Sunday, April 27, 2025

Jokowi Diutus Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Kenapa Bukan Pemimpin Sekarang?

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Kabar mengenai keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengutus Joko Widodo, mantan presiden Indonesia, untuk mewakili negara dalam pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan mengundang beragam reaksi dari masyarakat Indonesia. Ada yang mendukung, namun tak sedikit juga yang mempertanyakan keputusannya. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Jokowi di Vatikan: Kenapa Bukan Pemimpin Sekarang?

Pertanyaan pertama yang muncul di benak banyak orang adalah, kenapa yang diutus adalah mantan presiden, bukan pejabat pemerintah saat ini seperti Presiden Prabowo Subianto atau Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka?

Ada beberapa umat Katolik yang berpendapat kalau lebih baik yang hadir adalah pejabat dari pemerintahan yang sedang berkuasa sekarang. Seperti yang dikatakan oleh Alvina, seorang umat Katolik yang ditemui oleh BBC News Indonesia:

“Alangkah lebih baik kalau yang hadir ke pemakaman Paus Fransiskus adalah bagian dari pemerintahan saat ini. Misalnya, Bapak Presiden Prabowo atau Bapak Wakil Presiden Gibran, mungkin bisa diwakili oleh menteri-menterinya, seperti menteri agama atau jajaran pemerintahannya Bapak Prabowo yang lain,” ujarnya.

Namun, ada juga yang tidak terlalu masalah soal siapa yang hadir, salah satunya Amanda, yang berpendapat:

“Mungkin Pak Jokowi yang datang ke sana karena Pak Jokowi yang pernah bertemu dengan Bapa Paus Fransiskus waktu beliau datang ke Jakarta.”

Jadi, meskipun ada pro dan kontra, ada alasan kuat kenapa Jokowi dipilih, salah satunya karena hubungan personalnya dengan Paus Fransiskus.

Pendapat Ahli: Sudah Pantas dan Wajar

Menurut Makarim Wibisono, mantan diplomat senior Indonesia, penunjukan Jokowi untuk menghadiri pemakaman Paus ini sebenarnya sudah tepat.

Menurutnya, pemilihan Jokowi adalah sesuatu yang wajar mengingat kedekatannya dengan Presiden Prabowo serta kontribusinya dalam proses kampanye sebelumnya. Dia juga menambahkan:

“Dia [Presiden Prabowo] menunjuk utusan yang dianggap dekat dengan beliau. Kalau kita lihat mungkin [dianggap berjasa] dalam proses kampanye dan sebagainya,” jelasnya.

Jadi, walaupun Jokowi sudah tidak lagi menjabat, ia masih memiliki kedudukan yang cukup penting di mata pemerintahan saat ini, dan dianggap layak untuk mewakili Indonesia.

Soal Relevansi: Umat Katolik Beda Pandangan

Tentu saja, kontroversi ini bukan hanya tentang politik. Ada banyak orang yang merasa penunjukan Jokowi ini bisa menjadi simbol toleransi antar agama, mengingat Jokowi adalah seorang Muslim yang hadir mewakili Indonesia untuk menghormati Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik.

Paulus Christian Siswantoko, Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), juga berpendapat bahwa penunjukan Jokowi adalah hal yang pantas dan perlu dipandang dari sisi kemanusiaan, bukan politik.

“Ini kan masalah kemanusiaan, masalah kedukaan, dan juga masalah persaudaraan antara negara Indonesia dengan negara Vatikan,” ungkap Paulus.

Menurutnya, pengiriman Jokowi justru memperlihatkan sikap toleransi beragama yang tinggi, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim.

Apakah Ini Langkah Politik Prabowo?

Tentu saja, banyak yang penasaran apakah ini merupakan langkah politik dari Presiden Prabowo. Sebagai bagian dari pemerintah yang baru, mengutus Jokowi, mantan presiden, bisa jadi dianggap sebagai strategi untuk mendekatkan diri dengan rakyat, terlebih dengan golongan yang merasa kehilangan sosok Jokowi.

Menurut pengamat lainnya, Hikmahanto Juwana, penunjukan Jokowi adalah hal yang layak mengingat posisi dan reputasi Jokowi yang masih dihormati di dunia internasional.

“Selain masalah emosional [karena Joko Widodo menerima Paus Fransiskus saat berkunjung ke Jakarta], juga yang dipilih adalah orang yang mempunyai kedudukan yang cukup tinggi dan terhormat, yaitu seorang presiden, walaupun mantan,” jelas Hikmahanto.

Reaksi Warganet: Kontroversi di Media Sosial

Tentu saja, media sosial tidak ketinggalan memberikan reaksi beragam terhadap pengutusan Jokowi ini. Banyak warganet yang merasa bingung dengan relevansi Jokowi sebagai perwakilan Indonesia. Seperti yang diutarakan oleh akun @grlhn di X (dulu Twitter):

“Di Indonesia ada beberapa Uskup yang bisa dipilih untuk mewakili Prabowo di pemakaman Sri Paus. Tapi yang dipilih adalah Jokowi. Entah ada di mana relevansinya?”

Tidak sedikit pula yang mencuitkan komentar-komentar sarkastik yang mempertanyakan motif di balik penunjukan Jokowi ini, seperti akun @ardisatriawan yang menyebutkan,“Wapres ga bisa hadir, terus digantikan wali muridnya?” yang mengacu pada Jokowi sebagai ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kesimpulan: Perbedaan Pendapat Masih Ada

Kenyataannya, keputusan ini memang memicu banyak pertanyaan dan perdebatan. Namun, perlu diingat bahwa hal ini adalah sebuah keputusan diplomatik yang melibatkan pertimbangan lebih dari sekedar politik.

Pengiriman mantan presiden Joko Widodo untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus adalah langkah yang bisa dilihat sebagai bentuk penghormatan terhadap Paus, juga menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan sikap toleransi yang tinggi.

Seperti yang dikatakan oleh Rolliansyah Soemirat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia:

“Ini dapat dilihat sebagai kesiapan dan keinginan rakyat Indonesia, lewat perwakilannya, untuk hadir menghormati peran dan jasa Paus Fransiskus,” ujarnya.

Jadi, meskipun ada yang merasa keputusan ini kontroversial, bisa dilihat dari sudut pandang yang lebih luas bahwa ini adalah sebuah langkah diplomatik yang tidak hanya menyentuh aspek politik, tetapi juga kemanusiaan dan solidaritas antar umat beragama.

Dengan begitu, apapun pendapat yang ada, pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan tetap menjadi momen bersejarah yang melibatkan banyak negara dan tokoh-tokoh penting dunia, dan Indonesia pun turut mengambil bagian dalam menghormati peran Paus Fransiskus di dunia internasional.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Tanggal 2 Mei 2025 Ada Libur? Ada Hari Pendidikan Nasional, Kerja dan Sekolah Jalan Terus

Buat lo semua yang udah ngarep tanggal 2 Mei 2025 bisa leha-leha karena mikir itu Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas),...

More Articles Like This

Favorite Post