Sunday, May 18, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 20 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Selasa Biasa Pekan V Paskah, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 20 Mei 2025.

Kalender Liturgi hari Selasa 20 Mei 2025 merupakan Hari Selasa Biasa Pekan V Paskah, Peringatan fakultatif Santo Bernardinus dari Siena, Pengaku Iman, Santo Ivo, Uskup, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 20 Mei 2025:

Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 14:19-28

Waktu Paulus dan Barnabas di kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka.

Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota.

Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid.

Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.

Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.

Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.

Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 145:10-11.12-13ab.21

Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.

Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Bait Pengantar Injil Lukas 24:46.26

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Bacaan Injil Yohanes 14:27-31a

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.

Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 20 Mei 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Hari ini, sabda Tuhan membawa kita kepada dua tokoh besar: Paulus dan Yesus. Dua-duanya punya satu benang merah: mereka menghadapi kesulitan besar, penderitaan, bahkan ancaman kematian, tetapi mereka tetap berjalan. Tetap setia. Tetap membawa damai.

1. Paulus Dilempari Batu, Tapi Tetap Berdiri

Dalam Bacaan Pertama tadi, kita dengar kisah Paulus di kota Listra. Orang-orang menolak pewartaannya, bahkan sampai melempari dia dengan batu, diseret keluar kota, dan ditinggal begitu saja, dikira sudah mati.

Coba bayangkan kalau kita jadi Paulus. Sudah capek, sudah semangat melayani, eh… dilempari batu. Luka, sakit, mungkin berdarah-darah. Tapi luar biasanya apa? Paulus bangkit. Bukan hanya secara fisik, tapi secara batin. Ia masuk lagi ke kota. Ia tidak menyerah.

Dan lebih dari itu, dia bahkan kembali ke tempat-tempat yang dulu menolaknya, untuk menguatkan murid-murid lain. Saudara-saudari, bukan hanya Paulus yang butuh kekuatan. Kita semua juga. Maka kadang Tuhan izinkan kita jatuh, supaya kita belajar berdiri. Supaya ketika nanti kita lihat orang lain jatuh, kita bisa berkata, “Saya pernah ada di sana. Jangan takut. Bangkitlah.”

2. Damai Sejati Bukan dari Dunia, Tapi dari Kristus

Lalu dalam Injil, Yesus berkata dengan sangat indah:
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Bukan seperti yang diberikan dunia.”

Yesus tidak sedang bicara tentang hidup yang tenang-tenang saja. Karena saat Ia mengucapkan kata-kata itu, Ia sedang bersiap untuk disalibkan. Damai yang Dia maksud bukan karena tidak ada masalah, tapi damai yang tetap tinggal meskipun masalah datang.

Saudara-saudari,
Banyak orang berpikir damai itu harus dicari di luar sepertI; Liburan ke Bali, Rumah yang tenang, Tabungan yang aman atau Semua orang menyenangkan hati kita.

Tapi Yesus bilang: “Damai-Ku tidak seperti itu.”
Damai yang sejati bukan karena keadaan luar kita tenang, tapi karena hati kita dekat dengan Tuhan.

3. Apa Arti Damai Dalam Hidup Kita Sehari-hari?

Saya mau mengajak kita membumi sedikit.
Apa arti damai itu buat kita?

  • Damai adalah ketika kita bisa berkata: “Tuhan, aku tidak mengerti, tapi aku tetap percaya.”
  • Damai adalah ketika kita bisa tidur di malam hari tanpa membawa dendam dari siang harinya.
  • Damai adalah ketika kita bisa menghadapi orang yang menyakiti kita, bukan dengan kemarahan, tapi dengan pengertian.
  • Damai adalah ketika kita tahu: “Aku tidak berjalan sendirian. Tuhan besertaku.”

4. Bagaimana Kita Bisa Hidup Dalam Damai Tuhan?

Yang pertama, jangan lari dari penderitaan.
Kadang penderitaan adalah guru terbaik kita. Bukan karena Tuhan suka lihat kita susah, tapi karena justru di situlah hati kita jadi kuat dan belajar berserah.

Yang kedua, perkuat iman kita setiap hari. Paulus dan Barnabas menguatkan murid-murid agar “bertekun dalam iman.” Kita bisa ambil waktu 10 menit saja setiap hari, untuk duduk diam di hadapan Tuhan, berdoa, membaca Kitab Suci.

Yang ketiga, jadilah pembawa damai. Kalau orang lain panik, kita tenangkan. Kalau orang lain marah, kita beri kesejukan. Kita tidak bisa mengubah dunia seluruhnya, tapi kita bisa mulai dari dalam rumah kita, dari pekerjaan kita, dari diri kita sendiri.

Saudara-saudari terkasih,
Kalau hari ini hidup sedang melempari kita dengan “batu”: masalah keluarga, kesehatan, keuangan, relasi yang retak… ingat Paulus. Ia bangkit.

Dan kalau hari ini hati kita gelisah, takut, atau lelah… ingat kata-kata Yesus:
“Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.”

Mari kita mohon semoga Tuhan memberikan kita damai yang tidak tergantung pada situasi, tapi damai yang tumbuh dari cinta Tuhan. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarku tetap tenang di tengah badai hidup. Beri aku iman seperti Paulus untuk bangkit saat jatuh, dan damai seperti-Mu yang tak tergoyahkan. Jadikan hatiku tempat-Mu tinggal, agar aku pun membawa damai bagi sesama. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Contoh Soal dan Kunci Jawaban Kuis Akademi Ninja MLBB x Naruto, Auto Dapet Skin Sasuke dan Emote Kakashi

Yo, para ninja kece di Land of Dawn! Lo yang doyan spam ultimate sambil ngutip jurus-jurus Naruto, wajib banget...

More Articles Like This

Favorite Post