Tuesday, December 30, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 3 Januari 2026 dan Renungan Harian Katolik, Nama Yesus Yang Tersuci Sabtu Imam

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 3 Januari 2026.

Kalender Liturgi hari Sabtu 3 Januari 2026 merupakan Hari Nama Yesus Yang Tersuci Sabtu Imam , Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 3 Januari 2026:

Bacaan Pertama: 1 Yohanes 2:29-3:6

29  Jika kamu tahu bahwa Dia adil, maka ketahuilah juga bahwa semua orang yang melakukan apa yang adil dilahirkan dari Dia.

1  Lihatlah betapa besar kasih yang diberikan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut dan menjadi anak-anak Allah. Karena itulah dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

2  Saudara-saudari yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah. Tetapi apa yang akan kita jadi pada waktu itu belum dinyatakan. Kita tahu bahwa pada waktu Ia menyatakan diri, kita akan menjadi seperti Dia, karena kita akan melihat Dia sebagaimana adanya.

3  Dan setiap orang yang memegang pengharapan ini di dalam Dia, menjaga dirinya tetap kudus, sama seperti Dia juga kudus.

4  Setiap orang yang berbuat dosa, juga berbuat kejahatan. Sebab dosa adalah kejahatan.

5  Dan kamu tahu bahwa Ia datang untuk menghapus dosa-dosa kita. Sebab di dalam Dia tidak ada dosa.

6  Setiap orang yang tinggal di dalam Dia tidak berdosa. Sebab barangsiapa berbuat dosa, ia belum melihat Dia dan belum mengenal Dia.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 98:1, 3CD-4, 5-6

R. (3cd) Seluruh ujung bumi telah melihat kuasa penyelamatan Allah.

1  Nyanyikanlah bagi TUHAN suatu nyanyian baru,
sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib;
tangan kanan-Nya telah memberikan kemenangan bagi-Nya,
lengan-Nya yang kudus.
R. Seluruh ujung bumi telah melihat kuasa penyelamatan Allah.

3CD  Seluruh ujung bumi telah melihat
keselamatan dari Allah kita.
4  Bersoraklah dengan sukacita kepada TUHAN, hai sekalian negeri;
bernyanyilah dengan riang; pujilah Dia.
R. Seluruh ujung bumi telah melihat kuasa penyelamatan Allah.

5  Pujilah TUHAN dengan kecapi,
dengan kecapi dan nyanyian yang merdu.
6  Dengan terompet dan bunyi sangkakala,
bersoraklah dengan sukacita di hadapan Raja, TUHAN.
R. Seluruh ujung bumi telah melihat kuasa penyelamatan Allah.

Haleluya: Yohanes 1:14A, 12A

R. Haleluya, haleluya.
14A  Firman Allah menjadi daging dan tinggal di antara kita.
12A  Kepada mereka yang menerima Dia,
Ia memberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.
R. Haleluya, haleluya.

Injil – Yohanes 1:29-34

29  Yohanes Pembaptis melihat Yesus datang kepadanya, lalu ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, lihatlah Dia yang mengambil dosa dunia.

30  Inilah dia, yang tentangnya telah kukatakan: Setelah aku akan datang seorang laki-laki yang lebih utama daripada aku, karena ia ada sebelum aku.

31  Dan aku tidak mengenal Dia, tetapi supaya Ia dinyatakan di Israel, karena itulah aku datang membaptis dengan air.

32  Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: Aku melihat Roh Kudus turun seperti burung merpati dari surga, dan Ia tinggal di atas-Nya.

33  Dan aku tidak mengenal Dia; tetapi Dia yang mengutusku untuk membaptis dengan air berkata kepadaku: Barangsiapa yang kepadanya Roh Kudus turun dan tinggal di atasnya, dialah yang membaptis dengan Roh Kudus.

34  Dan aku melihat, dan aku memberi kesaksian, bahwa Dialah Anak Allah.

Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Januari 2026

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini Gereja mengajak kita merenungkan Nama Yesus Yang Tersuci. Nama yang sering kita ucapkan, mungkin terlalu sering hingga kadang terdengar biasa. Namun di balik nama itu, tersembunyi seluruh hidup, kasih, dan keselamatan kita. Bacaan hari ini menuntun kita untuk tidak hanya menyebut Nama Yesus dengan bibir, tetapi mengenal, mengalami, dan tinggal di dalam Dia dengan seluruh hidup kita.

Dalam Injil, Yohanes Pembaptis berdiri di tepi Sungai Yordan. Ia melihat Yesus datang, dan tanpa banyak kata, ia menunjuk dan berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Kalimat ini bukan sekadar pengenalan, melainkan sebuah penyingkapan. Yohanes seakan berkata kepada kita: berhentilah sejenak dari kesibukanmu, dari penilaianmu, dari logikamu sendiri, dan lihatlah Dia. Lihatlah Dia yang datang bukan untuk menghakimi, melainkan untuk memikul dosa. Bukan untuk meninggikan diri, melainkan merendahkan diri sampai tuntas.

Anak Domba adalah lambang kelemahlembutan, kepasrahan, dan pengorbanan. Yesus tidak datang sebagai singa yang menakutkan, tetapi sebagai Anak Domba yang rela terluka demi menyembuhkan kita. Ini sering sulit kita pahami, sebab dunia tempat kita hidup mengajarkan bahwa yang kuatlah yang menang, yang keraslah yang bertahan, yang liciklah yang berhasil. Namun Yesus menunjukkan jalan yang lain: jalan kasih yang setia, jalan kebenaran yang jujur, jalan pengorbanan yang sunyi. Dan justru di situlah kuasa Allah dinyatakan.

Yohanes Pembaptis juga berkata dengan jujur, “Aku tidak mengenal Dia.” Ini menarik. Seorang nabi besar mengakui keterbatasannya. Ia tidak mengandalkan kedekatan pribadi, pengalaman masa lalu, atau asumsi manusiawi. Ia mengenal Yesus karena Allah sendiri yang menyatakannya, karena Roh Kudus turun dan tinggal di atas-Nya. Iman bukan soal merasa paling tahu tentang Tuhan, melainkan kerendahan hati untuk membiarkan Tuhan menyatakan diri-Nya dalam hidup kita, sering kali lewat cara yang tidak kita duga.

Bacaan Pertama dari Surat Yohanes menegaskan hal yang sangat dekat dengan Injil. Kita diingatkan bahwa kita ini adalah anak-anak Allah. Bukan kelak, bukan nanti setelah kita sempurna, tetapi sekarang. Namun menjadi anak Allah bukan hanya status rohani, melainkan cara hidup. Kalau kita sungguh tinggal di dalam Dia, maka hidup kita perlahan berubah. Bukan berarti kita tidak pernah jatuh, tetapi kita tidak lagi betah tinggal dalam dosa. Ada gelisah di hati ketika kita tidak jujur, ketika kita melukai sesama, ketika kita mengkhianati kasih. Itu tanda bahwa Roh-Nya bekerja dalam diri kita.

Surat Yohanes berbicara tegas tentang dosa, bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menyadarkan. Dosa bukan sekadar pelanggaran aturan, tetapi memutus relasi. Dosa menjauhkan kita dari siapa diri kita yang sejati sebagai anak-anak Allah. Dan di sinilah kabar baiknya: Yesus datang justru untuk menghapus dosa itu. Ia tidak menunggu kita bersih baru datang, melainkan datang agar kita dimurnikan. Nama Yesus berarti “Allah menyelamatkan.” Setiap kali kita menyebut Nama-Nya dengan iman, sebenarnya kita sedang mengingat bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan hidup ini.

Saudara-saudari, iman Kristiani bukan soal teori yang rumit. Iman itu sangat manusiawi. Ia hadir di tengah rasa lelah orang tua, di tengah kebingungan kaum muda, di tengah luka orang yang dikhianati, di tengah kegagalan yang membuat kita malu pada diri sendiri. Di sanalah Yesus berdiri, seperti di tepi Sungai Yordan, menunggu untuk dikenali. Ia tidak memaksa, hanya menanti agar kita mau melihat dan percaya.

Hari ini, kita diajak bukan hanya mengagumi Yesus sebagai Anak Domba Allah, tetapi juga berani hidup sebagai anak-anak Allah. Hidup yang adil di tengah ketidakadilan, hidup jujur di tengah kompromi, hidup penuh kasih di tengah dunia yang cepat menghakimi. Mungkin kita merasa kecil, tidak sempurna, bahkan sering jatuh. Namun Yohanes Pembaptis mengingatkan kita: Dia yang lebih utama sudah datang, Roh-Nya tinggal, dan kasih Bapa telah dicurahkan.

Semoga ketika kita menyebut Nama Yesus, kita tidak hanya mengucapkannya, tetapi menghidupinya. Dan semoga orang-orang yang bertemu dengan kita, dalam kesederhanaan hidup sehari-hari, dapat berkata dalam hati mereka, “Di sini ada jejak Anak Domba Allah.” Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, Anak Domba Allah, ajarilah aku mengenal-Mu dalam hidup sehari-hari. Mampukan aku meninggalkan dosa, hidup jujur dan adil, serta tinggal dalam kasih-Mu. Jadikan aku anak Allah yang rendah hati, setia, dan membawa damai bagi sesama di tengah dunia yang rapuh dan penuh tantangan. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Promo Dunkin Hingga 31 Desember 2025, Buy 6 Get 6 Donuts

Akhir tahun tuh emang paling cocok buat jajan manis-manis, dan Dunkin kayaknya paham banget sama vibes kita. Di penghujung...

More Articles Like This

Favorite Post