Thursday, May 29, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 30 Mei 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Jumat Biasa Pekan VI Paskah

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 30 Mei 2025.

Kalender Liturgi hari Jumat 30 Mei 2025 merupakan Hari Jumat Biasa Pekan VI Paskah, Santo Feliks I, Paus, Martir dan Pengaku Iman, Santa Baptista Varani OSC Cap, Biarawati, Santo Ferdinandus dari Kastilia, Pengaku Iman, Santa Jeanne d’Arc, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 30 Mei 2025:

Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 18:9-18

Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!

Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.”

Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.

Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus.

Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.”

Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu.

Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.”

Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.

Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 47:2-3.4-5.6-7

Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.

Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.

Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.

Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

Bacaan Injil Yohanes 16:20-23a

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 30 Mei 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, Tuhan menyapa kita lewat dua sabda yang dalam: dari Kisah Para Rasul, tentang Paulus di Korintus, dan dari Injil Yohanes, tentang janji Yesus dalam duka dan sukacita.

Mari kita mulai dengan pengalaman Paulus.

Bayangkan, Saudara-saudari, seorang Paulus, pemberita Injil sejati, berada di tanah asing, menghadapi orang-orang yang tidak semua menyambut baik kabar sukacita. Ia bisa saja merasa takut, lelah, ragu. Namun justru di malam penuh kecemasan itu, Tuhan datang kepadanya dalam penglihatan dan berkata:
“Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam. Aku menyertai engkau.”

Bukankah ini juga sapaan Tuhan untuk kita hari ini?

Jangan takut untuk tetap berbuat baik

Banyak dari kita, mungkin, pernah berada di posisi seperti Paulus. Bukan karena kita harus berkhotbah di mimbar, tapi karena kita juga punya panggilan untuk hidup benar, untuk bersaksi lewat tindakan kecil: jujur di tempat kerja, sabar dalam keluarga, peduli pada sesama, atau menolak ikut-ikutan dalam hal yang tidak benar.

Namun apa yang sering terjadi? Kita takut.

Takut dikucilkan. Takut dianggap aneh. Takut rugi.
Lalu kita mulai diam. Kita mulai kompromi. Kita mulai “ikut arus”.

Hari ini, Tuhan mengingatkan: “Jangan takut. Aku menyertaimu.”
Bukan cuma untuk para imam, biarawan-biarawati, atau para rasul zaman dulu. Tapi untuk Anda, dan saya, dalam hidup sehari-hari.

Dukacita yang berubah menjadi sukacita

Lalu Injil hari ini sangat menyentuh.

Yesus berkata:
“Kamu akan menangis dan meratap… tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.”

Yesus tahu bahwa hidup ini tidak selalu mudah. Bahkan ketika kita sudah berusaha setia, justru kadang kita harus menangis. Tapi Yesus tidak berhenti di situ. Ia memberikan harapan: seperti seorang ibu yang berduka saat melahirkan, tetapi lalu bersukacita saat melihat anaknya.

Itu bukan hanya gambaran biologis. Itu gambaran hidup rohani kita.

Ada proses. Ada rasa sakit. Tapi ada sukacita di ujungnya.
Bukan sukacita palsu, tapi yang dalam, sejati, dan tidak bisa dirampas siapa pun.

Saudara-saudari, Renungan ini mengundang kita untuk: Tetap setia, meskipun belum melihat hasilnya sekarang. Terus berkata dan berbuat benar, meskipun dunia tidak selalu mendukung.

Percaya bahwa penderitaan kita, air mata kita, kalau dijalani bersama Tuhan, tidak akan sia-sia. Menemukan sukacita, bukan karena semuanya lancar, tapi karena kita tahu Tuhan menyertai kita.

Maka marilah kita menjadi seperti Paulus: tidak menyerah.
Menjadi seperti murid-murid Yesus: meski diliputi duka, tetap berharap.
Karena Allah kita bukan Allah yang diam, tapi Allah yang menyertai.

Dan pada akhirnya, seperti dijanjikan Yesus,
“Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu.”
Sukacita itu milik kita – bila kita tetap berjalan bersama Tuhan. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, kuatkan aku untuk tetap setia di jalan-Mu meski sulit. Ajar aku percaya bahwa di balik air mata ada sukacita sejati. Hadirlah dalam setiap langkahku, agar aku tak gentar berbuat baik dan tetap berharap pada-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Belanja Cerdas Sambut Idul Adha? Transmart Lagi Bagi-Bagi Diskon Gede-Gedean Berlaku 28 Mei-8 Juni 2025

Hey gengs! Kalian udah pada tau belum sih, kalo Transmart lagi ngadain promo kece badai buat nyambut Idul Adha...

More Articles Like This

Favorite Post