Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 26 September 2025.
Kalender Liturgi hari Jumat 26 September 2025 merupakan Hari Jumat Biasa XXV, Perayaan fakultatif Santo Kosmas dan Damianus, Martir, Santo Siprianus dan Yustina, Martir dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 26 September 2025:
Bacaan Pertama : Hagai 2:1b-10
Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan.
Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada tanggal 21 bulan ketujuh, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya, “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak , imam besar, dan kepada sisa bangsa Israel, demikian, “Masih adakah di antara kalian yang dahulu melihat rumah Tuhan dalam kemegahannya yang semula?
Dan bagaimanakah kalian lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya yang sekarang kamu katakan sama sekali tidak berarti? Tetapi sekarang kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah sabda Tuhan, kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar. Kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah sabda Tuhan.
Bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kalian,” demikianlah sabda Tuhan semesta alam, “sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kalian pada waktu kalian keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” Dan beginilah sabda Tuhan semesta alam, “Sedikit waktu lagi Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga harta benda semua bangsa datang mengalir.
Maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan. Sebab milik-Kulah perak dan emas, demikianlah sabda Tuhan semesta alam. Maka kemegahan rumah ini nanti akan melebihi kemegahannya yang semula, sabda Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mazmur : 43:1.2.3.4
Ref. Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita.
Berikanlah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari penipu dan orang curang!
Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun, dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Bait Pengantar Injil: Markus 10:45
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Bacaan Injil: Lukas 9:18-22
Engkaulah Kristus dari Allah. Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.
Jawab mereka: “Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.” Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?”
Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. Dan Yesus berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Jumat 26 September 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini melalui sabda Tuhan, kita diajak untuk merenungkan dua hal besar yang sangat dekat dengan kehidupan kita: janji Allah yang setia kepada umat-Nya, dan pengakuan iman kita akan Yesus Kristus sebagai Mesias.
Dalam bacaan pertama, melalui nabi Hagai, Allah meneguhkan bangsa Israel yang sedang kehilangan semangat. Rumah Allah yang dahulu megah kini tampak sederhana, tidak ada apa-apanya dibandingkan masa lalu. Mereka merasa kecil, lemah, tak berarti. Namun Tuhan berkata: “Kuatkanlah hatimu… bekerjalah, sebab Aku menyertai kamu.” Allah berjanji, kemegahan rumah-Nya yang baru akan melebihi yang dahulu, sebab yang Ia hadirkan bukan sekadar keindahan lahiriah, melainkan damai sejahtera yang sejati.
Betapa sering kita pun merasa seperti bangsa Israel itu. Hidup kita kadang tampak rapuh, tidak seindah yang kita bayangkan. Keluarga bisa menghadapi kesulitan, pekerjaan terasa menekan, doa kita pun terkadang terasa hampa. Namun justru dalam situasi seperti itu Tuhan bersabda: “Jangan takut, Aku menyertai kamu.” Ia mengingatkan bahwa yang membuat hidup kita mulia bukan kemegahan duniawi, melainkan hadirat-Nya yang memberi damai.
Lalu dalam Injil hari ini, Yesus bertanya kepada para murid: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Pertanyaan ini bukan hanya untuk Petrus, tetapi juga untuk kita semua. Petrus menjawab dengan iman: “Engkaulah Mesias dari Allah.” Namun Yesus segera mengingatkan bahwa jalan Mesias bukanlah jalan kemuliaan duniawi, melainkan jalan penderitaan, penolakan, salib, dan akhirnya kebangkitan.
Di sini kita diajak untuk menyadari, mengikut Kristus berarti siap menempuh jalan yang sama: jalan pengorbanan, jalan kesetiaan, jalan salib. Tetapi di situlah justru ada kehidupan. Dunia sering menjanjikan kemegahan instan, kesuksesan tanpa jerih payah, kebahagiaan tanpa salib. Namun Yesus menunjukkan bahwa kemuliaan sejati datang melalui pengorbanan dan kasih yang nyata.
Saudara-saudari terkasih, mari kita tanyakan pada diri kita hari ini: Siapakah Yesus bagiku? Apakah Ia sekadar tokoh rohani yang saya dengar setiap Minggu? Ataukah benar-benar Juru Selamat yang saya percayai dalam setiap langkah hidup saya, juga dalam penderitaan saya?
Jika kita berani menjawab seperti Petrus, “Engkaulah Mesias,” maka kita pun dipanggil untuk hidup dengan iman yang teguh, meski jalannya tidak selalu mudah. Kita diajak untuk tidak takut menghadapi kesulitan, karena Tuhan menyertai kita. Kita diajak untuk membangun “rumah Tuhan” dalam hidup kita, bukan dari emas dan perak, melainkan dari kasih, pengampunan, dan damai.
Semoga hari ini kita semakin diteguhkan bahwa dalam Yesus, Mesias yang menderita sekaligus bangkit, ada janji kepenuhan hidup. Ia yang dulu menyertai Israel, kini menyertai kita. Dan Ia berkata: “Janganlah takut, Aku menyertai kamu.” Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, kuatkanlah hatiku di tengah kesulitan hidup. Ajarku percaya bahwa Engkau selalu menyertai. Jadikanlah aku pembawa damai dan kasih dalam keluargaku, pekerjaanku, serta sesamaku, agar hidupku menjadi rumah-Mu yang penuh sukacita dan harapan. Amin.