Tuesday, May 13, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 15 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Kamis Biasa Pekan IV Paskah, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 15 Mei 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 15 Mei 2025 merupakan Hari Kamis Biasa Pekan IV Paskah, Santo Pakomius, Rahib dan Pengaku Iman, Santa Dymphna, Martir dan Pengaku Iman, Santa Bertha dan Santo Rupertus, Pengaku Iman, Santo Isodor(us), Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 15 Mei 2025:

Bacaan Pertama Kis. 13:13-25

Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.

Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.

Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: “Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!”

Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!

Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu.

Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun.

Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka

selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.

Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya.

Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.

Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.

Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 89:2-3,21-22,25,27

Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Engkau telah berkata: “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:

maka tangan-Ku tetap dengan dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.

Musuh tidak akan menyergapnya, dan orang curang tidak akan menindasnya.

Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.

Akupun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi di antara raja-raja bumi.

Bait Pengantar Injil Why 1:5ab

Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.

Bacaan Injil Yohanes 13:16-20

“Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku.”

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya.

Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 15 Mei 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Pernahkah kita merasa ditinggalkan oleh orang yang kita andalkan? Seperti Paulus yang ditinggalkan Yohanes di tengah misi kerasulan mereka (Kis. 13:13), kita pun kadang merasa kecewa—saat rencana tak berjalan mulus, saat orang yang kita percaya mundur, atau saat hidup tak seideal yang kita harapkan.

Namun, lihatlah bagaimana Paulus melanjutkan perjalanannya. Ia tak berhenti, tak menyerah. Di Antiokhia, ia justru bangkit dan mewartakan sejarah keselamatan—sebuah kisah panjang tentang bagaimana Allah terus setia menyertai umat-Nya, dari Mesir sampai ke Daud, hingga kepada Yesus, Sang Juruselamat.

Allah yang Setia dalam Sejarah Hidup Kita

Dalam setiap musim hidup—suka dan duka, berhasil atau gagal—Allah tidak pernah mundur dari kita. Dia sabar terhadap Israel selama 40 tahun di padang gurun (Kis. 13:18), sama seperti Ia sabar dengan kelemahan dan jatuh bangun kita.

Coba kita pikirkan: adakah dalam hidup kita masa-masa “padang gurun”? Masa sulit, masa pencobaan, masa kita merasa Tuhan diam? Hari ini, bacaan ini mengingatkan: justru di situlah Tuhan bekerja membentuk kita. Kesetiaan-Nya tidak seperti perasaan manusia yang naik turun. Kasih-Nya dibangun untuk selama-lamanya, seperti Mazmur berkata: “kesetiaan-Mu tegak seperti langit” (Mzm. 89:3).

Menjadi Utusan, Menjadi Terang

Dalam Injil hari ini, Yesus berkata, “Barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku.” (Yoh. 13:20). Saudara-saudari, kita semua—bukan hanya para romo, biarawan-biarawati, atau katekis—telah diutus. Kita ini utusan, wakil Kristus, di tempat kerja, di rumah tangga, dalam keluarga, di jalan, bahkan di media sosial.

Yesus membasuh kaki para murid-Nya, lalu berkata: “Berbahagialah kamu jika kamu melakukannya.” Bahagia bukan hanya karena tahu kebenaran, tapi karena melakukannya—melayani, mengampuni, setia dalam tugas, sabar dalam menghadapi orang lain, dan rendah hati. Itu yang membuat hidup kita berarti.

Kerendahan Hati sebagai Jalan Keselamatan

Yohanes Pembaptis berkata: “Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, membuka kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Kis. 13:25). Luar biasa. Yohanes tahu tempatnya. Dia besar, tetapi tidak mencari kemuliaan bagi diri sendiri. Ia menunjuk pada Yesus.

Kerendahan hati seperti ini penting dalam hidup kita hari ini, apalagi di zaman ketika orang sibuk mencari pengakuan dan validasi. Kita dipanggil untuk menempatkan Kristus di pusat, bukan ego kita. Dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, mari belajar berkata: “Bukan tentang aku, tapi tentang Dia yang mengutusku.”

Saudara-saudari terkasih, Mari hari ini kita renungkan tiga hal sederhana: Ingatlah sejarah kasih Tuhan dalam hidupmu. Dalam semua pasang surut, Dia setia.

Terimalah peranmu sebagai utusan Tuhan. Jadilah terang di tempat yang gelap, dengan pelayanan kecil yang konsisten.

Dan, belajarlah rendah hati seperti Yohanes dan Yesus. Kehidupan bukan tentang siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling setia melayani.

Semoga sabda Tuhan hari ini menguatkan kita semua untuk terus melangkah, bukan dengan kekuatan sendiri, tetapi dengan keyakinan bahwa kita adalah bagian dari kisah besar keselamatan Allah—dan bahwa Dia, Allah yang setia, masih terus menulis cerita-Nya lewat hidup kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarilah aku setia seperti Paulus, rendah hati seperti Yohanes, dan melayani seperti Yesus. Dalam setiap langkahku, semoga aku menjadi utusan-Mu yang membawa kasih dan pengharapan di dunia ini. Kuatkan imanku saat lelah, dan tuntun aku dalam kasih-Mu. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Katalog Promo Naga Swalayan Terbaru Periode 13-15 Mei 2025

Ada kabar seru nih buat kalian yang suka belanja dengan harga miring! Naga Swalayan lagi bagi-bagi promo spesial dari...

More Articles Like This

Favorite Post