Sunday, November 23, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 28 November 2025 Lukas 21:29-33 dan Renungan Harian Katolik, Hari Jumat Biasa XXXIV

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 28 November 2025.

Kalender Liturgi hari Jumat 28 November 2025 merupakan Hari Jumat Biasa XXXIV, Santa Katarina Laboure Perawan, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 28 November 2025:

Bacaan Pertama: Dan 7:2-14

Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan.

Berkatalah Daniel, demikian: “Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.

Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.

Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.

Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.

Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.

Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.

Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya.

Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.

Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Dan 3:75-81

Refren: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Kidung:

Pujilah Tuhan, hai gunung gemunung,

Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi,

Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit,

Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai,

Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala apa yang bergerak di dalam air,

Pujilah Tuhan, hai unggas di udara,

Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi,

Bait Pengantar Injil: Luk 21:28

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Bacaan Injil: Luk 21:29-33

Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi,ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.

Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.

Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 28 November 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Ketika kita mendengarkan bacaan pertama hari ini dari Kitab Daniel, kita seakan diajak melihat sebuah panggung besar tentang sejarah dunia—penuh gejolak, kekacauan, dan kuasa-kuasa yang silih berganti. Gambaran binatang-binatang besar yang muncul dari laut bukan sekadar kisah menakutkan, tetapi cermin tentang bagaimana dunia sering bergerak: ada kekuasaan yang menjulang tinggi, ada kekuatan yang menindas, ada kesombongan yang membutakan manusia, ada kekacauan yang membuat hati gentar. Daniel melihat semuanya itu, sampai akhirnya ia melihat sesuatu yang berbeda—sesuatu yang menenangkan, sesuatu yang membawa harapan. Ia melihat “Yang Lanjut Usianya”, Tuhan sendiri, duduk dalam kemuliaan-Nya, dan kemudian hadir “seorang seperti Anak Manusia” yang menerima kerajaan kekal.

Di tengah gambaran kekerasan dan ketidakpastian itu, Daniel ingin mengatakan: ada Tuhan yang memegang kendali. Dunia boleh tampak kacau, tetapi yang terakhir berkuasa bukanlah yang paling menakutkan, bukan yang paling kuat secara manusiawi, melainkan Dia yang datang dengan kelembutan dan kemuliaan. Dialah Anak Manusia—yang kelak kita kenal sebagai Yesus Kristus. Inilah inti penglihatan Daniel: bahwa harapan kita tidak pernah lahir dari kekuatan manusia, tetapi dari kasih Allah yang tidak berubah.

Lalu dalam Injil, Yesus melanjutkan pesan yang sama, namun dengan cara yang begitu sederhana, begitu manusiawi, begitu dekat dengan kehidupan kita. Ia tidak menggunakan gambaran binatang-binatang menakutkan. Ia hanya berkata, “Perhatikanlah pohon ara.” Saat sebuah pohon mulai bertunas, kamu tahu sesuatu sedang datang—musim panas sudah dekat. Tunas kecil itu adalah tanda. Hal-hal sederhana dalam hidup, kalau kita mau memperhatikannya, dapat menjadi pengingat bahwa Tuhan selalu bergerak, selalu mendekat, selalu menyertai.

Yesus mengajak kita untuk menjadi orang yang peka, orang yang bisa membaca tanda. Bukan tanda yang sensasional, bukan tanda-tanda menakutkan, melainkan tanda sederhana—perubahan kecil dalam hidup, sapaan kasih yang tidak kita duga, kekuatan yang kita rasakan ketika melewati masa sulit, kehadiran seseorang yang menghibur kita. Tanda-tanda itu sering muncul tanpa suara, sama seperti tunas kecil pada pohon ara.

Saudara-saudari, hidup kita mungkin juga sedang dilanda angin besar seperti yang dilihat Daniel. Mungkin kita sedang merasa seperti menghadapi kekuatan besar yang tidak bisa kita kendalikan: pekerjaan yang tidak pasti, keluarga yang sedang bergumul, kesehatan yang membuat cemas, masa depan yang terasa kabur. Kita mungkin sedang berada dalam “penglihatan malam”, seperti Daniel—masa yang gelap.

Tetapi hari ini Tuhan berkata: lihatlah lebih dalam. Ada Dia yang duduk di takhta-Nya, ada Dia yang datang sebagai Anak Manusia, ada Dia yang mendekat. Dan Yesus menambahkan satu janji yang harus kita pegang: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” Janji Tuhan tidak bergeser meskipun dunia kita berguncang. Kasih-Nya tidak berubah meskipun hidup kita berubah. Kesetiaan-Nya tetap bertahan, bahkan ketika hati kita goyah.

Kerajaan Allah sudah dekat bukan hanya berarti akhir zaman atau peristiwa besar, tetapi juga berarti bahwa pada setiap sudut kehidupan kita ada kesempatan untuk merasakan kasih dan hadirat Tuhan. Kerajaan Allah hadir ketika hati yang gelisah menemukan damai. Kerajaan Allah hadir ketika seseorang memilih untuk memaafkan. Kerajaan Allah hadir ketika kita menolong tanpa pamrih, ketika kita menguatkan yang lemah, ketika kita memutuskan untuk bertahan dalam kebaikan. Kerajaan Allah hadir ketika, di tengah segala hiruk-pikuk dunia, kita memilih percaya.

Saudara-saudari terkasih, marilah kita hari ini membuka mata hati kita. Perhatikanlah “tunas-tunas kecil” yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Jangan hanya melihat kekacauan dan kesulitan, tetapi lihatlah tanda-tanda bahwa Tuhan bekerja, bahwa Ia dekat, bahwa Ia memegang kita satu per satu. Semoga kita menjadi pribadi yang tidak hanya menunggu kedatangan Kerajaan Allah, tetapi mengalaminya, merasakannya, dan menghadirkannya melalui hidup kita sendiri. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajar aku melihat tanda kasih-Mu dalam hal-hal kecil setiap hari. Kuatkan imanku saat hidup terasa berat, dan bimbing aku agar menjadi pembawa damai serta harapan bagi sesama. Tinggallah dalam hatiku selalu, kini dan selamanya. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 29 November 2025 Lukas 21:34-36 dan Renungan Harian Katolik, Hari Sabtu Biasa XXXIV

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post