Monday, August 4, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin, 11 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian, Peringatan Wajib St. Klara, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin, 11 Agustus 2025.

Kalender Liturgi hari Senin, 11 Agustus 2025 merupakan Peringatan Wajib St. Klara, Warna Liturgi Putih

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin, 11 Agustus 2025:

Bacaan Pertama: Ul. 10:12-22

“Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,

berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.

Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya;

tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini.

Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap;

yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian.

Sebab itu haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.

Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.

Dengan tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir, tetapi sekarang ini TUHAN, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mzm. 147:12-13,14-15,19-20

Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!

Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.

Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.

Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.

Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Bacaan Injil: Mat. 17:22-27

Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.

Dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?”

Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?”

Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya.

Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik Senin, 11 Agustus 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini Sabda Tuhan membawa kita pada dua sisi wajah Allah yang luar biasa: sisi kasih dan sisi kebijaksanaan-Nya yang dalam. Bacaan dari Kitab Ulangan mengajak kita merenungkan apa sebenarnya yang Tuhan kehendaki dari kita—bukan sesuatu yang rumit atau berat, tapi sesuatu yang sangat manusiawi dan mendasar: takut akan Tuhan, berjalan dalam jalan-Nya, mengasihi-Nya, dan berpegang pada firman-Nya… supaya apa? Supaya hidup kita menjadi baik. Supaya keadaan kita baik.

Kalau kita jujur, dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali bertanya, “Tuhan, apa lagi yang Engkau mau dariku?” Saat hidup tidak mudah, saat hati lelah atau kecewa, pertanyaan itu muncul. Tapi hari ini Tuhan menjawabnya dengan sangat lembut dan jelas. Yang diminta Tuhan bukan persembahan besar, bukan pencapaian spektakuler, bukan pengorbanan di luar batas. Yang Dia minta adalah hati kita. Sebuah hati yang sungguh mau mencintai dan terbuka—tidak keras, tidak tegar tengkuk.

Tuhan tidak pernah minta kita sempurna, tapi Ia minta kita sungguh-sungguh. Dan inilah intinya: semua yang Tuhan perintahkan itu bukan untuk kepentingan-Nya, tapi untuk kebaikan kita sendiri. Agar hidup kita diberkati, agar kita tidak tersesat dalam ego dan keangkuhan, agar kita tetap berjalan dalam terang kasih-Nya.

Bacaan Injil hari ini menampilkan wajah Yesus yang sangat manusiawi dan bijaksana. Ia tahu bahwa perjalanan-Nya akan membawa Dia pada penderitaan dan kematian, dan Ia tidak menyembunyikan hal itu dari para murid-Nya. Yesus tidak memberikan janji hidup mulus kepada para pengikut-Nya. Bahkan Dia jujur: akan ada saat-saat sedih, sulit, bahkan menakutkan. Dan murid-murid-Nya pun sedih. Tapi itulah realitas kehidupan dan salib yang harus dipikul—bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk membangkitkan.

Lalu, ketika ditanya soal pajak Bait Allah, Yesus memberi pengajaran yang sangat bijak. Ia tahu bahwa sebenarnya Dia bebas dari beban itu, karena sebagai Anak Allah, Ia tidak harus membayar bea. Tapi Dia juga tahu satu hal penting: jangan sampai hal kecil menjadi batu sandungan. Maka Dia mengajak Petrus melakukan sesuatu yang unik—memancing dan menemukan koin dalam mulut ikan. Sebuah mujizat kecil yang menyatakan: “Lakukanlah yang benar, tapi juga lakukan dengan kasih, agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.”

Ini pelajaran penting bagi kita di zaman ini. Sering kali kita berpikir, “Ah, aku kan nggak salah.” Tapi Yesus mengajak kita berpikir lebih jauh: “Apakah sikap kita bisa jadi sandungan? Apakah kita bisa lebih bijaksana, lebih mengalah sedikit, bukan karena lemah, tapi karena kasih?”

Saudara-saudari yang terkasih, kehidupan kita hari ini penuh dengan tantangan. Dunia makin cepat, makin sibuk, dan kadang makin kasar. Tapi Sabda Tuhan hari ini mengingatkan: yang paling penting bukan seberapa cepat atau keras kita melangkah, tapi seberapa dalam kita mengasihi—Tuhan dan sesama. Apakah kita punya hati yang terbuka, atau masih tertutup dan tegar tengkuk? Apakah kita hanya taat dalam aturan, atau juga dalam belas kasih? Apakah iman kita menguatkan orang lain, atau malah membingungkan mereka?

Tuhan tidak meminta kita jadi sempurna. Tapi Ia mengundang kita untuk setia. Setia dalam hal-hal kecil. Setia untuk tetap lembut di hati, walau dunia keras. Setia untuk tidak menjadi batu sandungan, tetapi menjadi berkat.

Maka hari ini, marilah kita mohon rahmat Tuhan untuk memiliki hati yang disunat—yaitu hati yang terbuka, tidak keras, hati yang mudah disentuh oleh kasih. Dan semoga dalam hidup kita yang sederhana ini, Tuhan terus berkarya dan menjadikan kita saluran damai dan sukacita-Nya.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, lembutkanlah hatiku agar tidak keras terhadap sesama. Ajarku hidup dalam kasih, setia pada firman-Mu, dan bijak dalam setiap tindakan, agar hidupku menjadi berkat, bukan sandungan. Pimpin aku berjalan bersama-Mu hari ini. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bocoran Jadwal Cair Dana BOS Tahap 2 2025, Syarat Pencairan, dan Link Cara Lihat Sekolah Penerima Disini

Cekidot, sobat pelajar, guru, dan semua pejuang pendidikan lagi nungguin Dana BOS tahap 2 cair kapan cair kam?Kalo iya,...

More Articles Like This

Favorite Post