Sunday, November 23, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 29 November 2025 Lukas 21:34-36 dan Renungan Harian Katolik, Hari Sabtu Biasa XXXIV

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 29 November 2025.

Kalender Liturgi hari Sabtu 29 November 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa XXXIV, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 29 November 2025:

Bacaan Pertama: Dan 7:15-27

pemerintahan, kekuasaan dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah yang mahatinggi.

Aku, Daniel, terharu karena penglihatan yang kualami,dan hatiku sangat gelisah oleh karena penglihatan yang telah kulihat.Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sana,dan aku minta penjelasan tentang semuanya itu.

Maka berkatalah ia kepadaku dan memberitahukan maknanya,”Keempat ekor binatang besar itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. Sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan,dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya.”

Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat,yang berbeda dengan binatang-binatang lainnya. Binatang itu sangat menakutkan, bergigi besi dan berkuku tembaga.

Binatang itu melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Aku juga ingin mendapat penjelasan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain,yakni tanduk yang mempunyai mata dan serta mulut yang menyombong;yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk terdahulu,serta nampaknya lebih besar dari semua tanduk yang sudah ada.

Tanduk itulah yang kulihat berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,sampai Yang Lanjut Usia datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.-Dan datanglah waktunya orang-orang kudus itu memegang pemerintahan.

Maka demikianlah katanya,”Binatang yang keempat itu ialah kerajaan keempat yang akan ada di bumi,dan yang berbeda dengan segala kerajaan lain; ia akan menelan seluruh bumi,menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu.

Sesudah mereka akan muncul seorang raja;dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan kata-kata yang menentang Yang Mahatinggi,dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum,dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Lalu Majelis Pengadilan akan bersidang. Kekuasaan akan dicabut dari raja itu, ia akan dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.Maka pemerintahan, kekuasaan dan keagungan semua kerajaan di bawah langit akan diberikan kepada orang-orang kudus,umat Allah Yang Mahatinggi. Pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal,segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Dan 3:82-87

Pujilah Tuhan, hai anak-anak manusia. U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai umat Israel. U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai para imam Tuhan. U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai para hamba Tuhan. U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai roh dan jiwa orang-orang benar. U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai semua yang mursid dan rendah hati. U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil: Luk 21:36

Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

Bacaan Injil: Luk 21:34-36

Berjaga-jagalah, agar kalian terluput dari malapetaka yang akan terjadi.

Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi,dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.

Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa,agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu,dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 November 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Ketika kita mendengarkan Sabda Tuhan hari ini, dari Kitab Daniel maupun dari Injil Lukas, hati kita seolah diajak masuk ke suatu ruang yang serius—ruang kejujuran, ruang kesadaran, ruang untuk melihat hidup apa adanya. Bacaan-bacaan ini mungkin terdengar besar, penuh gambaran tentang kerajaan, kekuasaan, peperangan rohani, tentang masa depan yang menegangkan. Tetapi sesungguhnya, semuanya sedang berbicara tentang hati kita… tentang bagaimana kita hidup sebagai umat yang percaya.

Dalam penglihatan Daniel, kita mendengar kisah tentang kekuatan-kekuatan besar yang menindas, mengguncang, dan membuat orang-orang kudus seperti kalah. Ada kejahatan yang tampaknya menang. Ada kuasa dunia yang begitu menakutkan. Tetapi pada akhirnya, pemerintahan—kekuatan yang sejati—diberikan bukan kepada mereka yang menindas, melainkan kepada “orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi.” Sebuah pesan perlahan berbisik kepada kita: apa pun yang terjadi di dunia, Tuhan tetap memegang segala kuasa, dan Ia tidak pernah menyerahkan umat-Nya kepada kehancuran.

Namun, saudara-saudari, kalau kita perhatikan lebih jauh, kemenangan itu tidak terjadi secara instan. Ada masa penindasan. Ada masa gelap. Ada masa di mana orang-orang kudus tampak kalah. Dan bukankah itu sering kali kehidupan kita? Kita juga mengalami masa-masa ketika masalah datang bertubi-tubi, ketika ketidakadilan seperti menang, ketika hati kita lelah, ketika yang jahat terasa lebih kuat, sementara kita yang berusaha hidup sesuai iman justru seakan makin tersudut. Bacaan ini mengingatkan: Tuhan tidak pernah mengabaikan perjuangan itu. Meskipun kita merasa kecil, tak berdaya, atau sendirian, Tuhan sedang melihat, mendampingi, menilai, dan pada saat-Nya, Ia memulihkan dan menegakkan kebenaran.

Lalu dalam Injil, Yesus seperti menatap kita satu per satu dan berkata dengan lembut tetapi tegas: “Jagalah dirimu.” Yesus tahu bahwa ancaman terbesar bukan hanya bencana besar, bukan hanya kesulitan di luar, tetapi hal-hal kecil yang perlahan-lahan membuat hati kita tumpul: pesta pora, kemabukan, dan kepentingan duniawi. Bukan karena hal-hal itu selalu jahat, tetapi karena ketika hati kita dipenuhi hanya untuk mencari kenyamanan, pelarian, dan kesenangan, kita bisa kehilangan kepekaan rohani. Kita bisa kehilangan arah. Kita bisa lupa akan kehadiran Tuhan.

Yesus mengingatkan kita: jangan sampai hari Tuhan datang seperti jerat. Artinya, jangan sampai hidup ini berakhir tanpa kita benar-benar hidup. Jangan sampai kita sibuk dengan banyak hal tetapi kehilangan hal yang paling perlu: relasi yang hidup dengan Tuhan.

Berjaga-jaga tidak berarti hidup dengan ketakutan. Tidak berarti mencurigai segala sesuatu atau merasa cemas akan masa depan. Berjaga-jaga berarti memelihara hati—menjaga kesadarannya, menjaga ketulusannya, menjaga agar hati tidak keras, tidak penuh dengan hal-hal yang sebenarnya tidak memberi hidup.

Dan Yesus memberi kita caranya: berdoalah selalu. Bukan berarti harus berjam-jam dalam keheningan, tetapi memiliki hati yang terarah, memiliki waktu setiap hari untuk menaruh hidup di hadapan Tuhan, memiliki ruang untuk mendengar suara-Nya. Dalam doa, hati kita dipulihkan. Dalam doa, kekuatan diberikan. Dalam doa, kita diingatkan kembali siapa kita dan untuk apa kita hidup.

Saudara-saudari, dunia sekarang ini penuh hal yang bisa membuat kita hilang fokus: berita buruk yang tak ada habisnya, persaingan, tuntutan hidup, media sosial, tekanan ekonomi, kelelahan batin. Sangat mudah untuk tenggelam dan lupa bahwa kita dipanggil untuk lebih dari itu. Bacaan hari ini mengajak kita kembali ke pusat hidup kita: Tuhan. Bukan dengan takut, tetapi dengan kesadaran dan kesetiaan sehari-hari.

Ketika Daniel melihat kuasa jahat menekan umat Allah, Tuhan mengatakan: tetap setia, tetap teguh, karena pada akhirnya Tuhan sendirilah yang memulihkan. Ketika Yesus mengajak kita berjaga-jaga, Ia sedang mengatakan: jangan biarkan dunia merampas hatimu.

Maka marilah kita menghayati hari ini dengan cara sederhana: menjaga hati kita tetap jernih, tidak dikuasai oleh hal-hal yang membuat kita jauh dari Tuhan, dan menyediakan waktu—meski sejenak—untuk berdoa, untuk hadir sepenuhnya di hadapan Allah. Sebab kekuatan kita justru lahir dari saat-saat kecil bersama Tuhan itu.

Dan ketika kita setia, meski dalam hal-hal kecil, kita sedang berjalan menuju kemenangan yang dijanjikan oleh Allah sendiri. Bukan kemenangan duniawi, tetapi kemenangan hati yang damai, mantap, dan kokoh di hadapan Anak Manusia.

Semoga Tuhan menuntun langkah kita hari ini agar kita layak berdiri di hadapan-Nya kelak, dan setia dalam setiap detik yang Ia percayakan kepada kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, jagailah hatiku agar tidak terikat oleh kesibukan dan godaan dunia. Berilah aku kekuatan untuk tetap setia, berjaga, dan berdoa, supaya dalam setiap langkah aku selalu memilih Engkau dan hidup dalam damai-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 28 November 2025 Lukas 21:29-33 dan Renungan Harian Katolik, Hari Jumat Biasa XXXIV

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post