerah, tetapi tetap percaya bahwa Tuhan akan memberi jalan keluar.
Kedua, perhatikanlah bagaimana Barnabas, yang penuh dengan Roh Kudus, menguatkan jemaat di Antiokhia. Ia memberi mereka nasihat yang sangat sederhana namun penuh makna: “Tetaplah setia kepada Tuhan.” Ini adalah pesan yang sangat kuat bagi kita, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu memiliki tekad untuk tetap setia kepada Tuhan. Kesetiaan ini bukan hanya tentang beribadah di Gereja, tetapi juga bagaimana kita menjalani hidup kita, dalam pekerjaan, keluarga, dan hubungan sosial. Tuhan mengundang kita untuk hidup dengan kasih yang tulus, yang tidak hanya terlihat dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata.
Ketiga, Yesus mengajarkan kita tentang hubungan yang sangat dekat antara domba dan Gembala-Nya. “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku,” kata Yesus. Apa artinya bagi kita? Artinya adalah bahwa kita dipanggil untuk memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, seperti domba yang mendengarkan suara Gembalanya.
Dalam dunia yang penuh dengan kebisingan dan godaan, kita sering kali mendengar banyak suara yang mencoba menarik perhatian kita. Namun, suara Tuhan adalah suara yang membawa kita pada kedamaian dan keselamatan sejati.
Untuk mendengarkan suara Tuhan, kita perlu meluangkan waktu untuk berdoa, merenung, dan mencari kehendak-Nya dalam setiap aspek hidup kita.
Suara Tuhan tidak selalu datang dengan cara yang besar dan dramatis, tetapi sering kali ada dalam keheningan hati kita, dalam kata-kata sederhana yang mengarahkan kita kepada kasih dan kebenaran.
Saudara-saudari yang terkasih, dalam setiap perjalanan hidup kita, Tuhan selalu ada bersama kita, memberikan petunjuk, dan menguatkan kita melalui Roh Kudus.
Mari kita belajar dari contoh Barnabas yang penuh kasih, dari para rasul yang tetap setia meskipun menghadapi penganiayaan, dan dari Yesus yang dengan penuh cinta menyatakan bahwa kita adalah domba-domba-Nya yang dia kenal dan yang dipegang-Nya dengan tangan yang penuh kasih.
Marilah kita berusaha untuk lebih mendengarkan suara Tuhan dalam hidup kita. Dengan mendengarkan-Nya, kita akan mendapatkan hidup yang kekal, seperti yang dijanjikan-Nya. Mari kita juga menularkan kasih Kristus kepada orang lain, agar semakin banyak orang yang menemukan jalan yang benar dan hidup yang penuh kedamaian.
Semoga kita semua selalu diberkati dengan iman yang kuat dan keteguhan hati dalam mengikuti suara Tuhan. Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, bantu aku untuk mendengarkan suara-Mu dalam setiap langkah hidupku. Berikan kekuatan untuk tetap setia pada-Mu, terutama dalam kesulitan. Penuhi hatiku dengan Roh Kudus, agar aku mampu mencintai dan mengasihi sesama seperti Engkau mengasihi kami. Amin.