Tuesday, October 21, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 28 Oktober 2025 Lukas 6:12-19 dan Renungan Harian Katolik, Pesta Santo Simon dan Yudas Rasul

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 28 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Selasa 28 Oktober 2025 merupakan Hari Selasa XXX, Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul dengan Warna Liturgi Merah.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 28 Oktober 2025:

Bacaan Pertama : Efesus 2:19-22

Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan : Mzm 19:2-3.4-5

Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan.

atau Di seluruh dunia bergemalah suara mereka.

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya

Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Bacaan Injil : Lukas 6:12-19

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.

Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 28 Oktober 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini Gereja merayakan pesta dua Rasul Tuhan, Santo Simon dan Santo Yudas. Dua nama yang mungkin tidak sepopuler Petrus, Yohanes, atau Paulus, tetapi mereka adalah bagian dari fondasi Gereja, seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama hari ini: “Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”

Kata-kata ini dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus mengingatkan kita bahwa kita semua, meski berbeda latar belakang, sifat, atau kisah hidup, dipanggil menjadi satu keluarga di dalam Allah. Kita bukan lagi orang asing, bukan pendatang, tetapi warga Kerajaan Allah, anggota rumah tangga surgawi. Dan rumah ini tidak dibangun di atas kekuatan manusia, tetapi di atas Kristus sendiri.

Dalam Injil hari ini, Yesus naik ke gunung dan berdoa semalam-malaman sebelum memilih kedua belas rasul. Sebuah keputusan besar yang dimulai dari doa. Yesus, yang adalah Putra Allah, tidak mengambil langkah besar tanpa berbicara dahulu dengan Bapa-Nya. Di sini, Yesus memberi teladan: bahwa sebelum menentukan arah hidup, sebelum mengambil keputusan penting, bahkan sebelum melayani, kita perlu berdoa.

Yesus memilih dua belas orang yang sangat berbeda satu sama lain — ada yang nelayan, ada yang pemungut cukai, ada yang disebut orang Zelot (pejuang fanatik). Ada yang keras kepala seperti Petrus, ada yang pendiam seperti Yudas anak Yakobus. Tidak ada yang sempurna, tetapi semuanya dipanggil untuk menjadi saksi kasih Allah.

Di sinilah kita bisa bercermin. Sering kali kita merasa tidak layak untuk melayani Tuhan. Kita merasa terlalu sederhana, terlalu banyak dosa, terlalu sibuk, terlalu biasa. Tapi lihatlah para Rasul itu — mereka bukan orang hebat sebelum dipanggil, justru mereka menjadi hebat karena dipanggil. Allah tidak memilih orang yang sudah sempurna. Ia memilih orang biasa untuk melakukan hal luar biasa bersama-Nya.

Setelah berdoa, Yesus turun dari gunung dan bertemu orang banyak. Ia menyembuhkan yang sakit, mengusir roh jahat, memberikan penghiburan dan harapan. Kuasa yang keluar dari-Nya menyentuh setiap orang yang datang dengan iman. Ini menggambarkan bahwa doa dan pelayanan tidak bisa dipisahkan. Dari doa yang mendalam lahir tindakan kasih yang nyata.

Saudara-saudari, dunia sekarang sangat membutuhkan orang-orang seperti para Rasul. Bukan yang sempurna, tapi yang mau membuka diri bagi Tuhan. Kita butuh pribadi-pribadi yang berani membawa terang di tengah kegelapan, pengharapan di tengah keputusasaan, dan kasih di tengah persaingan hidup. Kita dipanggil menjadi “batu hidup” dalam bangunan rohani Gereja, tempat Allah berdiam melalui Roh-Nya.

Mungkin kita tidak akan berkhotbah di depan ribuan orang, tapi setiap hari kita punya kesempatan untuk menjadi saksi kasih Tuhan — lewat kesabaran kita terhadap keluarga, kejujuran dalam pekerjaan, kepedulian terhadap sesama, dan doa yang sederhana namun tulus. Di situlah kita menjadi Rasul zaman ini.

Maka, pada pesta Santo Simon dan Yudas ini, mari kita belajar dua hal dari Injil hari ini: pertama, seperti Yesus, jangan lupakan doa sebelum bertindak; dan kedua, seperti para Rasul, jadilah saksi kasih Allah di tempat kita masing-masing, sekecil apa pun peran itu. Karena dari kesederhanaan yang setia, Allah membangun Gereja-Nya yang kudus.

Semoga hidup kita pun menjadi bait Allah, tempat di mana orang lain bisa merasakan kehadiran dan kasih Kristus. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk selalu memulai segala sesuatu dengan doa dan melanjutkannya dengan kasih. Jadikan hatiku tempat kediaman-Mu, agar melalui sikap sederhana dan perbuatanku sehari-hari, orang lain dapat merasakan hadirat dan kasih-Mu yang hidup. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Cek Nama Kamu di Daftar Penerima BLT Oktober 2025 Rp 900 Ribu Lewat Aplikasi dan Website Resmi Kemensos

Ada kabar gembira nih buat kalian atau keluarga yang masuk dalam daftar penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah. Di...

More Articles Like This

Favorite Post