Sunday, August 3, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 10 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian, HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 10 Agustus 2025.

Kalender Liturgi hari Minggu 10 Agustus 2025 merupakan HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA, Warna Liturgi Putih

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 10 Agustus 2025:

Bacaan Pertama: Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab

Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.

Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.

Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mzm. 45:10c-12,16

Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!

Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.

Para bapa leluhurmu hendaknya diganti oleh anak-anakmu nanti; engkau akan mengangkat mereka menjadi pembesar di seluruh bumi.

Bacaan Kedua: 1Kor. 15:20-26

Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.

Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah

Bacaan Injil: Luk. 1:39-56

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.

Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus,

lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.

Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan,

dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,

karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;

Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,

seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”

Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik Minggu 10 Agustus 2025

Renungan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini Gereja mengajak kita merenungkan sesuatu yang sangat agung, namun sekaligus sangat dekat dengan hati kita sebagai manusia: Allah yang memuliakan Maria, perempuan sederhana dari Nazaret, dengan mengangkatnya ke surga, tubuh dan jiwa. Perayaan ini bukan sekadar pengagungan atas seorang tokoh besar dalam sejarah keselamatan, melainkan undangan bagi kita semua untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam hidup manusia, dan apa yang bisa terjadi bila kita sungguh mempercayakan diri kita kepada-Nya.

Dalam bacaan pertama dari Kitab Wahyu, kita melihat gambaran yang megah: langit terbuka, tabut perjanjian tampak, dan ada tanda besar di langit—seorang perempuan berselubungkan matahari, bermahkota bintang, berdiri di atas bulan. Gambaran ini penuh simbol, tetapi pada intinya berbicara tentang Maria, yang tidak hanya menjadi ibu bagi Yesus, tetapi juga menjadi simbol Gereja dan harapan bagi umat manusia. Namun di balik kemuliaan itu, juga ada perlawanan: naga merah yang hendak menelan anaknya begitu ia lahir. Ini adalah gambaran nyata perjuangan antara terang dan gelap, antara kebaikan dan kejahatan, antara iman dan godaan, yang juga terjadi dalam hidup kita sehari-hari.

Saudara-saudari, hidup kita tidak jauh dari kisah ini. Kita pun berhadapan dengan berbagai bentuk “naga”: masalah, kecemasan, ketakutan, tekanan ekonomi, luka relasi, godaan untuk menyerah, bahkan mungkin perasaan bahwa kita tidak cukup baik di mata dunia. Namun Maria menunjukkan kepada kita bahwa di tengah perjuangan yang nyata dan tidak mudah, tetap ada penyertaan Allah. Allah menyediakan tempat perlindungan. Allah tidak membiarkan kita sendirian. Seperti Maria, kita pun dipanggil untuk percaya dan berjalan bersama Allah, sekalipun kita tidak tahu sepenuhnya ke mana perjalanan itu akan membawa kita.

Mazmur hari ini mengajak kita melihat Maria sebagai “puteri” yang dikasihi, yang kecantikannya bukan hanya lahiriah, tetapi datang dari hatinya yang terbuka dan setia pada Allah. Dalam dunia yang sering hanya menilai dari penampilan dan pencapaian, Maria diangkat karena kerendahan hatinya, karena ia percaya, karena ia bersedia menjadi alat karya Tuhan, bukan karena ia memiliki kelebihan duniawi.

Lalu Paulus dalam surat kepada jemaat di Korintus menegaskan satu hal penting: bahwa kebangkitan Kristus adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Ia adalah yang sulung, dan kita akan menyusul. Maria menjadi yang pertama di antara manusia biasa yang mengalami janji itu—diangkat ke surga, tubuh dan jiwa. Bukan karena ia setara dengan Allah, tetapi karena ia sungguh bersatu dengan-Nya. Dan ini adalah harapan kita juga: bahwa akhir hidup kita bukan kehampaan, bukan kematian, melainkan kehidupan yang kekal bersama Allah.

Dan akhirnya, dalam Injil, kita melihat sisi Maria yang paling manusiawi. Ia tidak menonjolkan diri. Ia tidak tinggal diam setelah menerima kabar gembira dari malaikat. Ia pergi, berjalan jauh ke pegunungan untuk melayani Elisabet. Di sana, ia disambut dengan sukacita, dan ia pun memuliakan Tuhan dalam kidung pujian yang begitu indah dan jujur: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Itulah jiwa Maria—jiwa yang tahu bersyukur, yang tidak menyimpan rahmat hanya untuk dirinya sendiri, tetapi mengalirkannya dalam pelayanan dan sukacita kepada sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita diajak untuk meneladani Maria, bukan dengan mencoba menjadi sempurna menurut ukuran dunia, tetapi dengan menjadi rendah hati, terbuka, dan percaya. Dalam hidup yang sering tidak pasti, kadang melelahkan, kadang membuat kita ingin berhenti, mari kita ingat: Allah tidak lupa pada kita. Seperti Ia memelihara Maria, seperti Ia menyelamatkan dan meninggikan dia, demikian juga Ia bekerja dalam hidup kita—pelan tapi pasti, setia tapi penuh kuasa.

Mari kita memuliakan Tuhan dalam hidup kita seperti Maria. Mari kita menjadi terang di tengah dunia yang sering gelap. Dan ketika hari kita berakhir, kita pun boleh berharap dengan iman yang teguh, bahwa Allah akan mengangkat kita—bukan hanya secara rohani, tetapi sepenuhnya—ke dalam kemuliaan-Nya.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarilah aku untuk percaya seperti Maria, setia dalam hal kecil, dan rela melayani sesama dengan kasih. Dalam kelemahan dan pergumulanku, tuntun aku agar tetap memuliakan-Mu, percaya pada rencana-Mu, dan berharap akan kemuliaan yang Kau janjikan. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bocoran Jadwal Cair Dana BOS Tahap 2 2025, Syarat Pencairan, dan Link Cara Lihat Sekolah Penerima Disini

Cekidot, sobat pelajar, guru, dan semua pejuang pendidikan lagi nungguin Dana BOS tahap 2 cair kapan cair kam?Kalo iya,...

More Articles Like This

Favorite Post