Perusahaan PT Sinergi Andalan Prima Tbk alias INET belakangan ini lagi sering banget wara-wiri di dunia saham dan pasar modal. Bukan cuma karena perusahaannya, tapi juga karena harga saham INET yang naik-turun kayak roller coaster di akhir tahun 2025. Alhasil, banyak orang mulai kepo:
INET itu sebenarnya perusahaan apa sih? Milik siapa? Ngapain aja kerjanya?
INET bukan pemain baru, ya. Perusahaan PT Sinergi Andalan Prima Tbk ini sudah berdiri sejak 2016 dan fokus di dunia teknologi informasi. Tapi jangan salah sangka dulu—INET bukan penyedia internet rumahan kayak ISP yang biasa kamu pakai buat streaming atau main game.
Target pasar mereka itu business to business (B2B). Jadi kliennya adalah perusahaan, khususnya penyedia layanan internet (ISP) yang butuh infrastruktur jaringan kelas berat.
Sampai sekarang, INET sudah punya 13 Point of Presence (POP) yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Intinya, mereka ini kayak “tulang punggung internet” buat banyak bisnis digital.
Kantor Pusatnya di Mana?
Buat yang penasaran, markas besar INET berlokasi di:
📍 Gedung Cyber 1 Lantai 10
Jalan Kuningan Barat No. 8
Jakarta Selatan – DKI Jakarta
Yes, lokasinya strategis dan identik sama dunia teknologi.
INET Punya Siapa Sih? Ini Jawabannya
Pertanyaan klasik tapi penting: PT Sinergi Andalan Prima Tbk milik siapa?
Berdasarkan data kepemilikan per Juli 2025, pemegang kendali utama INET adalah PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara yang menggenggam sekitar 64,59% saham. Artinya, merekalah bos besarnya.
Di balik layar, ada nama Adhie M. Masardi, sosok pendiri sekaligus figur sentral perusahaan. Menariknya, beliau punya latar belakang jurnalisme dan komunikasi, bahkan pernah dikenal sebagai juru bicara Presiden RI. Jadi urusan komunikasi dan jaringan? Udah nggak diragukan lagi.
Sementara itu, posisi Direktur Utama saat ini dipegang oleh Muhammad Arif, yang fokus mengatur strategi dan operasional bisnis INET sehari-hari.
INET Kerjanya Ngapain Aja? Ini Lini Bisnisnya
Secara umum, INET main di sektor teknologi informasi dan telekomunikasi. Tapi kalau dibedah lebih detail, mereka fokus ke penyediaan infrastruktur konektivitas digital buat kebutuhan bisnis.
Ini dia lini usaha utama INET:
🔌 Jaringan Fiber & Konektivitas
INET membangun dan mengelola jaringan fiber optik, termasuk proyek FTTH (fiber-to-the-home) untuk mitra ISP. Mereka juga menyediakan local loop alias jaringan lokal.
🖥️ Data Center & Interkoneksi
INET juga main di layanan colocation dan data center interconnect. Jadi, klien bisa nyewa ruang server yang aman, stabil, dan siap tempur buat kebutuhan data mereka.
🌐 IP Transit & Akses Jaringan
Mereka menyediakan layanan IP Transit (NAP) yang menghubungkan klien ke jaringan internet global. Plus, ngurusin juga manajemen perangkat jaringan seperti router, switch, sampai backbone.
Kesimpulannya, INET itu bukan ISP rumahan, tapi enabler digital yang bikin ekosistem internet bisnis bisa jalan lancar.
Gimana Performa Keuangan INET di 2025?
Walaupun annual report 2025 belum rilis full (karena tahun buku masih jalan), laporan keuangan kuartalan INET bikin banyak investor melongo.
📊 Ringkasan Kinerja Keuangan 2025:
- Kuartal I: Laba bersih Rp1,5 miliar
- Kuartal II: Naik tajam jadi Rp7,8 miliar
- Kuartal III: Tembus Rp19,37 miliar
👉 Naik 819% secara tahunan. Gokil!
Pendapatan selama 9 bulan di 2025 tercatat Rp68,6 miliar, didorong pertumbuhan gila-gilaan dari segmen ISP.
Saham INET: Naik Turun Bikin Deg-degan
Pada Jumat, 19 Desember 2025, saham INET sempat kena tekanan berat sampai auto reject bawah (ARB) di harga Rp725 alias turun 14,71%.
Tekanan ini muncul setelah INET keluar dari papan pemantauan khusus full call auction. Volume transaksinya juga gede banget—ratusan juta saham berpindah tangan cuma dalam satu hari.
Tapi jangan lupa, dua hari sebelumnya saham INET sempat terbang tinggi. Jadi jelas banget, saham ini super volatil dan butuh mental baja buat pegangnya.
Rencana Masa Depan INET: Nggak Main-main
Walaupun harga saham sempat goyang, prospek bisnis INET justru dinilai cerah. Beberapa rencana ekspansi mereka antara lain:
🚢 Proyek kabel bawah laut
🏢 Pengembangan data center
🌍 Perluasan FTTH dan node internet
Nggak cuma itu, INET juga berencana ngumpulin dana sekitar Rp4,2 triliun lewat rights issue dan obligasi buat ngebut pembangunan infrastruktur.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, laba INET diproyeksikan terus naik sampai 2026–2027, bahkan sahamnya masih direkomendasikan speculative buy buat investor yang siap ambil risiko.
Jadi, kalau masih nanya:
- INET milik siapa? 👉 PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara
- Tokoh pentingnya? 👉 Adhie M. Masardi
- Bergerak di bidang apa? 👉 Infrastruktur TI & telekomunikasi berbasis B2B
Dengan kinerja keuangan yang ngebut dan rencana ekspansi agresif, INET jelas bukan pemain kaleng-kaleng di industri digital Indonesia.
