Thursday, October 30, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 6 November 2025 Lukas 15:1-10 dan Renungan Harian Katolik, Hari Kamis Biasa XXXI

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 6 November 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 6 November 2025 merupakan Hari Kamis Biasa XXXI, Santo Nuno Pereira, Pengaku Iman, Santo Leonardus dari Noblac, Pengaku Iman dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 6 November 2025:

Bacaan Pertama : Rm. 14:7-12

Entah hidup, entah mati, kita tetap milik Tuhan.

Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.

Karena ada tertulis: “Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.” Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 27:1,4,13-14

Refren: Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang hidup!

TUHAN adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, satu inilah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

Bait Pengantar Injil: Mat 11:28

Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat.Aku akan memberi kelegaan kepada kalian.

Bacaan Injil: Luk 15:1-10

Akan ada sukacita di Surga karena satu orang berdosa yang bertobat.

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.”

Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?

Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” Perumpamaan tentang dirham yang hilang “Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?

Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.

Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 6 November 2025

“Tuhan Tidak Pernah Berhenti Mencari Kita.”

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Setiap dari kita tentu pernah mengalami kehilangan. Entah kehilangan barang, kehilangan seseorang yang kita cintai, atau bahkan kehilangan arah dalam hidup. Dan kita tahu betapa resahnya hati ketika sesuatu yang berharga hilang. Hati tidak tenang sebelum menemukannya kembali. Itulah gambaran hati Allah hari ini. Dalam Injil, Yesus menceritakan dua perumpamaan sederhana — tentang domba yang hilang dan dirham yang hilang. Tetapi sesungguhnya, Ia sedang berbicara tentang hati Bapa yang penuh kasih dan tidak pernah menyerah mencari manusia yang tersesat.

Orang-orang Farisi mengeluh, “Mengapa Yesus mau bergaul dengan orang berdosa?” Bagi mereka, dosa adalah noda yang harus dijauhi, orang berdosa adalah yang harus dikucilkan. Tapi Yesus justru melakukan hal yang sebaliknya: Ia mendekat, Ia makan bersama mereka, Ia mendengarkan mereka. Bagi Yesus, setiap orang berdosa adalah domba yang berharga, yang layak dicari dan diselamatkan.

Saudara-saudari, kita mungkin sering merasa diri kita termasuk di antara sembilan puluh sembilan yang tidak hilang. Kita merasa cukup baik, cukup rajin ke Gereja, cukup sopan dan religius. Tapi kadang, tanpa kita sadari, kita juga bisa tersesat — bukan karena kita meninggalkan Gereja, tapi karena hati kita menjauh dari kasih. Kita tersesat saat kita mudah menghakimi, ketika kita sulit mengampuni, ketika kita memandang rendah orang lain yang kita anggap “lebih berdosa.” Padahal, dalam bacaan pertama, Santo Paulus dengan tegas mengingatkan, “Tidak ada seorang pun yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.” Artinya, bukan kita yang berhak menghakimi siapa pun, sebab setiap orang akan berdiri di hadapan Tuhan dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Tuhan Yesus dalam perumpamaan hari ini ingin menunjukkan bahwa kasih Allah itu aktif, bukan pasif. Allah tidak menunggu orang berdosa datang dan minta ampun lebih dulu, tetapi Ia mendatangi, Ia mencari, Ia menjemput. Ia tidak malu memanggul domba yang kotor dan tersesat di bahunya. Ia tidak segan menyalakan pelita dan menyapu rumah demi menemukan satu dirham yang hilang. Begitulah besar kasih-Nya kepada kita. Ia tidak berhenti mencari, sampai Ia menemukannya.

Dan ketika Ia menemukan yang hilang itu, reaksi pertama-Nya bukan marah, bukan menegur panjang lebar, tetapi bersukacita. Ia memanggil tetangga dan sahabatnya, “Bersukacitalah bersama aku!” Betapa luar biasa: surga bersuka cita bukan karena kesempurnaan kita, tapi karena pertobatan kita. Surga bergembira setiap kali satu hati manusia mau kembali pulang.

Mungkin hari ini, Tuhan ingin mengingatkan kita untuk berhenti menjadi hakim atas sesama, dan mulai menjadi saksi kasih yang mencari dan menuntun. Mungkin ada seseorang di sekitar kita — entah anggota keluarga, teman, atau rekan kerja — yang sedang tersesat dalam hidupnya, dalam imannya, dalam keputusan-keputusannya. Jangan kita menutup pintu. Jangan kita berkata, “Biar saja, itu urusannya sendiri.” Sebab Tuhan tidak pernah berkata demikian kepada kita. Ia tidak menyerah mencari kita ketika kita jatuh. Ia menunggu, menjemput, memanggul, dan mengembalikan kita ke rumah-Nya.

Maka marilah kita belajar memiliki hati seperti hati Tuhan: hati yang tidak cepat menghakimi, tetapi hati yang mau mencari. Hati yang tidak puas hanya karena sembilan puluh sembilan sudah aman, tetapi hati yang peduli pada satu yang hilang. Dunia hari ini sangat butuh hati seperti itu — hati yang berani menjangkau, bukan mengucilkan; hati yang menghidupi kasih, bukan hanya berbicara tentang kasih.

Saudara-saudari, hidup kita — suka atau duka, jatuh atau bangkit — semuanya milik Tuhan. Maka jangan takut untuk kembali, jangan malu untuk bertobat. Sebab di setiap langkah kecil menuju Tuhan, ada sukacita besar di surga yang menanti.

Semoga hari ini kita boleh mengalami kasih Allah yang tidak berhenti mencari, dan semoga kita pun menjadi perpanjangan tangan-Nya bagi sesama yang sedang tersesat. Sebab di mata Tuhan, tidak ada yang benar-benar hilang. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarlah aku memiliki hati seperti-Mu — yang tidak cepat menghakimi, tetapi mau mencari dan mengasihi. Bila aku tersesat, jemputlah aku pulang. Dan bila sesamaku hilang, jadikan aku tangan-Mu yang menuntun mereka kembali pada kasih-Mu. Amin.

 

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Promo Indomaret Katalog Terbaru 30 Oktober-12 November 2025, Belanja Super Hemat, Banyak Diskon dan Cashback Menarik

Lagi cari promo makanan dan minuman biar belanja makin hemat? Nih, kabar bagus buat kamu — Indomaret lagi ngadain...

More Articles Like This

Favorite Post