Negara Malaysia lagi panas nih sama satu kasus yang bikin netizen geram setengah mati. Namanya Zara Qairina Mahathir, cewek 13 tahun yang awalnya dikenal ceria, tapi hidupnya harus berakhir tragis dan penuh tanda tanya.
Kasus ini udah meledak di medsos dengan tagar #JusticeForZara, dan ternyata ceritanya nggak sesimpel yang kita kira.
Kronologi Kematian Zara Qairina Mahathir
📅 16 Juli 2025
Zara ditemukan nggak sadar di selokan deket asrama putri sekolahnya di Kota Kinabalu. Langsung dilarikan ke RS Queen Elizabeth I.
📅 17 Juli 2025
Dokter nyatakan fungsi otaknya udah nggak ada, cuma hidup dibantu alat. Keluarga akhirnya harus ikhlas, dan Zara dinyatakan meninggal.
⛏ Pemakaman Tanpa Autopsi
Langsung dimakamkan, tapi ibunya, Noraidah Lamat, malah nemu banyak memar di tubuh Zara. Ini bikin curiga, kok bisa segitu parahnya?
💥 Ledakan #JusticeForZara
Isu bullying mulai merebak, rumor-rumor liar mulai nyebar (bahkan ada gosip soal “mesin cuci” yang bikin netizen panas). Aksi protes muncul di berbagai kota.
📅 9-10 Agustus 2025
Karena tekanan publik dan keluarga, makam Zara dibongkar. Autopsi full akhirnya dilakukan.
Hasil Autopsi Resmi: Cedera Otak Gara-Gara Kehabisan Oksigen
Tim medis bilang Zara kena cedera otak traumatis akibat ensefalopati hipoksia-iskemik (gue tau kedengarannya kayak bahasa alien, tapi intinya: otaknya rusak karena kekurangan oksigen).
Versi resminya: kemungkinan besar Zara jatuh.
Tapi… hold up!
Keluarga bilang, ini belum jawab pertanyaan: kenapa dia jatuh? Kebetulan? Atau ada orang yang bikin dia jatuh?
Bullying Jadi Sorotan
Polisi Malaysia sekarang lagi lari di dua track sekaligus:
- Ngebongkar kenapa Zara jatuh
- Ngejar bukti soal dugaan bullying yang katanya dialami Zara sebelum kejadian.
Saksi-saksi udah mulai diperiksa. Publik Malaysia masih pasang mata, karena mereka nggak mau kasus ini cuma berhenti di “jatuh” tanpa tahu siapa yang bikin.
Hasil autopsi cuma ngasih satu potongan puzzle. Sisanya? Masih misteri.
Keluarga dan masyarakat cuma mau satu hal: semua fakta kebongkar, dan kalau ada yang salah, dia harus tanggung jawab.
Netizen? Masih rame di Twitter, TikTok, dan IG. Semua nunggu ending-nya — yang semoga bukan ending pahit lagi.