Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 16 Mei 2025.
Kalender Liturgi hari Jumat 16 Mei 2025 merupakan Hari Jumat Biasa Pekan IV Paskah, Santo Ubaldus, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Yohanes Nepomuk, Martir, Santo Simon Stock, Biarawan, Santo Andreas Bobola SJ, Martir, Santo Yulianus Demoustier, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 16 Mei 2025:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 13:26-33
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, “Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita.
Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh.
Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem.
Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 2:6-7.8-9.10-11
Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.
“Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!” Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.”
“Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”
Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.
Bait Pengantar Injil Yoh 14:6
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Bacaan Injil Yohanes 14:1-6
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada.
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana.” Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?”
Kata Yesus kepada-Nya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Jumat 16 Mei 2025
“Jangan Gelisah, Ada Tempat untukmu”
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Pernahkah hati kita gelisah? Gelisah tentang masa depan, tentang keluarga, tentang pekerjaan, tentang diri kita sendiri yang rasanya belum “jadi apa-apa” dalam hidup ini?
Mungkin kita pernah duduk diam, bertanya dalam hati, “Apakah hidup saya ini berarti? Apakah saya akan sampai pada ‘tempat’ yang dijanjikan Tuhan? Apakah saya sedang di jalan yang benar?”
Hari ini, Yesus berbicara langsung kepada hati kita yang gelisah:
“Janganlah gelisah hatimu. Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
Yesus tahu betul bagaimana hidup ini kadang bisa terasa berat, tidak pasti, bahkan gelap. Ia tahu bahwa kita sering merasa seperti murid-murid-Nya saat itu—bingung, takut kehilangan arah, tidak tahu harus ke mana.
Lalu Ia berkata dengan sangat jelas, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.”
Saudara-saudari, ini bukan sekadar janji kosong. Ini bukan motivasi kosong yang manis didengar tapi hampa di hati. Ini adalah kenyataan yang ditopang oleh kebangkitan-Nya sendiri. Dalam Bacaan Pertama tadi, Santo Paulus bersaksi tentang bagaimana Yesus yang disalibkan itu dibangkitkan oleh Allah. Dan karena kebangkitan itu nyata, janji-Nya pun bisa dipercaya.
Yesus bukan hanya guru moral atau tokoh bijak. Ia adalah jalan — bukan peta yang rumit, tapi jalan hidup yang bisa kita ikuti.
Ia adalah kebenaran — bukan teori, tapi kebenaran yang membebaskan kita dari kepalsuan hidup dan ketakutan.
Ia adalah hidup — bukan sekadar keberadaan biologis, tapi hidup yang bermakna dan kekal, yang dimulai bahkan sejak sekarang.
Lalu bagaimana dengan kita? Apa artinya ini untuk hidup kita sehari-hari?
Yesus berkata, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal.”
Artinya: ada tempat untukmu.
Ada tempat untukmu yang sedang lelah.
Ada tempat untukmu yang pernah gagal.
Ada tempat untukmu yang merasa belum layak.
Asal kamu mau percaya dan berjalan bersama Dia.
Kadang kita pikir hidup rohani itu rumit. Tapi sebenarnya, seperti Tomas, kita hanya perlu mengakui bahwa kita tidak tahu jalan… lalu bertanya dengan jujur kepada Tuhan. Dan Yesus tidak akan membiarkan kita tersesat.
Saudara-saudari, apa yang bisa kita renungkan dan lakukan?
Percaya bukan berarti semua jelas, tapi berarti kita berjalan bersama Tuhan yang setia.
Jika kamu sedang dalam proses—mencari pekerjaan, membangun keluarga, menyembuhkan luka batin—jangan takut. Kamu sedang ada di jalan bersama Yesus. Tetap melangkah.Jangan biarkan dunia membuat hatimu gelisah terus-menerus.
Dunia menawarkan banyak jalan pintas, tapi hanya Yesus yang membawa kita pada tempat sejati—yaitu ke dalam hati Bapa. Ke dalam rumah yang penuh damai.Beritakan kabar sukacita ini, seperti Paulus.
Mungkin kita bukan pewarta di mimbar, tapi kita bisa menjadi saksi lewat kesetiaan, kejujuran, dan kasih kita di rumah, di kantor, di media sosial.
Saudara-saudari terkasih, Yesus tidak menjanjikan hidup tanpa air mata, tapi Ia menjanjikan bahwa air mata kita tidak sia-sia. Ia tidak menjanjikan kita akan tahu semua jawaban sekarang, tapi Ia menjanjikan bahwa Ia akan bersama kita dalam setiap langkah. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, tuntun aku dalam setiap langkah hidupku. Saat hati gelisah dan jalan terasa gelap, kuatkan imanku untuk tetap percaya kepada-Mu. Jadikan aku saksi kasih-Mu, dan mampukan aku berjalan setia bersama-Mu hingga sampai ke rumah Bapa. Amin.