Sabtu, Juli 27, 2024

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 25 Februari 2024 Lengkap Renungan Harian, Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, Bait Pengantar Injil, Doa Penutup

Must Read
3.3/5 - (3 votes)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral.

Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita bahas Injil Katolik buat Minggu, 25 Februari 2024.

Kalender Liturgi hari ini Minggu, 25 Februari 2024 merupakan Hari Minggu Prapaskah II, Santa Walburga, Abbas, dengan Warna Liturgi Ungu.

BACA JUGA: Panduan Doa Jalan Salib Katolik Lengkap Memuat 14 Perhentian Jalan Salib, Daraskan Tiap Hari Jumat Masa PraPaskah

BACA JUGA: Bacaan Injil Katolik dan Teks Misa Katolik Hari Minggu 25 Februari 2024-Hari Minggu PraPaskah II

Yuk, kita simak susunan lengkap Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Minggu, 25 Februari 2024:

Bacaan Pertama Kejadian 22:1-2.9a.10-13.15-18

“Kurban Bapa Abraham, leluhur kita.”

Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham.” Abraham menyahut, “Ya, Tuhan.” Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu,

yaitu Ishak,pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!”Sahut Abraham, “Ya, Tuhan.”

Lalu Tuhan bersabda, “Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”

Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.

Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri demikianlah firman Tuhan. Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati Sabda-Ku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 116:10.15.16-17.18-19

Ref: Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, “Aku ini sangat tertindas!” Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku! Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan.

Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya, di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bacaan Kedua Roma 8:31b-34

“Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri.”

Saudara-saudara, Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya demi kita semua. Bagaimana mungkin Ia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita?

Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit? yang juga duduk di sebelah kanan Allah? yang malah menjadi Pembela bagi kita?

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Markus 9:7

Dari dalam awan terdengarlah suara Allah Bapa, “Inilah Anak yang terkasih; dengarkanlah Dia.”

Bacaan Injil Markus 9:2-10

“Inilah anak-Ku terkasih.”

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes. dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja.

Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.

Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus kepada Yesus,

“Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan.

Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak yang terkasih, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Hari Minggu 25 Februari 2024

Renungan Harian Katolik Minggu, 25 Februari 2024

Kisah dalam Injil Markus hari ini membawa kita pada pengalaman Yesus yang berbicara tentang penderitaan-Nya yang akan datang. Di tengah pembicaraan ini, Yesus memilih Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk naik bersama-Nya ke sebuah gunung yang tinggi. Di sana, dalam ketenangan gunung yang sunyi, sebuah peristiwa luar biasa terjadi. Yesus berubah rupa di depan mata mereka.

Petrus, dalam kebingungannya, ingin membangun kemah untuk Yesus, Musa, dan Elia. Namun, Allah menegaskan bahwa Yesus adalah yang terutama. Di tengah kekaguman dan kebingungan, kita dipanggil untuk mengenali Kristus sebagai pusat dari segala sesuatu dalam hidup kita.

Ketika awan menyelimuti mereka, dan hanya Yesus yang tinggal, itu adalah pengingat bahwa dalam hidup ini, hanya Kristus yang kekal. Dia adalah satu-satunya yang layak menjadi fokus dan pusat dari hidup kita. Keindahan dunia ini mungkin berlalu, tetapi Kristus tetap abadi.

Ketika kita turun dari gunung pengalaman rohani kita, kita dipanggil untuk membawa cahaya Kristus ke dalam kehidupan kita.

Pesan Yesus untuk tidak menceritakan pengalaman itu sampai Dia bangkit dari antara orang mati adalah panggilan untuk memahami arti penuh dari keselamatan yang Dia janjikan.

Dalam kehidupan ini, di tengah segala tantangan dan keraguan, mari kita membiarkan cahaya Kristus memandu langkah-langkah kita, dan biarkan kasih-Nya mengubah hati kita, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi iman yang berani dan bersemangat bagi dunia.

Kita sering kali juga mengalami ketakutan dalam hidup kita, terutama dalam menghadapi tantangan dan penderitaan. Tetapi melalui injil hari ini, kita diingatkan bahwa dalam setiap situasi, kita harus mendengarkan dan mengikuti Yesus, karena hanya dalam-Nya kita akan menemukan kekuatan, penghiburan, dan harapan.

Dari Bacaan Pertama, kita belajar dari pengorbanan besar Abraham yang mengalami ujian iman bersedia menyerahkan anak tunggalnya, Ishak, sebagai kurban atas perintah Allah. Namun, Allah menghentikan perbuatan tersebut dan memberikan domba sebagai pengganti kurban. Kisah ini menyoroti kepatuhan mutlak Abraham kepada Allah, sekaligus menunjukkan bahwa Allah tidak meminta korban yang mengorbankan kehidupan, tetapi meminta ketaatan dan pengorbanan hati. Tujuan dari ujian iman adalah memperkuat karakter dan memperdalam komitmen kita kepada Allah, sekaligus memahami waktu-Nya yang tepat.

Pemeliharaan Allah sempurna, mengatasi segala kebimbangannya. Memang berat untuk melepaskan apa atau siapa yang sangat kita kasihi. Namun saat kita memberikan kepada Allah apa yang Ia kehendaki, yang Ia kembalikan ternyata lebih dari apa yang dapat kita bayangkan.

Keuntungan rohani dari berkat-berkat-Nya selalu melebihi segala pengorbanan kita. Karena iman dan ketaatannya, berkat bagi Abraham berlimpah.

Bacaan Kedua dari Surat Roma menguatkan keyakinan kita akan kasih Allah yang tidak terbatas. Allah bahkan menyerahkan Anak-Nya sendiri, Kristus Yesus, bagi keselamatan manusia. Ini adalah bukti cinta Allah yang luar biasa dan kepastian bahwa tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih-Nya.

Dari ketiga bacaan ini, Marilah kita menghidupi iman kita dengan tulus dan percaya bahwa Allah selalu menyertai kita dalam setiap ujian dan cobaan yang kita hadapi. Kita dipanggil untuk mengikuti ajaran-ajaran Yesus dan mempercayai bahwa Allah selalu menyediakan jalan keluar bagi kita bahkan ketika hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan.

Semoga kita semua dapat menjalani hidup kita dengan iman yang kokoh dan ketaatan yang tulus kepada kehendak Allah. Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan yang penuh kasih, terima kasih atas berkat-berkat-Mu yang melimpah. Ampunilah dosa-dosa kami yang tak terhitung. Semoga kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu, dan menjadi teladan iman bagi dunia ini.

Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

MP3 Juice Full Download Gudang Lagu MP3 dan MP4 Gratis Terbaru 2024

Yo, musik udah jadi bagian penting dari hidup kita sehari-hari, kan? Kini, berkat teknologi canggih, kita bisa dengerin lagu...

More Articles Like This

Favorite Post