Thursday, July 3, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Lengkap Renungan Harian, Hari Senin Biasa XIV Tanggal 7 Juli 2025

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 7 Juli 2025.

Kalender Liturgi hari Senin 7 Juli 2025 merupakan Hari Senin Biasa XIV, Santo Odo, Abbas, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 7 Juli 2025:

Bacaan Pertama Kejadian 28:10-22a

“Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda.”

Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala.

Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.

Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda, “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.

Keturunanmu akan menjadi seperti debu di tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.

Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau.

Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.” Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.”

Ia takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang surga! “Keesokan harinya, pagi-pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya.

Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Lalu bernazarlah Yakub, “Jika Allah menyertai dan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku.

Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 91:1-2.3-4.14-15ab

Ref. Allahku, pada-Mulah aku percaya.

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.

Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, “Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.”

Bait Pengantar Injil 2 Timotius 1:10b

Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil Matius 9:18-26

“Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup.”

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.”

Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.

Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Senin 7 Juli 2025

Renungan Hari Ini – Berdiri di Pintu Gerbang Surga

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Mari kita renungkan sejenak perjalanan seorang pria yang sedang sendirian, lelah, dan mungkin juga takut. Yakub—yang baru saja meninggalkan keluarganya, meninggalkan zona nyamannya, kini beristirahat di tanah asing, beralaskan batu sebagai bantal. Tidak ada rumah, tidak ada selimut hangat, hanya langit malam dan suara sunyi padang gurun. Di tengah keterasingan itulah, Tuhan menampakkan diri. Di tempat yang tidak istimewa bagi mata manusia, justru Tuhan hadir dan berbicara.

Yakub bermimpi melihat sebuah tangga yang ujungnya sampai ke langit. Malaikat turun naik, dan Tuhan berdiri di sisinya. Lalu terdengarlah suara yang meneguhkan, “Aku menyertai engkau… Aku tidak akan meninggalkan dikau.” Di saat Yakub tidak punya apa-apa, Tuhan berjanji akan memberikan segalanya—bukan hanya untuk Yakub, tetapi untuk seluruh keturunannya. Dan bukan hanya janji, Tuhan juga memberikan penyertaan. Janji itu tidak kosong.

Saudara, bukankah dalam hidup kita pun sering kali kita ada di “padang gurun” seperti Yakub? Kita merasa jauh dari rumah, jauh dari kepastian, sendirian, lelah oleh masalah, tekanan hidup, atau rasa kehilangan. Tetapi, justru dalam keadaan seperti itulah Tuhan berkenan menyatakan diri. Kita mungkin tidak melihat tangga dan malaikat dengan mata kepala, tapi kita bisa merasakannya—saat ada secercah harapan yang tiba-tiba muncul, saat ada kekuatan yang tidak kita tahu dari mana datangnya, saat ada orang yang hadir tanpa kita duga-duga, saat kita bisa menangis lalu merasa lega. Tuhan hadir, dan kadang kita baru sadar sesudahnya, seperti Yakub yang berkata, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.”

Dalam Injil, Yesus berjumpa dengan dua orang yang hidupnya juga sedang “jatuh” dalam kesedihan dan sakit. Seorang ayah yang putrinya telah meninggal, dan seorang perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun. Dua orang yang berbeda, tetapi keduanya datang kepada Yesus dengan satu hal yang sama: iman. Iman yang tidak ribut, tidak berkoar-koar, tapi hidup dan dalam.

Perempuan itu hanya berpikir dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Ia percaya tanpa banyak bicara. Dan Yesus memandangnya dan berkata, “Imanmu telah menyelamatkan engkau.” Luar biasa. Iman sederhana yang menyentuh hati Tuhan. Kita pun bisa seperti perempuan itu. Kita tidak perlu tahu semua ayat Kitab Suci, tidak harus menjadi orang suci yang sempurna. Tapi asal ada iman, asal ada kepercayaan yang teguh dan tulus, Tuhan akan merespons.

Begitu juga kepala rumah ibadat. Ia berani datang kepada Yesus, bahkan ketika anaknya sudah meninggal. Harapan manusia sudah habis. Tapi ia percaya, Yesus tetap bisa berbuat sesuatu. Dan apa yang terjadi? Anak itu dibangkitkan.

Saudara-saudari, hidup kita seringkali seperti tangga dalam mimpi Yakub. Kadang kita merasa di dasar, di tanah, di bawah, tapi Tuhan mengajak kita untuk melihat ke atas—melihat bahwa ada jalan, ada penghubung antara bumi dan surga. Doa adalah tangga itu. Iman adalah pijakan kita naik ke harapan. Dan kasih Tuhan adalah tangan yang menyambut dari atas.

Maka hari ini, mari kita periksa hati kita. Apakah kita masih percaya bahwa Tuhan menyertai kita, meski keadaan tidak selalu mudah? Apakah kita percaya bahwa tempat biasa yang kita tempati—rumah, tempat kerja, kamar kos, ruang rawat, bahkan tempat air mata tumpah—bisa menjadi Betel, rumah Allah, karena Tuhan hadir di situ?

Mari kita seperti Yakub yang berkata, “Tuhan akan menjadi Allahku.” Seperti perempuan yang diam-diam menjamah jubah Yesus. Seperti ayah yang tidak menyerah pada kematian, tapi tetap percaya pada kehidupan. Sebab sesungguhnya, seperti Mazmur hari ini berkata, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”

Dan kalau kita percaya, maka tidak ada tempat yang benar-benar sepi. Tidak ada masalah yang terlalu berat. Tidak ada kesedihan yang sia-sia. Sebab di sanalah Tuhan berdiri di sisi kita, mengulurkan tangan, dan berkata: “Aku tidak akan meninggalkan dikau.”

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, dalam kesunyian dan kelemahanku, ajar aku percaya bahwa Engkau hadir. Teguhkan imanku seperti Yakub dan perempuan itu, agar aku berani berharap dan berjalan bersama-Mu setiap hari, sebab Engkaulah perlindunganku, harapanku, dan kekuatanku. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Rokok HS Lagi Naik Daun Usung Gaya Modern, Harga Merakyat, Ini Pabrik Produksi, Varian dan Harganya

Pernah nemu rokok HS di warung, kelontong, atau pas scroll marketplace? Nah, pasti lo sempat mikir: "Ini rokok siapa...

More Articles Like This

Favorite Post