Monday, November 24, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 30 November 2025 Matius 24:37-44 dan Renungan Harian Katolik, HARI MINGGU ADVEN I, Pesta Santo Andreas Rasul

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 30 November 2025.

Kalender Liturgi hari Minggu 30 November 2025 merupakan HARI MINGGU ADVEN I, Santo Andreas Rasul, dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 30 November 2025:

Bacaan Pertama: Yesaya 2:1-5

Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi.

Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit.

Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu.

Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa.

Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9

Ref. ‘Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.

Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.

Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.

Berdoalah agar Yerusalem sejahtera “Damai bagi orang yang mencintai Engkau. “Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu.”

Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Bacaan Kedua: Roma 13:11-14a

Keselamatan sudah dekat pada kita.

Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba.

Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Mzm 85:8

Ref. Alleluya.

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.

Bacaan Injil: Matius 24:37-44

Berjaga-jaga dan siap siagalah!

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua.

Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

Oleh karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 30 November 2025

RENUNGAN HARI MINGGU ADVEN I
30 November 2025 – Warna Liturgi Ungu
Pesta Santo Andreas Rasul

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, hari ini kita memasuki masa Adven, masa penantian yang penuh harapan. Gereja menuntun kita untuk kembali menata hati: menunggu Tuhan yang datang bukan hanya pada akhir zaman, tetapi datang setiap hari dalam hidup kita. Dan bacaan-bacaan hari ini menjadi seperti tiga lilin yang menuntun kita menyalakan kembali kesadaran bahwa Allah sungguh dekat, dan kita diminta untuk membuka hati agar kedatangan-Nya jangan sampai terlewat begitu saja.

Dalam Bacaan Pertama, Nabi Yesaya melukiskan sebuah dunia yang kita semua rindukan: dunia di mana bangsa-bangsa tidak lagi mengangkat pedang, dunia tanpa perang, tanpa kebencian, tanpa dendam. Dunia di mana orang memasuki rumah Tuhan dengan kerinduan, bukan dengan ketakutan. Gambaran ini bukan sekadar impian. Ini adalah undangan: “Mari kita berjalan dalam terang Tuhan.” Artinya, damai tidak dimulai dari negara, bukan dari keputusan dunia internasional, melainkan dari hati setiap pribadi yang berani dibentuk oleh Tuhan. Kita tidak bisa mengubah dunia sendirian, tetapi kita bisa mulai dari rumah kita, dari sikap kita, dari bagaimana kita memperlakukan sesama. Damai dunia lahir dari damai hati.

Namun, untuk bisa berjalan dalam terang, Santo Paulus dalam Bacaan Kedua mengingatkan kita bahwa kita harus bangun dulu. “Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur,” begitu tegas ia berkata. Ada macam-macam tidur yang membuat kita hilang arah: tidur dalam rutinitas, tidur dalam kebiasaan buruk, tidur dalam dosa yang terus diulang, tidur dalam luka batin yang tidak mau dilepas, tidur dalam rasa malas, tidur dalam hidup tanpa arah rohani. Paulus mengajak kita menanggalkan perbuatan kegelapan – bukan karena kita sempurna, tetapi karena terang Tuhan sudah dekat. Adven bukan sekadar menunggu Natal, tetapi menunggu keselamatan yang sudah mulai bekerja setiap hari dalam diri kita. Maka Paulus berkata, “Kenakanlah Tuhan Yesus Kristus.” Artinya, biarkan cara berpikir, cara melihat, cara mengasihi, dan cara mengampuni Yesus menjadi pakaian baru kita.

Lalu Injil hari ini memberikan penekanan yang sangat penting: berjaga-jaga. Yesus tidak berbicara tentang menakut-nakuti. Ia berbicara tentang kesadaran. Zaman Nuh bukanlah zaman ketika orang jahat saja yang binasa. Tidak. Mereka tidak siap karena terlalu sibuk dengan hidupnya sendiri: makan, minum, kawin, mengawinkan. Semuanya kegiatan biasa, manusiawi, tetapi dilakukan tanpa kesadaran akan kehadiran Allah. Kesibukan membuat mereka tidak peka bahwa sesuatu sedang terjadi. Mereka tidak jahat, mereka hanya lengah.

Dan inilah bahaya besar manusia zaman sekarang: bukan kejahatan besar, melainkan kelengahan yang pelan-pelan mengaburkan suara Tuhan. Kita hidup di masa ketika perhatian mudah terpecah: gawai, pekerjaan, target, rutinitas, ambisi. Kita bisa sibuk sepanjang hari tanpa pernah benar-benar hadir secara rohani. Kita bisa hidup bersama keluarga, tetapi hati jauh. Kita bisa pergi ke gereja, tetapi pikiran kemana-mana. Kita bisa berdoa, tetapi hanya dengan bibir, bukan dengan hati. Yesus mengingatkan: bukan karena Tuhan ingin mengejutkan kita, tetapi karena kita sering tidak menyiapkan ruang untuk-Nya.

“Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” Kalimat ini bukan ancaman. Ini panggilan untuk hidup penuh kesadaran, penuh makna. Tuhan datang setiap hari: dalam orang yang kita temui, dalam kesempatan berbuat baik, dalam kata-kata yang menyembuhkan, dalam detik-detik kecil yang sering kita anggap sepele. Adven mengajak kita untuk tidak menunda kebaikan, tidak menunda pertobatan, tidak menunda mengampuni, tidak menunda mencintai.

Yesus datang bukan hanya pada akhir zaman, tetapi juga pada saat kita membutuhkan-Nya, pada saat kita rapuh, pada saat kita jatuh, pada saat kita tidak mampu lagi menguasai hidup kita sendiri. Dan Ia ingin menemukan kita bukan dalam ketakutan, tetapi dalam kesiapsiagaan penuh harapan.

Maka pada Minggu Adven I ini, marilah kita mulai dengan satu langkah kecil: seperti Santo Andreas Rasul yang kita peringati hari ini – yang ketika dipanggil Yesus, langsung meninggalkan jalanya dan mengikuti-Nya – kita pun diajak untuk mengambil keputusan sederhana namun nyata. Bukan keputusan besar, tetapi keputusan setia: lebih jujur, lebih lembut, lebih sabar, lebih peka, lebih rajin berdoa, lebih sering bersyukur. Karena hal-hal kecil yang diterangi Tuhan dapat mengubah arah hidup kita.

Saudara-saudari terkasih, semoga dalam masa Adven ini kita belajar berjalan dalam terang Tuhan, bangun dari tidur rohani kita, dan tetap berjaga-jaga dalam harapan. Sebab Allah yang kita nantikan bukan Allah yang jauh dan menakutkan, tetapi Allah yang datang mendekat, mengetuk pintu hati, dan ingin tinggal bersama kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, bangunkan hatiku dari kelengahan. Jadikan aku peka akan kehadiran-Mu setiap hari. Ajarilah aku berjalan dalam terang-Mu, meninggalkan kebiasaan yang menjauhkan aku dari-Mu. Dampingi aku agar setia berjaga dan siap menyambut-Mu dalam setiap perjumpaan kecil hidupku. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Profil Lengkap Tinandrose Istri Fiki Naki dari Biodata, Usia,  Pekerjaan, hingga Akun Instagram dan TikTok

Kalau kamu nge-scroll timeline hari ini pasti langsung kena vibes heboh: Fiki Naki resmi menikah, bestie! Dan yang jadi...

More Articles Like This

Favorite Post