Monday, April 28, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 28 Januari 2025 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
4/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 28 Januari 2025.

Kalender Liturgi hari buat Selasa 28 Januari 2025 merupakan Hari Selasa Biasa III, Peringatan Wajib Santo Thomas dari Aquino, Imam dan Pujangga Gereja, Santo Karolus Agung, Raja dan Pengaku Iman, Santo Petrus Nolaskus, Pengaku Iman, Manfredus, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 28 Januari 2025:

Bacaan Pertama Ibrani 10:1-10

“Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah.”

Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakikat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya.

Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya.

Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.

Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku.

Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat.

Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11

Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.

Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.

Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”

Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.

Bacaan Injil Markus 3:31-35

“Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku.”

Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”

Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 28 Januari 2025

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini, kita mendengarkan dua bacaan yang sangat kuat dan mengundang kita untuk merenung lebih dalam tentang kehendak Allah dalam hidup kita.

Dalam Injil Markus 3:31-35, Yesus mengajarkan kita sebuah pelajaran yang mendalam tentang siapa sesungguhnya keluarga-Nya. Ketika ibu dan saudara-saudara-Nya datang untuk menemui-Nya, Yesus justru menyatakan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Allah, mereka adalah saudara-saudara-Nya. “Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku, dialah ibu-Ku!” Kata-kata ini memang bisa mengejutkan, tapi sesungguhnya Yesus ingin mengajak kita melihat keluarga dalam dimensi yang lebih luas, bukan hanya hubungan darah, melainkan hubungan iman.

Saudara-saudari terkasih, banyak dari kita sering kali merasa bahwa keluarga adalah segalanya. Memang, dalam kehidupan duniawi, keluarga adalah tempat pertama kita belajar tentang kasih dan pengorbanan. Namun, Yesus mengajak kita untuk melihat bahwa keluarga-Nya tidak terbatas pada hubungan fisik semata. Keluarga sejati dalam pandangan-Nya adalah mereka yang mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk menjadi bagian dari keluarga ilahi-Nya dengan hidup menurut kehendak Tuhan.

Dalam Bacaan Pertama dari Surat kepada Orang Ibrani (10:1-10), kita mendengar tentang korban persembahan dalam hukum Taurat yang tidak pernah bisa menghapus dosa manusia secara sempurna. Hukum Taurat hanya merupakan bayangan dari keselamatan yang sesungguhnya. Dan itulah sebabnya Yesus datang ke dunia, bukan untuk mengulang persembahan korban seperti di zaman dahulu, tetapi untuk memberikan tubuh-Nya sebagai korban yang sempurna, demi menggenapi kehendak Allah dan membawa keselamatan bagi kita semua.

“Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah.” Ini adalah kata-kata Yesus yang mengungkapkan totalitas pengorbanan-Nya. Ia datang ke dunia untuk melakukan kehendak Allah, untuk menyelamatkan kita melalui karya-Nya yang sempurna di salib.

Saudara-saudari yang terkasih, seringkali dalam hidup kita, kita merasa kebingungan tentang apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita. Kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang kadang tidak mudah. Namun, melalui kedua bacaan ini, kita diingatkan bahwa kehendak Allah bukanlah sesuatu yang abstrak atau jauh dari kita. Kehendak Allah hadir dalam setiap tindakan kita untuk hidup dalam kasih, dalam kebenaran, dan dalam pengorbanan. Kehendak Allah adalah agar kita bisa menjadi seperti Yesus, yang rela mengorbankan diri-Nya demi kebaikan umat manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk berbuat baik, untuk membantu sesama, untuk menolong mereka yang membutuhkan, dan yang terutama, untuk hidup dalam kasih yang tulus. Ketika kita melaksanakan semua itu, kita sedang melakukan kehendak Allah, dan dalam cara itu, kita menjadi bagian dari keluarga-Nya. Kita bukan hanya anak-anak biologis dari orang tua kita, tetapi juga anak-anak Tuhan, yang dipanggil untuk mencintai sesama kita dengan kasih yang tak terbatas.

Mungkin kita merasa kesulitan untuk mengenali atau melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Tetapi ingatlah, Yesus tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dengan kuasa Roh Kudus, kita diberi kemampuan untuk menjalani hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Ia mengajarkan kita melalui kata-kata-Nya, melalui teladan hidup-Nya, dan melalui Sakramen-Sakramen-Nya yang memberikan kekuatan dalam perjalanan iman kita.

Mari kita renungkan bersama: apakah kita sudah menjalani hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kita sudah menjadi saudara dan saudari bagi sesama kita dalam Kristus? Apakah kita siap untuk mengorbankan diri kita, sebagaimana Kristus mengorbankan diri-Nya untuk kita?

Semoga kita semua, dengan penuh iman dan kasih, mampu menjawab panggilan Tuhan dalam hidup kita, agar kelak kita bisa disebut sebagai saudara-saudari dan ibu Yesus, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarkan aku untuk melaksanakan kehendak-Mu dalam setiap langkah hidupku. Semoga aku mampu mengasihi sesama dengan tulus, seperti yang Engkau ajarkan. Bimbinglah aku untuk hidup dalam iman dan pengorbanan, agar menjadi bagian dari keluarga-Mu yang sejati. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Aura Cinta Ngotot di Depan Dedi Mulyadi: Udah Ngaku Miskin, Masih Mau Gaya?

Gengs, makin panas nih pembahasan tentang debat antara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sama remaja asal Bekasi, Aura Cinta....

More Articles Like This

Favorite Post