Thursday, July 3, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Lengkap Renungan Harian 8 Juli 2025, Hari Selasa Biasa XIV, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 8 Juli 2025.

Kalender Liturgi hari Selasa 8 Juli 2025 merupakan Hari Selasa Biasa XIV, Santo Adrianus III, Paus, Santo Prokopius, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 8 Juli 2025:

Bacaan Pertama Kejadian 32:22-32

“Namamu selanjutnya adalah Israel sebab engkau bergumul melawan Allah dan engkau menang.”

Pada suatu malam Yakub bangun dan membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya. Ia menyeberang di tempat penyeberangan Sungai Yabok. Sesudah menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya.

Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Maka terjadilah: seorang laki-laki bergulat dengan Yakub sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkan Yakub, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi itu terpelecok, ketika Yakub bergulat dengan orang itu.

Lalu kata orang itu, “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakub, “Aku tidak akan membiarkan dikau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” Bertanyalah orang itu kepadanya, “Siapakah namamu?” Sahutnya, “Yakub.”

Lalu kata orang itu, “Namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Bertanyalah Yakub, “Katakanlah juga namamu.”

etapi sahutnya, “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi aku tetap hidup!” Ketika meninggalkan Pniel, Yakub melihat matahari terbit; Yakub pincang karena terkilir sendi pangkal pahanya.

Sampai sekarang orang Israel tidak memakan daging yang menutup sendi pangkal paha, karena sendi pangkal paha Yakub telah dipukul, yaitu pada otot pangkal pahanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 17:1.2-3.6-7.8b.15

Ref. Dalam kebenaran aku akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan.

Dengarkanlah, Tuhan, pengakuan yang jujur, perhatikanlah seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.

Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: kiranya mata-Mu melihat apa yang benar. Bila Engkau menguji hatiku; bila Engkau memeriksanya pada waktu malam dan menyelidiki aku, maka tidak suatu kejahatan pun Kautemukan.

Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.

Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu. Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Aku ini gembala yang baik, sabda Tuhan; Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Alleluya.

Bacaan Injil Matius 9:32-38

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya!”

Pada suatu hari dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan diusir, orang bisu itu dapat berbicara. Maka heranlah orang banyak, katanya, “Hal semacam itu belum pernah dilihat orang di Israel!” Tetapi orang Farisi berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Melihat orang banyak itu tergeraklah hati Yesus oleh belas kasih kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.

Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 8 Juli 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, kita mendengar kisah yang sungguh manusiawi dan mendalam. Kita mendengar tentang Yakub yang bergulat seorang diri di malam hari, dan kita melihat Yesus yang tersentuh hatinya melihat kerumunan orang yang lelah dan terlantar. Dua kisah ini, satu dari Perjanjian Lama dan satu dari Injil, ternyata saling menyapa, saling menerangi. Dan keduanya ingin menyapa kita hari ini, dalam kehidupan nyata kita yang penuh perjuangan dan pencarian.

Mari kita mulai dengan Yakub. Malam itu bukan malam yang biasa. Ia baru saja menyeberangkan seluruh keluarganya, seluruh miliknya, dan ia tinggal sendirian. Dan di situlah, di tengah sunyi malam dan kesendirian itu, ia bergulat. Bukan hanya bergulat secara fisik, tapi secara batin. Yakub bergulat dengan seseorang yang misterius, yang oleh tradisi kita kenali sebagai perwujudan ilahi. Ia bergulat hingga fajar menyingsing.

Yakub tidak menyerah. Meski sendi pangkal pahanya terkilir, meski tubuhnya lemah, jiwanya tidak melepaskan. Ia berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”

Dan saudara-saudari, di situlah maknanya. Kadang dalam hidup kita pun, kita harus berani bergulat. Dengan ketakutan kita. Dengan masa lalu kita. Dengan luka-luka yang belum sembuh. Dengan doa-doa yang belum dijawab. Dengan iman yang terasa rapuh. Tapi seperti Yakub, kita tidak boleh menyerah. Kita tetap bergantung kepada Tuhan, memeluk-Nya dengan segenap harapan yang tersisa, dan berkata dalam hati, “Tuhan, jangan Engkau pergi… berkatilah aku… aku masih di sini, walau tertatih-tatih.”

Dan Tuhan menjawab. Tidak selalu dengan jawaban yang kita minta, tapi dengan kehadiran-Nya yang mengubah. Yakub tidak keluar dari pergulatan itu tanpa luka. Ia pincang. Tapi ia keluar dengan nama baru—Israel—yang artinya: “yang bergumul dengan Allah dan menang.” Kadang dalam hidup, berkat Tuhan justru datang dalam bentuk luka yang mengubah cara kita berjalan. Pincang itu bukan tanda kelemahan, tapi tanda perjumpaan.

Lalu kita mendengar Yesus dalam Injil hari ini. Ia melihat orang banyak yang lelah, yang bingung, yang seperti domba tanpa gembala. Dan hati-Nya tergerak. Kata aslinya dalam Injil, splanchnizomai, menunjukkan belas kasih yang begitu dalam, sampai ke isi perut. Bukan sekadar kasihan, tapi empati yang mengguncang hati. Hati Yesus tidak tinggal diam saat melihat penderitaan.

Yesus tidak hanya mengajar. Ia menyembuhkan. Ia hadir. Ia menjamah. Dan Ia memanggil kita—bukan hanya sebagai penonton belas kasih-Nya, tapi sebagai pekerja bagi tuaian-Nya. “Mintalah kepada tuan tuaian agar mengirim pekerja,” kata-Nya. Ia sedang berbicara kepada kita.

Dalam hidup ini, sering kita merasa seperti Yakub—sendirian di malam yang gelap, bergulat dengan beban dan rasa takut. Kadang kita merasa seperti orang banyak dalam Injil—lelah, bingung, haus akan arah dan penghiburan. Tapi hari ini Tuhan datang kepada kita dalam dua cara: sebagai Allah yang bersedia bergulat dengan kita dalam malam-malam gelap, dan sebagai Gembala yang penuh belas kasih, yang melihat kita dengan mata penuh cinta dan tidak menghakimi.

Saudara-saudari, jangan takut untuk bergulat dengan Tuhan dalam doa, dalam tangisan, dalam keheningan malam. Jangan takut untuk membawa luka kita, dan berkata: “Tuhan, aku ingin berkat-Mu, walau aku tak mengerti semua ini.” Dan juga, jangan menutup hati dari sesama yang terlantar. Mungkin kitalah pekerja tuaian yang Yesus rindukan. Mungkin lewat tangan dan hati kita, belas kasih Tuhan bisa menjamah dunia yang sedang terluka ini.

Akhirnya, renungkanlah ini: tidak ada fajar yang datang tanpa malam. Dan tidak ada nama baru tanpa perjuangan yang sungguh. Semoga dalam setiap luka kita, dalam setiap langkah yang tertatih, kita tetap menjadi orang-orang yang berani bergumul dalam iman, dan tetap percaya bahwa Tuhan menyertai, memberkati, dan memanggil kita untuk ikut bekerja bersama-Nya. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajar aku untuk setia bergulat dalam doa, meski lelah dan tak mengerti. Kuatkan aku dalam luka, tuntun langkahku yang tertatih. Jadikan aku pekerja cinta-Mu, yang setia berjalan bersama-Mu. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Rokok HS Lagi Naik Daun Usung Gaya Modern, Harga Merakyat, Ini Pabrik Produksi, Varian dan Harganya

Pernah nemu rokok HS di warung, kelontong, atau pas scroll marketplace? Nah, pasti lo sempat mikir: "Ini rokok siapa...

More Articles Like This

Favorite Post