Hari Minggu ini, 18 Mei 2025, Gereja merayakan Minggu Paskah ke-V, masa sukacita kebangkitan Kristus yang terus bergema di tengah umat beriman. Warna liturgi putih melambangkan kemurnian, terang, dan kemenangan Kristus atas maut.
Dalam perayaan Ekaristi hari ini, kita diajak untuk semakin mengenal dan mengalami kasih Allah yang nyata dalam hidup harian.
Selain itu, Gereja juga mengenang Santo Yohanes I, Paus dan Martir; Santo Venantius, Martir muda yang gagah berani; serta Santo Feliks dari Ordo Kapusin, seorang pengaku iman yang setia dalam kesederhanaannya.
Teladan mereka mengajak kita untuk hidup setia dalam iman dan pengharapan, meski dalam tantangan zaman.
Bacaan Injil hari ini akan membawa kita merenungkan sabda Yesus yang meneguhkan, menuntun, dan memanggil kita untuk tinggal dalam kasih-Nya.
Mari kita siapkan hati untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan membiarkannya mengakar dalam hidup kita. Tuhan hadir dan berbicara—apakah kita siap mendengar dan menjawab-Nya?
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 14:21b-27
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman.
Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia.
Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan.
Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
Bacaan Kedua Wahyu 21:1-5a
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bacaan Injil Yohanes 13:31-33a.34-35
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 18 Mei 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini kita diajak merenungkan perjalanan iman sebagai sebuah ziarah yang penuh tantangan, namun juga penuh pengharapan dan kasih. Dari bacaan pertama, kita melihat Paulus dan Barnabas yang kembali menguatkan hati para murid di berbagai kota. Mereka menasihati agar kita terus bertekun dalam iman, meskipun sering kali harus mengalami penderitaan dan kesulitan. Ini nyata bahwa masuk ke dalam Kerajaan Allah bukan jalan yang mudah; ada banyak rintangan dan ujian yang harus kita lewati.
Namun, dalam perjalanan iman itu, kita tidak berjalan sendirian. Allah selalu menyertai dan menguatkan kita. Bahkan ketika kita merasa lelah dan terpuruk, Allah membuka pintu-pintu iman bagi kita, dan memberikan penatua-penatua sebagai tanda kasih dan perhatian-Nya dalam komunitas Gereja.
Mazmur hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Betapa pentingnya kita terus mengandalkan kasih dan rahmat Allah dalam segala situasi hidup.
Bacaan kedua dari Kitab Wahyu memberikan kita visi yang luar biasa: langit baru dan bumi baru, tempat di mana Allah akan tinggal bersama umat-Nya. Tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi kematian atau dukacita. Ini adalah harapan terbesar kita, sebuah janji yang menuntun kita untuk terus bertahan dan berjuang di dunia ini.
Dan Yesus, dalam Injil hari ini, memberikan perintah baru yang sangat sederhana namun mendalam: “Kasihilah satu sama lain seperti Aku telah mengasihi kamu.” Kasih ini adalah tanda pengenal kita sebagai murid Kristus. Kasih itu bukan hanya kata-kata, tapi tindakan nyata dalam hidup sehari-hari.
Jadi, saudara-saudari, sebagai manusia yang sedang berziarah di dunia ini, kita diundang untuk berani melewati segala kesulitan dengan tetap setia beriman dan mengasihi. Kita diingatkan bahwa setiap penderitaan kita bukan sia-sia, karena Allah sedang bekerja melalui kita. Mari kita bawa kasih Kristus dalam setiap langkah hidup kita, supaya dunia ini semakin mengenal Allah lewat sikap dan perbuatan kita.
Kiranya Roh Kudus menolong kita untuk hidup penuh kasih dan pengharapan, sampai kita tiba di kampung akhir kita, yaitu Kerajaan Surga yang kekal. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia di jalan-Mu meski penuh tantangan. Kuatkan imanku, penuhi hatiku dengan kasih-Mu, agar aku mampu mengasihi sesama seperti Engkau mengasihiku, dan menjadi saksi kasih-Mu di dunia ini. Amin.