Thursday, May 29, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 31 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Sabtu Biasa Pekan VI Paskah, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 31 Mei 2025.

Kalender Liturgi hari Sabtu 31 Mei 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa Pekan VI Paskah, Pesta Santa Perawan Maria mengunjungi Elisabeth, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 31 Mei 2025:

Bacaan Pertama Zef. 3:14-18a

Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengah kamu.

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati,hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka.

Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

atau Rm. 12:9-16b

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Yes. 12:2-3,4-bcd,5-6

Ref: Agunglah di tengah-tengahmu: Yang Kudus, Allah Israel.

Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar; sebab Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.

Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!

Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil Luk 1:45

Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang telah dikatakan kepadanya akan terlaksana.

Bacaan Injil Luk. 1:39-56

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus.

Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya,

dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,

seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Sabtu 31 Mei 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita disapa oleh Sabda Tuhan yang sungguh indah dan menguatkan. Kita mendengar dari Nabi Zefanya bahwa “Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.” Dan Injil hari ini menampilkan sebuah peristiwa penuh kehangatan manusiawi: Maria, yang sedang mengandung Yesus, bergegas mengunjungi saudaranya Elisabet.

Dua perempuan sederhana, Maria dan Elisabet, saling menyapa dalam kasih dan sukacita. Tetapi yang terjadi lebih dari sekadar kunjungan keluarga—itu adalah perjumpaan dua rahim yang mengandung harapan umat manusia. Di dalam Maria ada Yesus, Sang Juruselamat, dan di dalam Elisabet ada Yohanes, sang perintis jalan.

Apa yang bisa kita renungkan dari kisah ini?

Allah Ada di Tengah-Tengah Kita

Nabi Zefanya menyatakan, “Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengah kamu.” Ini bukan hanya sekadar pujian rohani, tapi sebuah janji nyata: Allah tidak jauh dari kita. Ia bukan hanya hadir di surga sana, tetapi berjalan bersama kita dalam kehidupan sehari-hari.

Coba kita lihat: dalam kegembiraan keluarga, dalam kunjungan sederhana, dalam pelukan antar saudara, Allah bisa hadir. Dalam dunia yang sering kali keras dan terburu-buru ini, kita bisa lupa bahwa Allah ikut merasakan detak jantung kita. Ia tidak hanya melihat dari jauh, tapi ikut terlibat, ikut merangkul, ikut menangis dan tertawa bersama kita.

Sukacita yang Tulus: Tanda Kehadiran Allah

Lihatlah respons Elisabet saat Maria menyapanya: bayi dalam rahimnya melonjak kegirangan. Sukacita yang mendalam bukan hanya karena Maria datang, tapi karena di dalam Maria hadir Dia yang Kudus, Yesus.

Kadang kita bertanya: Bagaimana tahu Allah hadir dalam hidup kita? Jawabannya sederhana: ketika ada sukacita sejati, yang tidak bergantung pada keadaan, itu tanda kehadiran-Nya. Sukacita itu bisa kita alami saat kita berbagi, saat kita hadir bagi orang lain, saat kita melihat hidup bukan dengan keluhan tapi dengan rasa syukur.

Kasih yang Tidak Pura-Pura

Saudara-saudariku, bacaan dari Surat Roma mengingatkan kita: “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura.” Di zaman sekarang ini, kita hidup dalam banyak kepalsuan—di media sosial, di dunia kerja, bahkan kadang di dalam keluarga. Tapi kasih yang sejati itu terlihat dalam tindakan kecil yang tulus: menengok yang sakit, mendengarkan yang sedang sedih, atau bahkan hanya menemani seseorang dalam diam.

Maria tidak hanya menerima kabar sukacita dari malaikat, lalu diam di rumah. Ia segera “bergegas” pergi ke pegunungan. Maria tahu: sukacita sejati adalah yang dibagikan. Iman sejati tidak hanya duduk manis, tapi bergerak aktif menyapa, melayani, dan hadir.

Allah Mengangkat yang Rendah

Dalam pujian Magnificat-nya, Maria mengungkapkan keajaiban terbesar: Allah memperhatikan yang kecil dan rendah hati. Ia menurunkan yang congkak dan meninggikan yang rendah. Ini kabar baik bagi kita semua yang mungkin merasa tidak berarti, lemah, atau terbatas. Justru dalam kerendahan dan kesederhanaan, Allah berkenan hadir dan berkarya.

Saudara-saudariku,
Mari kita renungkan: bagaimana cara kita menjadi “Maria” bagi orang lain? Apakah hidup kita menjadi pembawa sukacita? Apakah kita cukup peka untuk mengenali bahwa Allah sedang hadir di tengah kita—mungkin lewat tetangga yang kesepian, atau teman kerja yang sedang bergumul?

Mari kita pulang dari misa ini dengan semangat seperti Maria: membawa Yesus dalam hati, dan tidak tinggal diam. Jadilah pribadi yang membawa kunjungan kasih, kehangatan, dan harapan bagi sesama.

Sebab Allah tidak tinggal di tempat tinggi yang jauh,
melainkan hadir—di rumah kita, di hati kita, dalam hidup sehari-hari. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, hadirkanlah Engkau dalam langkah hidupku. Jadikan aku seperti Maria, yang membawa kasih dan sukacita kepada sesama. Ajarku untuk melihat-Mu dalam hal-hal sederhana, dan mencintai dengan tulus tanpa pura-pura. Kuatkan imanku dalam setiap perjumpaan. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Belanja Cerdas Sambut Idul Adha? Transmart Lagi Bagi-Bagi Diskon Gede-Gedean Berlaku 28 Mei-8 Juni 2025

Hey gengs! Kalian udah pada tau belum sih, kalo Transmart lagi ngadain promo kece badai buat nyambut Idul Adha...

More Articles Like This

Favorite Post