Monday, June 16, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 17 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Selasa Biasa, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 17 Juni 2025.

Kalender Liturgi hari Selasa 17 Juni 2025 merupakan Hari Selasa Biasa, Santo Gregorius Barbarigo, Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 17 Juni 2025:

Bacaan Pertama 2Kor 8:1-9

Kristus telah menjadi miskin karena kalian.

Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kalian kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan.

Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Atas kehendaknya sendiri mereka minta dengan mendesak kami, agar mereka pun diperkenankan ikut memberi pelayanan kepada orang-orang kudus. Dan mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,

kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu kami mendesak Titus, supaya ia mengunjungi kalian, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. Maka sekarang hendaknya kalian kaya dalam pelayanan kasih ini, sebagaimana kalian kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami.

Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah! Tetapi dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasihmu, karena kalian telah mengenal kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus:

Sekalipun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kalian, supaya karena kemiskinan-Nya kalian menjadi kaya.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 146:2.5-6.7.8-9a

Ref: Pujilah Tuhan, hai jiwaku.

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.

Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.

Bait Pengantar Injil Yoh 13:34

Perintah baru diberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.

Bacaan Injil Mat 5:43-48

Kasihilah musuh-musuhmu.

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian.’

Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar.

Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja,

apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 17 Juni 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Dalam kehidupan kita yang penuh tantangan, seringkali kita berpikir bahwa untuk menjadi berharga di mata Tuhan, kita harus selalu kuat, selalu cukup, selalu mampu. Tapi hari ini, Sabda Tuhan mengajak kita untuk melihat dengan cara yang berbeda.

Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, sambil menunjuk kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Mereka ini bukan jemaat yang kaya raya. Justru sebaliknya—mereka sedang menderita, dicobai berat, miskin dalam harta, tetapi luar biasa kaya dalam kemurahan hati. Dalam kekurangan, mereka tidak menutup tangan, malah justru membuka hati. Mereka memberi bukan karena mereka berkelebihan, tapi karena hati mereka telah disentuh oleh kasih Kristus.

Mengapa mereka bisa begitu? Karena mereka lebih dulu memberikan diri mereka kepada Allah. Dan ketika seseorang sudah menyerahkan dirinya kepada Allah, maka segala hal lainnya pun menjadi bagian dari kasih itu—waktu, tenaga, dan bahkan harta, meski sedikit.

Dan Paulus mengajak jemaat di Korintus—dan juga kita—untuk meneladani kasih yang mengalir seperti itu. Sebab kasih yang sejati, bukan soal besar kecilnya pemberian, tapi ketulusan hati yang mendasarinya. Ketika kita memberi bukan karena berlebihan, melainkan karena cinta, di situlah kasih Kristus hadir nyata.

Yesus sendiri menjadi teladan utama. Dia yang kaya, rela menjadi miskin karena kita. Ia lahir di kandang, hidup tanpa tempat tinggal tetap, wafat dengan tangan terbuka di salib. Dan semuanya dilakukan bukan karena Dia kurang, tetapi karena kasih-Nya berlimpah. Supaya kita yang miskin dalam cinta, menjadi kaya dalam rahmat.

Lalu, dalam Injil, Yesus menantang kita untuk mengasihi musuh. Ini bukan sekadar ajaran moral yang tinggi, tapi jalan menuju kesempurnaan seperti Bapa. Apakah ini mudah? Tidak. Tapi bukan mustahil. Karena ketika kita mampu berdoa bagi orang yang menyakiti kita, ketika kita menahan balas dendam dan memilih memberi maaf, di situlah kita sedang berjalan makin dekat dengan hati Allah.

Kadang kita pikir, kita cukup baik kalau kita tidak menyakiti orang lain. Tapi Yesus bilang, kasih itu bukan cuma soal tidak berbuat jahat. Kasih sejati itu aktif—mengasihi meski tak dibalas, mendoakan meski dilukai, memberi meski dalam kekurangan.

Saudara-saudariku, mari kita belajar dari Kristus yang menjadi miskin karena kita, supaya kita juga menjadi kaya dalam kasih. Mari belajar dari orang-orang Makedonia yang miskin harta, tapi kaya kemurahan. Mari hidup sebagai anak-anak Bapa, dengan kasih yang tidak pilih-pilih, dengan kemurahan yang tidak menunggu waktu luang, dan dengan kebaikan yang tidak menunggu balasan.

Tuhan tidak menuntut kesempurnaan yang tak tercapai, tapi mengundang kita untuk melangkah setapak demi setapak menuju kasih yang sejati. Kasih yang bisa dirasakan orang lain. Kasih yang membuat dunia ini, pelan-pelan, menjadi lebih seperti surga.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarilah aku memberi dari kekuranganku, mengasihi tanpa menuntut balasan, dan mendoakan mereka yang melukai hatiku. Jadikan hatiku miskin di dunia, tapi kaya akan kasih-Mu, agar aku hidup seturut kehendak-Mu setiap hari. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Informasi Jadwal Libur Panjang Kenaikan Kelas 2025 Semester 2 Di Berbagai Daerah Indonesia

Yo gengs! 📢 Buat kalian yang udah jungkir balik ngerjain tugas dan ujian semester genap, waktunya senyum lebar karena...

More Articles Like This

Favorite Post