Monday, November 3, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 8 November 2025 Lukas 16:9-15 dan Renungan Harian Katolik, Hari Sabtu Biasa XXXI

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 8 November 2025.

Kalender Liturgi hari Sabtu 8 November 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa XXXI, Santa Teoktista Pengaku Iman, Santo Klaudius dkk Martir dengan Warna Liturgi Hijau

Bacaan Liturgi Hari Sabtu 8 November 2025, Kalender Liturgi Sabtu 8 November 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa XXXI, Santa Teoktista Pengaku Iman, Santo Klaudius dkk Martir dengan Warna Liturgi Hijau.

Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 8 November 2025 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama: Rm 16:3-9.16.22-27

Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus.

Saudara-saudara, sampaikan salamku kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus.Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi.

Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, dialah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kalian.

Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan daku; mereka itu orang-orang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku. Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan.

Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus. Salam kepada kalian dari semua jemaat Kristus.

Salam dalam Tuhan dari Tertius, yaitu aku yang menulis surat ini. Salam bagi kalian dari Gayus yang memberi tumpangan kepadaku, dan bagi seluruh jemaat. Salam kepada kalian dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. [Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kalian semua. Amin.

Allah berkuasa menguatkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman.

Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu segala kemuliaan sampai selama-lamanya, oleh Yesus Kristus. Amin!

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-5.10-11

Ref: Aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya, ya Allah Rajaku.

Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji, kebesaran-Nya tidak terselami.

Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9

Yesus Kristus tealh menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Bacaan Injil: Luk 16:9-15

Jika kalian tidak setia mengurus mamon yang durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima di dalam kemah abadi.”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.

Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu?

Seorang hamba tidak mungkin mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Sabtu 8 November 2025

Renungan Harian Katolik — Sabtu, 8 November 2025
Hari Sabtu Biasa Pekan XXXI — Santa Teoktista Pengaku Iman, Santo Klaudius dkk Martir
Bacaan: Roma 16:3-9,16,22-27 dan Lukas 16:9-15

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita mendengar dua bacaan yang, sekilas, tampak sangat berbeda. Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma dipenuhi dengan salam—satu demi satu nama disebut: Priskila, Akwila, Maria, Andronikus, Yunias, Ampliatus, Urbanus, Stakhis. Begitu banyak nama, begitu banyak kenangan, begitu banyak cinta. Paulus tidak hanya berkhotbah, ia berelasi. Ia mengingat orang-orang yang telah menemaninya dalam perjuangan, dalam kerja keras, dalam penderitaan demi Kristus. Di akhir suratnya, Paulus menunjukkan wajah Gereja yang sejati: bukan lembaga tanpa jiwa, melainkan persekutuan orang-orang yang saling mengasihi, saling menopang, saling menguatkan dalam iman.

Inilah Gereja yang hidup: tubuh Kristus yang nyata dalam persaudaraan. Paulus menyebut mereka “teman sekerja”, “yang kukasihi dalam Tuhan”. Betapa indahnya, saudara-saudari, kalau kita pun dalam komunitas, keluarga, dan lingkungan, disebut sebagai orang-orang yang “dalam Tuhan”—yang hidupnya menjadi berkat bagi sesama, yang kesetiaannya bukan karena mencari pujian, tetapi karena kasih kepada Kristus.

Lalu kita mendengar Injil hari ini, dari Lukas, di mana Yesus berbicara tentang mamon, tentang harta, dan tentang kesetiaan. Kata-kata Yesus terasa tegas, bahkan menusuk: “Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Ini bukan sekadar peringatan tentang uang, tetapi tentang arah hati. Mamon di sini bukan hanya harta benda, melainkan segala sesuatu yang bisa mengambil tempat Allah di dalam hati manusia—ambisi, status, pengakuan, bahkan rasa aman yang kita bangun di luar Tuhan.

Yesus mengingatkan bahwa yang kecil pun penting. “Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar.” Di dunia yang sibuk dan serba cepat ini, kita sering mengabaikan hal-hal kecil—keramahan sederhana, kejujuran dalam hal sepele, ucapan terima kasih, kesetiaan dalam doa yang singkat tapi tulus. Padahal di situlah kita diuji. Kesetiaan sejati bukan dalam hal besar yang mencolok, melainkan dalam hal kecil yang tersembunyi dari mata manusia, tapi dilihat oleh Allah.

Orang Farisi yang mencemooh Yesus dalam Injil hari ini adalah cerminan manusia modern juga—yang mudah membenarkan diri, yang mengukur nilai diri dari apa yang dipandang hebat oleh dunia. Tapi Yesus berkata dengan lembut namun tegas, “Allah mengetahui hatimu.” Sebab yang dikagumi manusia, seringkali justru dibenci oleh Allah. Dunia mungkin mengagumi kekayaan, jabatan, dan pengaruh; tetapi Allah mengagumi kerendahan hati, ketulusan, dan kesetiaan.

Saudara-saudari, kedua bacaan hari ini seolah berbicara dalam satu nada yang sama: bahwa hidup beriman bukan soal besar atau kecil, tetapi soal setia dan tulus. Paulus mengingat setiap orang yang setia—meski mungkin tidak terkenal, tapi sangat berharga. Yesus menegur mereka yang ingin tampak hebat, namun hatinya jauh dari Tuhan. Di antara dua pesan ini, kita diundang untuk bertanya kepada diri sendiri: kepada siapa aku mengabdi? Kepada siapa aku menaruh hatiku? Apakah aku mengabdi kepada Allah dengan setia, atau aku membiarkan mamon, kepentingan diri, dan gengsi mengambil alih tempat Tuhan di hidupku?

Kesetiaan dalam hal kecil seringkali menjadi bentuk kasih yang paling nyata. Seorang ibu yang sabar merawat anaknya tanpa pamrih, seorang ayah yang bekerja keras dengan jujur, seorang karyawan yang tidak curang meski tidak ada yang melihat, seorang umat yang tetap datang ke gereja meski lelah—semua itu adalah bentuk pengabdian yang tulus. Di situlah Allah hadir, di situlah Kerajaan-Nya tumbuh, di situlah iman kita berbuah.

Maka hari ini, marilah kita belajar dari Paulus dan dari sabda Yesus. Mari kita hidup setia dalam hal-hal kecil, mengabdi hanya kepada Tuhan, dan membangun Gereja yang hangat seperti yang ditulis Paulus—penuh kasih, persaudaraan, dan pengorbanan. Sebab hanya dengan hati yang sederhana dan setia, kita akan diterima di “kemah abadi”, tempat di mana kasih Allah menjadi harta yang sejati. Amin. 

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia dalam hal-hal kecil, jujur dalam setiap tindakan, dan tulus mengabdi hanya kepada-Mu. Semoga hidupku menjadi berkat bagi sesama, mencerminkan kasih-Mu, dan menuntunku menuju harta sejati di surga. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Kumpulan Quotes Selingkuh Paling Nampol di Pinterest yang Bikin Melek Soal Cinta dan Kesetiaan

Siapa sih yang gak tau Pinterest? Tempat nongkrongnya ide-ide keren—mulai dari dekor kamar yang aesthetic, outfit inspirasi, sampe kata-kata...

More Articles Like This

Favorite Post