Tuesday, August 5, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 12 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian, Selasa Pekan Biasa XIX

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 12 Agustus 2025.

Kalender Liturgi hari Selasa 12 Agustus 2025 merupakan Selasa Pekan Biasa XIX, Peringatan Santa Yohana Fransiska de Chantal, Biarawati.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 12 Agustus 2025:

Bacaan Pertama: Ul. 31:1-8;

Kemudian pergilah Musa, lalu mengatakan segala perkataan ini kepada seluruh orang Israel.

Berkatalah ia kepada mereka: “Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun; aku tidak dapat giat lagi, dan TUHAN telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi.

TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.

Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan-Nya terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya itu, dan terhadap negeri mereka.

TUHAN akan menyerahkan mereka kepadamu dan haruslah kamu melakukan kepada mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”

Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Ul. 32:3-4a,7,8,9,12;

32:3 Sebab nama TUHAN akan kuserukan: Berilah hormat kepada Allah kita,

32:4 Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.

32:7 Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu.

32:8 Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.

32:9 Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.

32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

Bacaan Injil: Mat. 18:1-5,10,12-14

Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?”

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.

“Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?

Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.

Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 12 Agustus 2025

Renungan Harian: Ul. 31:1–8; Mat. 18:1–5,10,12–14
“Kuatkan Hatimu dan Jadilah Kecil”

Saudara-saudari terkasih,

Hari ini kita dihadapkan pada dua wajah iman yang sangat indah: wajah seorang pemimpin yang telah sampai di ujung jalan pengabdiannya—Musa, dan wajah seorang anak kecil yang ditaruh Yesus di tengah para murid-Nya. Di antara dua gambaran ini, Tuhan berbicara kepada kita tentang apa artinya percaya, berharap, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya.

Musa tahu bahwa ia tidak akan menyeberangi Sungai Yordan. Ia tahu bahwa langkahnya akan berhenti di tepi. Tapi ia tidak getir. Ia tidak mengeluh. Ia tidak takut. Sebaliknya, dengan penuh kelembutan seorang ayah dan keberanian seorang nabi, Musa menguatkan bangsa Israel. Ia tahu bahwa hidup bukan tentang menyelesaikan semua hal sendiri, tetapi tentang mempercayakan tongkat estafet kepada orang lain, dan lebih dari itu, kepada Tuhan sendiri yang memegang segala kendali.

Betapa indahnya kata-kata Musa kepada Yosua dan bangsa Israel: “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu… sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Saudara-saudari, bukankah ini juga yang kita butuhkan hari ini? Di tengah ketidakpastian hidup, saat banyak hal terasa di luar kendali kita, ketika yang kita hadapi jauh lebih besar dari kekuatan kita, Tuhan mengingatkan: “Aku yang berjalan di depanmu. Aku tidak akan meninggalkanmu.”

Lalu kita sampai pada Injil. Para murid bertanya siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Mungkin kita pun bertanya hal yang sama—bukan karena kita haus kuasa, tapi karena dalam hati kecil kita, kita ingin hidup kita berarti. Kita ingin tahu bagaimana menjadi orang yang berkenan di mata Tuhan. Dan jawaban Yesus sangat mengejutkan: Ia tidak menunjuk pada pemimpin besar, bukan pada orang bijak, bukan pada tokoh agama. Ia menunjuk kepada seorang anak kecil.

Anak kecil itu tidak punya kuasa, tidak punya prestasi, tidak punya kedudukan. Tapi ia punya hati yang sederhana, yang percaya, yang berserah. Ia menerima segalanya apa adanya, tidak banyak syarat, tidak penuh perhitungan. Itulah kebesaran dalam pandangan Tuhan.

Yesus tidak hanya bicara soal kerendahan hati. Ia berbicara soal cara pandang. Dunia mungkin mengagungkan yang kuat, yang pintar, yang sukses. Tapi Tuhan melihat hati yang sederhana, yang terbuka, yang mampu menerima sesama, terutama yang kecil dan lemah. Ia berkata, “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” Artinya, di setiap orang kecil, tersisih, terluka, tersesat—Tuhan hadir. Dan kita dipanggil bukan hanya untuk tidak merendahkan mereka, tetapi untuk mencintai dan menyambut mereka sebagai Dia sendiri.

Dan lihatlah betapa lembutnya hati Allah dalam perumpamaan domba yang hilang. Ia tidak rela satu pun dari domba-Nya hilang. Mungkin dunia bisa berkata: “Ah, satu saja… masih ada sembilan puluh sembilan.” Tapi tidak begitu dengan Allah kita. Ia rela meninggalkan yang banyak demi mencari satu yang tersesat. Ia tidak puas sampai yang hilang itu kembali. Dan ketika kembali? Ia tidak memarahi. Ia tidak mengungkit. Ia malah bersukacita, merayakan, dan memeluk kembali.

Saudara-saudari, mungkin kita adalah Yosua hari ini—diberi tugas yang berat, tapi Tuhan berkata: “Jangan takut, Aku menyertaimu.”
Mungkin kita adalah domba yang hilang—merasa jauh dari Tuhan, tersesat, atau bahkan tidak layak. Tapi Tuhan sedang mencarimu, bukan untuk menghukum, tetapi untuk memeluk dan membawamu pulang.
Atau mungkin kita diajak hari ini untuk menjadi seperti anak kecil—belajar percaya, belajar rendah hati, belajar membuka hati bagi sesama tanpa syarat.

Apa pun keadaan kita, satu hal pasti: Tuhan berjalan di depan kita. Ia tidak meninggalkan kita. Ia mencari kita. Dan Ia memanggil kita untuk menjadi besar—bukan dengan cara dunia, tapi dengan menjadi kecil di hadapan-Nya dan besar dalam kasih kepada sesama.

Semoga Sabda Tuhan hari ini menjadi kekuatan dan terang dalam langkah hidup kita. Jangan takut. Jangan patah hati. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarilah aku untuk rendah hati seperti anak kecil, kuat seperti Yosua, dan percaya penuh pada penyertaan-Mu. Dalam takut, bimbing aku. Dalam sesat, temukan aku. Dalam hidup sehari-hari, jadikan aku tanda kasih-Mu bagi sesama. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Spotify Umumkan Kenaikan Harga Global Termasuk Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya

Ada kabar yang nggak begitu enak tapi wajib lo tau nih buat para pecinta musik sejati yang hidupnya nggak...

More Articles Like This

Favorite Post