Guys, lo pasti nggak asing sama nama Timothy Ronald, kan? Dia tuh sering disebut-sebut sebagai “suhu” dunia crypto.
Gaya ngomongnya pede, kontennya penuh tips cuan, dan punya Akademi Crypto—tempat belajar dunia kripto dari nol.
Awalnya sih, keliatan kece banget. Ada tiga kelas yang ditawarkan:
- Crypto Investing – Belajar jadi investor kece ala hedge fund manager, ngerti siklus market, strategi entry-exit, sampai bikin portofolio anti-FOMO.
- Crypto Trading – Mindset trader sukses, kontrol emosi biar nggak panik, money management, dan teknik trading ala market maker.
- Blockchain Technology – Dalemin teknologi di balik bitcoin, smart contract, mining, sampai bikin blockchain sendiri.
Semua ini dibungkus manis dengan janji “ilmu real dari pengalaman langsung”, plus harga paketnya… siap-siap… Rp17 juta buat setahun.
Nah, masalahnya mulai rame nih. Di podcast Deddy Corbuzier tanggal 6 Agustus 2025, ada Canggih Fitra alias Canggihfit yang bongkar cerita korban-korban Akademi Crypto ini. Katanya, banyak membernya justru rugi dan ngerasa dibodohin.
Modus Akademi Crypto Timothy Ronald
Mayoritas peserta adalah orang awam, nggak ngerti trading sama sekali. Jadi pas “sang master” ngomong ini itu, mereka iya-iya aja.
Akhirnya, bukannya cuan, malah tekor. Beberapa korban sampai bikin paguyuban buat ngumpulin bukti kerugian.
Canggihfit bilang, banyak orang awalnya percaya banget sama Timothy—karena udah bayar mahal, mikir bakal dapat ilmu premium. Tapi nyatanya? Mereka tetep nggak paham market dan malah kebablasan.
Sekarang, nama Timothy lagi panas-panasnya dibahas netizen. Dari janji “cuan anti rugi” jadi gosip dugaan penipuan investasi bodong.
Intinya, guys, ini jadi pengingat keras buat kita semua: di dunia investasi, apalagi crypto, jangan gampang ke-GAS sama janji manis.
Belajar dulu, riset sendiri, baru eksekusi. Biar nggak cuma ikutan hype, tapi paham arah jalan cuannya.