Thursday, October 16, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 23 Oktober 2025 Lukas 12:49-53 dan Renungan Harian Katolik, Hari Kamis Biasa XXIX

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 23 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 23 Oktober 2025 merupakan Hari Kamis Biasa XXIX, Perayaan fakultatif Santo Yohanes Kapistrano, Pengaku Iman, Suster-suster Ursulin dari Valenciennes, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 23 Oktober 2025:

Bacaan Pertama : Rm 6:19-23

Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba Allah.

Saudara-saudara,mengingat kelemahanmu, Aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan

kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan.

Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu,karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah.

Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut;tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan : Mzm 1:1-4.6

Ref: Berbahagialah orang,yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,dan siang malam merenungkannya.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,yang menghasilkan buah pada musimnya,dan daunnya tak pernah layu;apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikianlah orang-orang fasik:mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil : Flp 3:8-9

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.

Bacaan Injil : Lukas 12:49-53

Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,”Aku datang melemparkan api ke bumi,dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala!Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung!

Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.

Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya,ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu,dan menantu melawan ibu mertuanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 23 Oktober 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
hari ini Sabda Tuhan membawa kita merenungkan dua hal yang sangat dalam tentang hidup kita sebagai murid Kristus: kebebasan dari dosa dan keberanian untuk menyalakan api kasih yang dibawa Yesus sendiri.

Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma, berbicara dengan sangat jujur. Ia mengatakan, “Kalian dahulu adalah hamba dosa.” Betapa tegas, tapi juga penuh kasih. Paulus tidak sedang menghakimi, melainkan menyadarkan bahwa sebelum mengenal Kristus, hidup manusia sering kali diarahkan oleh keinginan-keinginan yang membuatnya jauh dari Tuhan. Ketika dosa berkuasa, manusia merasa bebas.

Ia bisa melakukan apa saja yang diinginkannya. Tapi ternyata, itu bukan kebebasan yang sejati—melainkan perbudakan yang halus. Dosa membuat manusia lupa arah, kehilangan rasa malu, dan pada akhirnya berujung pada kematian rohani.

Namun Paulus juga membawa kabar gembira: “Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah.” Inilah kebebasan yang sesungguhnya. Bukan bebas untuk melakukan apa saja, tetapi bebas untuk mencintai. Bebas untuk memilih yang benar. Bebas untuk menjadi milik Allah. Menjadi “hamba Allah” berarti menyerahkan diri sepenuhnya pada kebenaran, pada kasih, pada kehidupan yang memuliakan Tuhan. Itulah kebebasan yang membuat hati tenang, damai, dan penuh sukacita.

Saudara-saudari, Yesus dalam Injil hari ini mengucapkan kata-kata yang mungkin terdengar keras: “Aku datang bukan membawa damai, melainkan pertentangan.” Kita bisa saja bertanya, bukankah Yesus disebut Raja Damai? Mengapa Ia justru berbicara tentang perpecahan?

Tapi marilah kita lihat lebih dalam. Damai yang dibawa Yesus bukan damai palsu yang hanya menutupi luka. Bukan kedamaian yang dibangun di atas kompromi dengan kejahatan atau ketidakbenaran.

Api yang Yesus bawa adalah api Roh Kudus, api kasih, api kebenaran yang membakar segala kepalsuan. Dan di situlah muncul pertentangan: karena tidak semua orang mau menerima cahaya itu. Ketika terang datang, kegelapan akan bereaksi.

Dalam hidup kita sehari-hari, Sabda ini sangat nyata. Ketika seseorang mulai hidup jujur di tempat kerja yang korup, mungkin ia akan dijauhi.

Ketika seorang anak muda memilih untuk hidup bersih di tengah pergaulan yang bebas, ia mungkin akan ditertawakan. Bahkan harus kuat memiih imannya walau hubungan pacaran harus kandas.

Ketika seorang keluarga berusaha hidup setia pada iman di tengah arus dunia yang acuh, bisa jadi mereka dianggap ketinggalan zaman. Tapi di situlah api Kristus menyala—bukan untuk menghancurkan, tapi untuk memurnikan.

Yesus tahu bahwa mengikuti-Nya tidak selalu membawa kenyamanan. Kadang, justru membuat kita harus berani berbeda. Namun, itulah jalan menuju kehidupan sejati. Sebab di balik semua pertentangan itu, ada cinta yang murni, ada kebebasan sejati, ada damai yang berasal dari Allah sendiri.

Maka hari ini, marilah kita bertanya pada diri sendiri: apakah api Kristus masih menyala dalam hati kita? Atau mungkin padam, karena kita lebih memilih aman, tenang, tidak mau ribut? Paulus mengingatkan kita, “Upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus.” Hidup kekal bukan hanya nanti di surga, tetapi sudah mulai sekarang, ketika kita berani hidup dalam kebenaran, walau itu menimbulkan pertentangan.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan,
hidup sebagai murid Kristus memang bukan jalan yang nyaman, tapi jalan yang memerdekakan. Api Kristus bukanlah api yang membakar dan menghancurkan, melainkan api yang menghangatkan hati, menerangi jalan, dan memurnikan jiwa. Biarlah api itu terus menyala dalam hati kita, menuntun langkah kita untuk hidup dalam kebenaran dan kasih setiap hari.

Semoga kita menjadi hamba Allah yang setia, bebas dari dosa, berani menyalakan api kasih di dunia yang mulai dingin oleh egoisme dan ketidakpedulian. Sebab hanya dengan cara itu, dunia akan kembali hangat oleh kasih Kristus yang hidup di dalam diri kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, nyalakanlah api kasih-Mu dalam hatiku. Bebaskan aku dari dosa dan ego, agar aku berani hidup jujur dan setia pada kebenaran-Mu. Jadikan aku pembawa terang-Mu di tengah dunia yang gelap, dengan kasih yang nyata setiap hari. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

BPJS Kesehatan Umumkan Maintenance Mobile JKN Hari Ini 16 Oktober 2025, Begini Cara Daftar Faskes Tanpa Aplikasi

Lah kok Mobile JKN-nya nge-lag, sih?! 😩 Buat lo yang dari pagi udah panik gara-gara aplikasi Mobile JKN tiba-tiba...

More Articles Like This

Favorite Post