Monday, June 16, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 18 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Rabu Biasa, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 18 Juni 2025.

Kalender Liturgi hari Rabu 18 Juni 2025 merupakan Hari Rabu Biasa, Santo Leontius, Hipatios dan Teodulus, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 18 Juni 2025:

Bacaan Pertama 2Kor 9:6-11

Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Saudara-saudara, camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan rasa sedih atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian, supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, ‘Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma. kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.’

Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan. Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian serta melipatgandakannya, dan menumbuhkan buah kebenaranmu. Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 112:1-2.3-4.9

Ref: Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.

Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.

Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.

Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil Yoh 14:23

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan mentaati Sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bacaan Injil Mat 6:1-6.16-18

Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau.

Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian tidak memperoleh upah dari Bapamu di surga.

Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang.

Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” “Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.

Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’

Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

“Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.’

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 18 Juni 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Pernahkah kita merasa ragu memberi sesuatu kepada orang lain? Entah waktu kita, perhatian kita, atau harta benda kita? Rasanya, selalu ada tarik-menarik di hati: “Kalau saya memberi, nanti saya kekurangan. Kalau saya membantu, nanti saya capek sendiri. Kalau saya diam, orang mungkin tidak sadar saya sudah berbuat banyak.”

Hari ini, Tuhan mengajak kita untuk melihat ulang makna memberi, makna berdoa, dan makna menjalani iman. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Tetapi yang menabur banyak, akan menuai banyak.” Namun bukan hanya soal jumlah yang kita beri. Tuhan tidak menghitung dengan kalkulator. Tuhan tidak menilai dengan ukuran dunia. Ia menilai dari kerelaan hati.

Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Bukan karena terpaksa. Bukan karena takut dosa. Bukan karena takut dilihat pelit. Tetapi karena hatinya digerakkan oleh cinta. Memberi seperti ini bukan hanya meringankan beban orang lain, tapi juga membebaskan hati kita sendiri dari belenggu ego dan kekhawatiran.

Tapi memberi tidak cukup. Hari ini Yesus juga mengingatkan kita tentang sikap hati saat berdoa, bersedekah, dan berpuasa. Jangan dilakukan supaya dilihat orang. Jangan supaya dipuji. Jangan karena ingin dinilai saleh. Sebab orang yang hidup hanya untuk dilihat, akan letih. Akan haus pujian. Dan pada akhirnya kehilangan arah, karena pusat hidupnya bukan lagi Tuhan, tapi sorotan manusia.

Yesus berkata, “Jika kamu memberi, jangan tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu.” Indah sekali, ya. Artinya: biarlah kebaikan kita tersembunyi. Biarlah hanya Tuhan yang tahu. Sebab di situlah kemurnian ditemukan. Di situlah cinta sejati tumbuh, dalam keheningan, dalam ketulusan, dalam ruang tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah sendiri.

Begitu juga dengan doa. Kita bisa saja berdoa panjang lebar, lantang, bahkan indah kata-katanya. Tapi Yesus berkata, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi. Karena bukan keindahan kata-kata yang menyentuh hati Allah, tapi kejujuran dan kerendahan hati.

Mungkin kita bertanya, mengapa semua harus dilakukan diam-diam? Mengapa harus tersembunyi? Karena kasih sejati itu tidak butuh panggung. Tidak perlu penonton. Justru di dalam keheningan itulah, Tuhan hadir. Tuhan menjumpai kita bukan saat kita tampil, tapi saat kita membuka hati.

Saudara-saudari yang terkasih, kita hidup di dunia yang gemar sorotan. Gemar dipuji. Kita berlomba tampil sebaik mungkin di mata orang lain. Tapi hari ini Yesus berkata: berhentilah sejenak. Tenanglah. Jangan jalani imanmu karena ingin diperhatikan, tapi karena kau mengasihi Allah. Dan biarlah Allah saja yang melihatmu. Sebab hanya Dia yang tahu isi hati terdalammu.

Mari kita belajar dari benih yang ditabur: ia jatuh ke tanah dan menghilang. Tidak tampak. Tidak dilihat. Tapi di sanalah hidup baru mulai tumbuh. Begitu juga hidup kita. Saat kita menabur kebaikan dalam sunyi, saat kita memberi dalam sukacita, saat kita berdoa dalam kesendirian, di situlah benih kasih bertumbuh—dan Tuhanlah yang akan membuatnya berbuah.

Dan pada akhirnya, saudara-saudariku, hidup kita ini adalah perjalanan menuju Tuhan, bukan menuju pujian manusia. Maka jangan takut untuk mencintai dalam diam, memberi dalam senyap, dan berdoa dalam keheningan. Sebab Bapamu yang melihat yang tersembunyi… Ia tidak pernah lupa. Ia tidak pernah lalai. Ia akan membalasmu… dengan kasih-Nya yang limpah, yang tidak pernah salah sasaran. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarilah aku memberi dengan sukacita, berdoa dalam keheningan, dan mencintai tanpa perlu dilihat. Teguhkan hatiku untuk hidup tulus di hadapan-Mu, bukan demi pujian, tapi demi kasih. Jadikan aku benih kebaikan yang tumbuh dalam diam. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Informasi Jadwal Libur Panjang Kenaikan Kelas 2025 Semester 2 Di Berbagai Daerah Indonesia

Yo gengs! 📢 Buat kalian yang udah jungkir balik ngerjain tugas dan ujian semester genap, waktunya senyum lebar karena...

More Articles Like This

Favorite Post