Tuesday, August 12, 2025

Perbedaan LMKN vs WAMI, Kasus Royalti Musik Bikin Heboh Gara-Gara Sindiran Ari Lasso

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Belakangan ini dunia musik Indo lagi panas-panasnya nih, bro. Gara-gara urusan royalti, dua nama lembaga jadi sering wara-wiri di medsos: LMKN sama WAMI.

Kasus ini makin rame pas Ari Lasso—iya, yang lagunya sering banget lo denger di kafe atau radio—ngelempar sindiran pedes ke WAMI.

Daripada lo bingung, yuk kita bedah bareng apa sih bedanya LMKN sama WAMI, dan kenapa dua-duanya lagi jadi bahan gosip musisi tanah air.

🎤 Awal Mula Ributnya: Ari Lasso Ngamuk di IG

Tanggal 11 Agustus 2025, Ari Lasso ngepos di IG pribadinya (@ari_lasso) curhat soal royalti yang dia terima.

Menurut dia, WAMI salah transfer uang royalti—yang harusnya masuk ke rekening dia malah nyasar ke orang lain bernama Mutholah Rizal.

Nominal yang nyampe ke Ari cuma sekitar Rp765 ribuan, padahal kalau ngeliat lagu-lagunya yang bejibun dan sering diputar, harusnya jauh lebih gede.

Dia langsung nyebut WAMI “a joke” dan nyentil manajemen mereka yang menurut dia parah banget.

Bahkan Ari sampe ngecapek: “Udah deh, yang mau muter lagu gue, bebas aja. Gak usah bayar royalti, toh pengelolaannya aja gak bener.” 🔥

🎵 WAMI Itu Apa Sih?

Nah, WAMI alias Wahana Musik Indonesia ini tuh lembaga manajemen kolektif (LMK) yang tugasnya ngurusin royalti performing rights—alias hak buat memutar atau bawain lagu di tempat umum.

Mereka bukan lembaga pemerintah, tapi lembaga nirlaba, jadi gak nyari untung buat diri sendiri.

Anggotanya banyak musisi dan pencipta lagu, dari Eross Candra, Ade Govinda, Ahmad Dhani, sampai Thomas Arya.

Kerja mereka simpel: ngasih lisensi ke tempat-tempat kayak kafe, radio, atau EO konser biar legal muter lagu, terus duitnya dibagiin ke para pencipta lagu.

Tapi ya itu, kata Ari Lasso, masalahnya di transparansi sama ketepatan pembagian duitnya.

🏛️ Terus, LMKN Siapa?

LMKN alias Lembaga Manajemen Kolektif Nasional ini beda kasta, sob.

Dia tuh lembaga resmi bentukan pemerintah (berdasarkan UU Hak Cipta 2014) yang tugasnya ngumpulin semua royalti musik secara nasional dari berbagai tempat bisnis.

LMKN itu semacam “kantor pusat” yang ngatur dan ngawasin semua LMK (termasuk WAMI).

Mereka yang narik duit dari kafe, hotel, karaoke, dan lain-lain, terus dibagiin ke LMK yang lebih spesifik sesuai bidangnya.

Mereka juga bikin aturan main, kode etik, sampai jadi penengah kalo ada ribut-ribut soal royalti.

Cuma ya, LMKN juga pernah kena sorotan gara-gara kasus royalti yang nyangkut bos Mie Gacoan Bali.

⚖️ Bedanya LMKN dan WAMI (Versi Singkat Biar Gak Pusing)

Biar gampang, lo bisa mikir gini:

  • Status
    • LMKN: Dibentuk pemerintah, lembaga nasional, tugasnya gede-gedean.
    • WAMI: Dibentuk asosiasi swasta, fokus ke anggotanya aja.
  • Kerjaan
    • LMKN: Narik royalti dari pengguna komersial → bagi ke LMK.
    • WAMI: Ngurusin hak performing rights anggota → bagi ke pencipta lagu.
  • Posisi
    • LMKN: “Bos besar” yang ngawasin semua LMK.
    • WAMI: “Cabang” yang ngurusin bagian spesifik.
  • Sifat
    • LMKN: Nempel sama pemerintah.
    • WAMI: Nirlaba, gak nyari untung pribadi.

Intinya, LMKN itu kayak bendahara gede yang nyimpen semua duit royalti musik se-Indonesia.

Sementara WAMI itu manajer khusus buat para pencipta lagu yang gabung sama mereka.

Tapi ya, kalau sistemnya bocor atau salah transfer, musisi kayak Ari Lasso bisa rugi banget. Dan ini yang bikin semua orang mulai nanya, “Royalti kita selama ini aman gak sih?”

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Promo DCREPES Berlaku 11-24 AGUSTUS 2025, Spesial HUT RI Paket Merah Putih 2 Sweet Crepes+2 Savory Cuma 80Ribu

Ada kabar heboh dari dunia per-crepes-an yang wajib banget lo tau. Bulan Agustus ini, selain ngerayain vibes kemerdekaan, lo...

More Articles Like This

Favorite Post