Kalau kamu lagi scroll TikTok Finansial, Twitter saham, atau nongkrong di grup investasi, pasti pernah lihat kode BSBK sliweran di mana-mana. Banyak yang penasaran: “Ini saham apa? Perusahaannya ngapain? Siapa bos besarnya?”
Jadi, BSBK adalah kode saham milik PT Wulandari Bangun Laksana Tbk, sebuah perusahaan properti yang lagi naik daun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan ini fokus di proyek-proyek kece—mulai dari apartemen, mall, perkantoran, sampe kawasan superblock. Pokoknya lengkap banget buat yang demen suasana urban modern.
Awalnya, perusahaan ini lahir tahun 1994 dengan nama PT Dwipagriya Lestari. Baru tahun 2002, perusahaan rebranding menjadi Wulandari Bangun Laksana.
Terus makin berkembang, sampai akhirnya resmi melantai di BEI pada 9 Juli 2021. Jadi bukan pemain baru-baru amat ya, pengalaman sudah panjang.
🏙️ Profil Singkat: Si “Developer Sultan” dari Balikpapan
BSBK ini punya karya yang paling bikin nama mereka naik daun:
🔥 Balikpapan Superblock (BSB)
Kawasan super kece seluas 14 hektar yang bener-bener jadi pusat lifestyle modern di Balikpapan. Di dalamnya ada:
- Apartemen modern
- Mall besar
- Gedung perkantoran
- Tempat hiburan
- Fasilitas premium lainnya
Pokoknya, satu kawasan tapi semuanya ada. Tinggal, kerja, nongkrong, healing—semua tinggal jalan kaki.
Selain BSB, mereka juga ngerjain:
- Ruko & area komersial
- Unit hunian siap huni
- Area sewa ritel
- Perkantoran modern
Intinya portofolionya lengkap, dan kerasa banget fokusnya ke properti komersial dan mixed-use development.
👑 Siapa Pemilik BSBK?
Mayoritas pemegang sahamnya adalah Christopher Sumasto Tjia, yang kuasai sekitar 39,85% saham BSBK. Sisanya dimiliki keluarganya dan investor publik.
Jadi ini bukan perusahaan yang sahamnya nyebar kecil-kecil ke mana-mana, tapi lebih ke family-controlled business.
📈 Kenapa BSBK Lagi Naik Daun?
Alasannya simpel: kinerja finansialnya ngebut banget!
✨ Laba Melonjak Drastis
- 2023: cuma Rp 39,59 miliar
- 2024: boom! naik jadi Rp 349,58 miliar
- EPS: sampai Rp 13,93 — angka yang lumayan manis buat investor
- Q3 2025: laba bersih Rp 54,1 miliar, artinya masih stabil dan solid
Valuasinya juga dianggap nggak kemahalan, alias masih wajar buat ukuran emiten properti.
Makanya banyak investor yang bilang BSBK ini “hidden gem” di sektor properti.
BSBK itu cocok buat kamu yang suka saham properti dengan fundamental kuat, proyek nyata, dan kinerja keuangan yang lagi cakep-cakepnya. Bukan saham gorengan, tapi juga bukan saham yang terlalu hype tanpa isi. Cocok buat yang lagi cari saham undervalued tapi potensial.
Kalau kamu suka analisis jangka panjang dan punya minat di perkembangan kota modern—BSBK ini bisa jadi salah satu kandidat menarik buat dipelototin.
