Tuesday, September 23, 2025

Kuliner Singapura Lagi Gawat Banget, Ratusan Restoran Singapura Tutup Tiap Bulan di 2025

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Guys, siapa sangka kalau surganya kuliner kayak Singapura sekarang lagi kena badai gede banget di dunia F&B (Food & Beverage). Bayangin aja, sepanjang tahun 2025 ini, tiap bulan ada sekitar 307 restoran dan kios makanan yang tutup! 🔥

📉 Tahun lalu (2024) “cuma” 254-an yang tumbang per bulan, bahkan di era 2022–2023 angkanya masih di 230-an. Artinya? Bukannya makin pulih setelah pandemi, malah makin berat aja beban pelaku bisnis kuliner di negeri singa ini.

💸 Biaya Gila-Gilaan, Restoran Nggak Kuat Lagi

Masalah utamanya: harga sewa tempat, bahan makanan, plus gaji pegawai naiknya udah kelewat sadis. Untung makin tipis, bahkan ada yang minus!

Contoh nyata, Alvin Goh—co-founder restoran hits Wine RVLT—udah ngaku bisnisnya bakal tutup Agustus ini. Katanya sih udah rugi sejak pertengahan 2023, tapi tetep nekat bayar gaji pegawai dan sewa sampai sekarang. Respect sih, tapi ya ujung-ujungnya nyerah juga.

Dan bukan cuma warung kecil doang, gengs. Restoran fancy plus private club eksklusif pun ikut KO. Salah satunya adalah 1880 di Robertson Quay yang akhirnya pamit.

🥂 Private Club 1880, Dari Glamor ke Gulung Tikar

1880 tuh dulunya jadi tempat nongkrong sultan-sultan Singapura. Tapi sayangnya, image doang nggak cukup. Pengeluaran makin gede, tamu makin dikit, pengeluaran per orang juga makin seret.

Mereka sempet cari investor bahkan ada tiga tawaran masuk, tapi sayangnya deal nggak jadi-jadi. Akhirnya ya udah, bye-bye. Cabang Hong Kong mereka juga udah tutup duluan akhir Mei 2025, padahal baru buka kurang dari setahun.

🌏 Warning Buat Asia Tenggara?

Kondisi ini bisa jadi alarm buat negara tetangga kayak Indo, Malaysia, sampai Thailand. Kalau Singapura yang daya belinya gokil aja bisa goyah, jangan-jangan daerah lain bisa kena efek domino.

Solusinya? Restoran kudu makin kreatif:

  • Go digital & adopsi sistem cloud kitchen 🚚
  • Potong biaya operasional 💰
  • Ngikutin lifestyle dan pola makan baru konsumen 🥗

🚀 Adaptasi = Kunci Bertahan

Sekarang banyak resto di Singapura yang banting setir ke model bisnis delivery atau kitchen sharing. Tapi tetap, nggak semua bisa survive. Apalagi konsumen makin picky, duit keluar makin dipikir berkali-kali.

Kalau tren ini terus lanjut, ada kemungkinan pemerintah Singapura harus turun tangan bareng pelaku bisnis buat nyari solusi jangka panjang. Soalnya industri kuliner ini bukan sekadar bisnis, tapi juga ikon budaya dan identitas kota.

Jadi ya, buat kamu yang masih doyan kulineran di Singapura, nikmati momen selagi bisa, siapa tau resto favorit kamu bisa tiba-tiba pamit kapan aja. 😬

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Tahun 2026 Penuh Tanggal Merah dengan 17 Libur Nasional dan 8 Cuti Bersama

Siap-siap deh kalender kalian penuh sama coretan merah, soalnya pemerintah udah resmi nentuin 17 hari libur nasional plus 8...

More Articles Like This

Favorite Post