Thursday, November 20, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 27 November 2025 Lukas 21:20-28 dan Renungan Harian Katolik, Hari Kamis Biasa XXXIV

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 27 November 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 27 November 2025 merupakan Hari Kamis Biasa XXXIV, Santo Yakobus dari Persia Martir, Santo Virgilius Uskup dan Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 27 November 2025:

Bacaan Pertama : Dan 6:12-28

Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa.

Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: “Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?”

Jawab raja: “Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali.” Lalu kata mereka kepada raja: “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.”

Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.

Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: “Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!”

Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!”

Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.

Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu.

Berkatalah ia kepada Daniel: “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?” Lalu kata Daniel kepada raja: “Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan.”

Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.

Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.

Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!

Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.

Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa.” 6:28 Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan : Dan 3:68-74

Refren : Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.

Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin,

Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju,

Pujilah Tuhan, hai siang dan malam,

Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan,

Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan kemawan,

Biarlah bumi memuji Tuhan,

Bait Pengantar Injil: Luk 21:28

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Bacaan Injil: Luk 21:20-28

Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.

“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.

Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”

“Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.

Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 27 November 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Tuhan kembali mengundang kita untuk melihat hidup dengan jernih, jujur, dan penuh iman. Bacaan pertama dan Injil pada hari Kamis Biasa XXXIV ini menempatkan kita pada dua situasi yang berbeda, tetapi sejatinya berbicara tentang hal yang sama: tetap teguh dalam iman di tengah ancaman dan ketidakpastian.

Kisah Daniel selalu menyentuh hati, karena ia bukan sedang menghadapi tantangan kecil. Ia sedang dihadapkan pada ancaman yang nyata, ancaman yang benar-benar bisa menghabisi hidupnya dalam sekejap. Namun, Daniel tidak membiarkan rasa takut mengambil alih kesetiaannya pada Allah. Ia tetap berdoa, tetap memandang kepada Tuhan, tetap setia melakukan hal yang sudah menjadi bagian dari hidupnya: berdialog dengan Allah tiga kali sehari, sekalipun larangan raja mengancam nyawanya.

Dan menariknya, Saudara-saudari, bukan Daniel yang gelisah—justru raja Darius yang tidak bisa tidur. Daniel tidur di gua singa, raja gelisah di istananya. Inilah gambaran yang sangat indah bahwa orang yang hidup bersandar pada Tuhan akan menemukan ketenangan yang tak bisa diambil oleh ancaman apa pun, sedangkan orang yang hanya mengandalkan kekuasaan duniawi akan terus dibayangi ketakutan. Kesetiaan Daniel menjadi cermin bagi kita: apakah kita masih setia berdoa di tengah kesibukan? Di tengah tekanan hidup? Atau kita baru ingat Tuhan ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana?

Dalam Injil, Yesus berbicara tentang kehancuran Yerusalem, tentang masa-masa genting, tentang tanda-tanda kosmis yang menakutkan. Gambaran yang disampaikan Yesus begitu keras, bahkan bisa membuat siapa pun gemetar. Namun, Yesus tidak berhenti pada gambaran menakutkan itu. Ada satu kalimat yang menjadi pusat harapan kita hari ini: “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Saudara-saudari, Injil ini tidak sedang ingin menakut-nakuti. Injil ini justru ingin mengingatkan bahwa di tengah keguncangan dunia, tanda yang paling penting bukanlah bencana—melainkan kedatangan Tuhan yang membawa keselamatan. Ketika banyak orang menunduk karena takut, Yesus justru meminta kita mengangkat wajah, melihat dengan iman, percaya bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya.

Mungkin kita tidak menghadapi pengepungan kota seperti Yerusalem, tetapi kita menghadapi “guncangan” dalam bentuk lain: masalah keluarga, tekanan pekerjaan, ketidakpastian ekonomi, relasi yang retak, kesehatan yang melemah, rasa cemas yang tak kunjung hilang. Ada hari-hari ketika hidup seperti “goncang”, ketika hati seperti “dikepung”, ketika kita merasa seperti Daniel yang berada di antara singa-singa.

Tetapi hari ini Tuhan berkata:
“Bangkitlah… angkatlah mukamu… penyelamatanmu sudah dekat.”

Artinya, jangan biarkan rasa takut membuat kita menunduk. Jangan biarkan kekhawatiran membuat kita menyerah. Seperti Daniel, kita diajak untuk tetap melakukan hal yang benar, tetap berdoa, tetap setia, tetap menaruh harapan pada Allah, meskipun situasi tidak terlihat menjanjikan.

Kadang keselamatan Tuhan bukan datang dalam bentuk keajaiban besar, tetapi dalam ketenangan batin, dalam kekuatan untuk bertahan, dalam keberanian untuk tetap melangkah, dalam kemampuan untuk berkata, “Tuhan, aku percaya Engkau hadir.” Iman yang teguh bukan berarti tidak ada ketakutan, tetapi tetap berpegang pada Tuhan meski rasa takut itu ada.

Maka, hari ini kita diajak untuk melihat hidup dengan kacamata iman: bahwa Tuhan yang menyelamatkan Daniel, Tuhan yang menguatkan umat-Nya ketika Yerusalem runtuh, adalah Tuhan yang sama yang bekerja dalam hidup kita saat ini. Apa pun yang sedang Anda hadapi, sekecil atau sebesar apa pun pergumulannya, ingatlah satu hal: Tuhan tidak pernah berhenti menyertai, tidak pernah berhenti menolong, tidak pernah berhenti mencari cara untuk membuat kita tetap berdiri.

Saudara-saudari, marilah kita belajar dari Daniel: tetaplah setia dalam hal-hal kecil yang kita lakukan untuk Tuhan. Dan marilah kita belajar dari Yesus: ketika hidup mulai terasa mengguncang, jangan menunduk—angkatlah wajahmu, karena Tuhanlah penyelamat yang mendekat, bukan menjauh.

Semoga hari ini kita memiliki keberanian untuk melihat hidup dengan harapan baru, untuk percaya bahwa kasih Allah jauh lebih besar daripada kesulitan apa pun yang kita hadapi. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, berilah aku hati yang teguh dalam segala goncangan hidup, ajar aku tetap percaya dan memandang kepada-Mu. Kuatkan imanku, tenangkan batinku, dan tuntunlah langkahku agar selalu setia pada-Mu setiap hari. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 26 November 2025 Lukas 21:12-19 dan Renungan Harian Katolik, Hari Rabu Biasa XXXIV

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post