Sunday, December 21, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 26 Desember 2025 dan Renungan Harian Katolik, Pesta Santo Stefanus, Martir Pertama

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 26 Desember 2025.

Kalender Liturgi hari Jumat 26 Desember 2025 merupakan Pesta Santo Stefanus, Martir Pertama, dengan Warna Liturgi Merah.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 26 Desember 2025:

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 6:8-10; 7:54-59

8  Dan Stefanus, yang penuh dengan kasih karunia dan ketabahan, melakukan banyak mukjizat dan tanda di antara orang-orang.

9  Tetapi beberapa orang dari sinagoge orang-orang yang disebut kaum Libertin, dan dari orang-orang Kirene, dan dari orang-orang Aleksandria, dan dari orang-orang Kilikia dan Asia bangkit dan berdebat dengan Stefanus.

10  Dan mereka tidak mampu melawan hikmat dan roh yang dengannya Ia berbicara.

54  Kemudian, setelah mendengar hal-hal itu, hati mereka sangat terluka, dan mereka mengertakkan gigi kepada-Nya.

55  Tetapi ia, yang dipenuhi Roh Kudus, sambil menatap ke langit dengan saksama melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu ia berkata, “Lihatlah, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

56  Lalu mereka, sambil berteriak dengan suara keras, menutup telinga mereka dan serentak menyerbu ke arahnya.

57  Dan setelah mengusirnya keluar kota, mereka melemparinya dengan batu. Dan para saksi meletakkan pakaian mereka di dekat kaki seorang pemuda yang bernama Saul.

58  Dan ketika mereka melempari Stefanus dengan batu, ia berseru, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.”

Mazmur Tanggapan: Mazmur 31:3CD-4, 6 DAN 8AB, 16BC DAN 17

R. (6) Ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan, kuserahkan jiwaku.

3CD  Jadilah batu perlindungan bagiku,
benteng yang memberiku keselamatan.
4  Engkau adalah batuku dan bentengku;
demi nama-Mu Engkau akan memimpin dan membimbingku.
R. Ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan, kuserahkan jiwaku.

6  Ke dalam tangan-Mu kuserahkan jiwaku;
Engkau akan menebusku, ya TUHAN, ya Allah yang setia.
8AB  Aku akan bersukacita dan bergembira karena belas kasihan-Mu.
R. Ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan, kuserahkan jiwaku.

16BC  Selamatkanlah aku dari cengkeraman musuh-musuhku dan para penganiayaku.
17  Biarlah wajah-Mu bersinar atas hamba-Mu;
selamatkanlah aku dalam kebaikan-Mu.
R. Ke dalam tangan-Mu, ya Tuhan, kuserahkan jiwaku.

Haleluya – Mazmur 118:26A, 27A

R. Haleluya, haleluya.
26A  Berbahagialah orang yang datang dalam nama TUHAN:
27A  TUHAN adalah Allah dan telah memberikan terang kepada kita.
R. Haleluya, haleluya.

Bacaan Injil: Matius 10:17-22

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
17  “Waspadalah terhadap manusia, sebab mereka akan menyerahkan kamu ke hadapan majelis-majelis dan mencambuk kamu di sinagoge-sinagoge mereka.

18  dan kamu akan dibawa menghadap para gubernur dan raja demi Aku, sebagai kesaksian bagi mereka dan bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi:

19  Tetapi ketika mereka menyerahkanmu, janganlah kamu memikirkan bagaimana atau apa yang harus kamu katakan. Sebab apa yang harus kamu katakan akan diberikan kepadamu pada saat itu.

20  Sebab bukan kamu yang akan berbicara, melainkan Roh Bapa-Mu yang akan berbicara di dalam kamu.

21  Dan saudara akan menyerahkan saudaranya kepada kematian, dan ayah akan menyerahkan anaknya. Dan anak-anak akan bangkit melawan orang tua mereka dan menyebabkan kematian mereka.

22  Dan kamu akan dibenci oleh semua orang karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai akhir, ia akan diselamatkan.

Renungan Harian Katolik Jumat 26 Desember 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, di tengah sukacita Natal yang masih hangat kita rayakan, Gereja justru mengajak kita menatap sebuah wajah yang berbeda dari palungan yang damai. Kita diajak memandang wajah Stefanus, martir pertama, dan mendengarkan kembali sabda Yesus yang jujur, tegas, bahkan terasa keras: bahwa mengikut Dia tidak selalu membawa kenyamanan, tetapi kesetiaan.

Stefanus adalah seorang yang penuh kasih karunia dan Roh Kudus. Hidupnya baik, pelayanannya nyata, kata-katanya penuh hikmat. Namun kebaikan itu justru menimbulkan penolakan. Ia tidak mati karena berbuat jahat, tetapi karena berani berkata benar dan hidup seturut kebenaran. Di hadapan kemarahan, kebencian, dan kekerasan, Stefanus tidak membalas dengan amarah. Ia tidak mengutuk, tidak melawan. Ia menatap ke langit. Ia menyerahkan hidupnya sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Bahkan di saat terakhirnya, yang keluar dari mulutnya bukan dendam, melainkan doa penyerahan.

Di sinilah Injil hari ini menjadi sangat nyata. Yesus tidak pernah menjanjikan jalan yang mudah. Ia tidak menipu murid-murid-Nya dengan janji aman dan nyaman. Justru sebaliknya, Ia berkata: kamu akan dibenci, diseret, disalahpahami, bahkan oleh orang-orang terdekatmu sendiri. Namun Yesus juga memberi janji yang jauh lebih dalam: kamu tidak sendirian. Roh Bapa akan berbicara di dalam kamu. Bertahanlah, dan kamu akan diselamatkan.

Sabda ini terasa sangat dekat dengan kehidupan kita hari ini. Kita mungkin tidak dilempari batu seperti Stefanus, tetapi bukankah kita sering “dilempari” dengan penilaian, sindiran, tekanan, dan tuntutan hidup? Ketika kita memilih jujur di tengah budaya yang terbiasa berkompromi, kita bisa dianggap aneh. Ketika kita memilih setia dalam keluarga, dalam pernikahan, dalam panggilan hidup, kita bisa merasa sendirian. Ketika kita memilih mengampuni, kita sering disalahpahami sebagai lemah. Menjadi murid Kristus di zaman ini bukan soal tampil religius, tetapi soal keberanian untuk tetap benar, tetap baik, tetap mengasihi, meski itu tidak populer.

Stefanus mengajarkan kepada kita bahwa iman bukan hanya sesuatu yang diucapkan, tetapi dijalani sampai tuntas. Ia tidak hanya percaya ketika hidupnya aman, tetapi juga ketika hidupnya terancam. Ia tidak hanya memuji Tuhan saat mukjizat terjadi, tetapi juga saat penderitaan datang. Inilah iman yang dewasa, iman yang masuk akal, iman yang bisa dirasakan karena lahir dari hubungan yang sungguh dengan Tuhan.

Yesus hari ini mengajak kita untuk bertahan. Bukan bertahan dengan kekuatan kita sendiri, melainkan dengan kepercayaan bahwa Roh Kudus bekerja dalam kelemahan kita. Ketika kita tidak tahu harus berkata apa, ketika kita lelah, ketika kita hampir menyerah, justru di situlah Tuhan bekerja paling nyata. Keselamatan bukan hadiah bagi yang sempurna, tetapi bagi mereka yang setia sampai akhir.

Maka di hari Natal ini, kita diingatkan bahwa Sang Bayi yang lahir di palungan adalah Tuhan yang sama yang memanggil kita untuk memikul salib. Sukacita Natal tidak meniadakan salib, tetapi memberi makna padanya. Kasih Tuhan tidak menjauhkan kita dari penderitaan, tetapi menyertai kita di dalamnya.

Semoga melalui teladan Stefanus dan sabda Yesus hari ini, kita dikuatkan untuk menjalani iman secara nyata dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, di tempat kerja, di tengah masyarakat. Bukan dengan kata-kata indah, tetapi dengan kesetiaan kecil yang dijalani setiap hari. Dan ketika jalan itu terasa berat, kiranya kita pun belajar menatap ke langit dan berkata dengan penuh iman: “Tuhan Yesus, ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidupku.”

Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, Engkau tahu kelemahan kami dan beratnya jalan yang kami tempuh. Kuatkanlah kami dengan Roh-Mu agar kami mampu bertahan dalam iman, setia dalam kasih, dan berani hidup dalam kebenaran. Ajarlah kami menyerahkan hidup kami sepenuhnya ke dalam tangan-Mu, hari ini dan sepanjang hidup kami. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 27 Desember 2025 dan Renungan Harian Katolik, Pesta Santo Yohanes Rasul dan Pengarang Injil, Warna Liturgi Putih

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post